Chapter selingan...
===========================================================Luke dan Connie kini ada di pelataran parkir satu kedai kopi kecil yang tidak jauh dari bandara. Mereka memutuskan untuk berhenti sebentar di sana, seperti yang Luke bilang sebelumnya, dia ingin mengajak Connie sarapan di luar.
"Kau mau apa? Biarku pesankan. Kau cari tempat duduk saja." Ujar Luke begitu mereka memasuki kedai itu.
"Apa saja, tapi ingat, aku tidak minum kopi." Luke mengangguk kecil dan beralih menuju meja kasir, sedangkan Connie menuju meja yang cukup jauh dari keramaian. Ia tidak mau ambil resiko sarapannya terganggu oleh fans Luke.
"Pesanan sedang dibuat." Ujar Luke sembari mendudukkan tubuhnya di kursi hadapan adik bungsunya itu.
"Luke, tidakkah kau merasa kalau kita diikuti sedari tadi? Apalagi kau tidak menggunakan penyamaran sama sekali. Kau masih mengenakan pakaian tidurmu dan sandal jepit." Ujar Connie. Tampak kekhawatiran di mata biru terangnya. Luke menatap tubuhnya dan tubuh gadis itu bergantian, lalu terkekeh malu.
"Aku baru ingat." Kekehnya. Connie hanya memutar matanya, kekhawatiran dan ketakutan masih berada di dalam matanya.
"Kau tidak usah khawatir, princess. Semua akan baik-baik saja." Ujar Luke lembut.
"Tapi bagaimana dengan paparazzi?" Tanya Connie. Kini kekhawatiran juga muncul di dalam suaranya. Luke tersenyum lembut.
"Aku tidak peduli dengan paparazzi." Jawabnya tenang. Connie melotot tak terima.
"Kenapa kau bisa bilang begitu? Nanti kalau tersebar berita tidak mengenakkan bagaimana? Band-mu yang jadi taruhannya." Tuturnya panjang. Luke menggeleng kecil. Dia menggenggam erat tangan Connie.
"Jangan kau hiraukan masalah paparazzi. Masalah band-ku, kau juga tidak usah khawatir." Katanya.
"Bagaimana dengan manajemenmu? Manajemenmu itu keras, Luke." Kilah Connie.
"Tapi mereka memberiku kebebasan. Tidak seperti One Direction yang terus dikekang dan diikat, 5SOS diberi kebebasan. Selama itu tidak menyangkut hukum dan merugikan banyak pihak, itu tidak masalah." Connie terlihat menimang.
"Kau yakin itu tidak merugikan banyak pihak?" Tanyanya ragu. Luke menggeleng.
"Tidak. Lagi pula, memang apa yang kita lakukan? Hanya dua orang saudara yang tengah sarapan bersama." Tuturnya diikuti kekeh kecil.
"Bagaimana dengan Niall? Kau tahu kan kalau dia sangat rapat menyembunyikan hal ini?" Ujar Connie. Luke terdiam. Senyum dibibirnya sedikit memudar, namun tidak hilang.
"Kita tidak sedang bersamanya sekarang, yang akan jadi perbincangan hanya ada aku dan kau. Masalah Niall, itu biar jadi urusanku." Jelasnya. Connie mengangguk kecil. Luke mengeratkan genggaman tangannya.
"Aku akan mengatakan pada seluruh dunia kalau kau adalah adikku." Ujarnya. Connie terkesiap, ia menatap mata biru langit kakaknya itu.
"Kau serius?" Tanyanya pelan. Luke tersenyum dan mengangguk mantap.
"Aku sudah ijin dengan mum dan dad beberapa hari yang lalu, dan mereka setuju." Katanya senang.
"Ap--apa Niall mengijinkan?" Tanya Connie ragu. Luke mendengus.
"Dia tidak mengijinkan. Tapi aku tidak peduli. Aku tidak mungkin terus menyembunyikan identitasku. Lagipula, kau ingat truth or dare beberapa waktu yang lalu kan? Banyak sekali situs-situs yang mempertanyakan soal diriku. Siapa namaku yang sebenarnya? Siapa keluargaku? Dan lain-lain." Jelasnya. Connie menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Famous Brothers #1
FanfictionHidup menjadi adik seorang selebriti tidaklah mudah. Apalagi jika tiga saudaramu merupakan rockstar dunia. Dan itulah yang terjadi pada Connie. Hidupnya seperti roda, berputar naik dan turun... #rank 5 in fanfiction (12/12/16)