Hi everyone, just call me Sar
and welcome to my next project!🩶GALENZO~~
Dapet cerita ini darimana?
Kita pemanasan dulu ya
Kalau suka, lanjut💫
Kalau ga suka, silahkan pintu keluar di sebelah neraka🥱
***
MOHON KERJA SAMANYA, UNTUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF
ATAU MINIMAL VOTE!🩶
Mungkin masih banyak kekurangan, typo, dan sebagainya. Jadi, silahkan kasih saran
Tetap komentar dengan bijak
⚠️SILAHKAN FOLLOW WATTPAD AKU, CERITA AKAN DI PRIVAT ACAK⚠️
HAPPY READING!!
***
"Come on babe, just number?"
"I'm not your babe!" mata gadis itu melebar, raut wajahnya makin kesal.
Tawa Galen makin pecah. "Oh ya? Terus kapan gue bisa panggil babe? "
"Never."
"Ga mau dicoba dulu, hm?"
"Ga."
Galen terdiam beberapa saat. "Fine." ucapnya mengalah.
"Mungkin lo gak suka panggilan itu. Biar kita tentuin nanti, masih banyak pilihan lain." Galen masih bertahan pada senyum andalannya, bibir kanan tertarik ke atas membentuk senyum miring yang mempesona.
Buaya, gadis itu mendelik malas.
"Nama lo siapa?" tanya Galen, mengganti topik sambil mengikuti arah langkah gadis itu.
"Gue gak ada nama."
"So, can i call you babe?"
"No!"
Suara bernada tinggi itu membuat Galen kembali tergelak.
"Come on girl, sebatas nama masa ga mau kasih tau?"
Bukan Galen namanya jika tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Walaupun itu artinya, harus memaksa.
"Sena." jawab gadis itu cepat.
-
-
-
Tarik napas, buang perlahan
Ini masih prolog, harap tenang
Kali ini aku akan coba peruntungan di project 'GALENZO'
Wajib rame ya biar mood aku bagus terusssss
Komen melimpah! Vote dan bantu promosi jg🥰
Byebye!
KAMU SEDANG MEMBACA
GALENZO
Teen FictionGalen Lorenzo, sosok beralis tebal dan berpostur tubuh tinggi atletis itu dikenal sebagai ketua geng motor Alcandor. Kepribadiannya bisa dibilang cukup humble, walau jika marah semua itu akan berubah 180 derajat. Sena Ardita, gadis pindahan yang pu...