25.Pergi atau bertahan?

5.5K 267 1
                                    


Walaupun kita tidak bisa bersama ..
Namun setidaknya  kita pernah saling memiliki rasa ..

***

Sudah semester 8 , tak terasa sudah 3 tahun Yoga pergi.  Bukan, Yoga tidak mati, hanya saja dia tak pernah kembali ke sisi . Aina berusaha mengerti, Yoga yang mendadak pergi tanpa bilang akan kembali.  Terakhir kali Aina bertemu Yoga di McD.  Setelah itu..  Yoga menghilang bak di telan bumi. 

Yoga hanya mengirimkan pesan singkat kepada Aina sewaktu ia telah pulang dari McD.

"Berjanjilah kamu akan tetap menunggu ku "

Pesan nya.

Aina tak mengerti, bukan hanya karna pesan singkat yang penuh misteri.  Namun juga karna Aina bingung, kemana Yoga selama ini.

Berjanji untuk bertahan, namun ia yang melepaskan.  Berkata akan tetap disisi, namun ia yang pergi.

Lalu apa maksud semua nya ini? Menggenggam tangan ku dengan kuat, kemudian melepaskan nya.  Melindungi hati ku,namun kamu menampar nya.  Mengumbar janji-janji, yang akhir nya menjadi basi.

Aku harus tetap disisi atau pergi?

***

Dira mempercepat langkah nya begitu melihat seorang perempuan sedang menangis di kursi taman kampus. Ia kemudian duduk di samping perempuan itu, mencoba tetap tenang agar perempuan itu tidak menangis lebih histeris.

"Je..  lo kenapa?" Tanya Dira kepada perempuan yang masih menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

Perempuan itu kemudian mengangkat wajah nya . Mata nya begitu sembab dan merah,nampak raut kesedihan yang mendalam di wajah nya.

"Gua..  gua..  kur.. kurang apa ra buat Reyhan" ucap nya terbata-bata kemudian mengambil kacamata minus nya yang ia letakkan di samping nya, lalu memakai nya.

Dira bingung, karna Jean bukan tipe perempuan cengeng seperti yang ia lihat di hadapan nya saat ini.

"Maksud lo apa...?" Tanya Dira

Jean kemudian membetulkan letak duduk nya dan mulai menceritakan nya kepada Dira.

"Jadi gini.... "

-

Sore itu Jean berjalan pelan memasuki kampus.  Ia berniat menyerahkan hadiah kepada Reyhan, karna Reyhan sedang berulang tahun di hari itu.

Jean menyusuri setiap ruangan di kampus, karna yang ia tahu Reyhan sedang ada kuliah sore di hari itu.

Ia kemudian berjalan di depan ruang  fakultas sastra inggris,  dan melihat Reyhan sedang asik bercengkerama dengan teman satu kampus nya.

Jean berniat masuk, namun langkah nya terhenti ketika mendengar pembicaraan antara Reyhan dengan teman satu fakultas  nya.

"Gimana lo sama Aina..  friendzone mulu " ledek salah satu teman Reyhan  .

"Hngg..  gimana ya " deham Reyhan .

"Yaelah han, Aina mulu..  lo pernah cerita kalo lo suka sama dia udah dari SMP , hobi banget berjuang yang hasil nya nihil.. " ucap teman Reyhan yang sedang asik bermain game di ponsel nya.

"Oi bro, kata nyokap gua kita harus merjuangin masa depan.  Nggak cuma cita-cita, pendamping hidup itu juga masa depan " bantah Reyhan

Jean semakin fokus mendengarkan percakapan Reyhan dan teman - teman nya.

"Yaelah bro,  okelah kalau cewek nya mau.  Lah ini, semakin lo dekatin dia nya semakin jauh. Lo diemin dia nya malah tambah jauh . Sudah lah cari yang pasti-pasti aja" ucap teman Reyhan berusaha memberi saran.

LELAKI UNTUK "AINA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang