by Santhy Agatha
blog : anakcantikspot.blogspot.com
email : [email protected]
twitter : @Santhy_Agustina
Facebook Fanpage : Santhy Agatha
Mata Joshua tampak menggelap mendengar kata-kata arogan Wiliam, bibirnya menipis menahan marah,
“Berani-beraninya kau menghina calon isteri pilihanku.” Gumamnya gusar, “Keluar dari rumah ini sekarang.”
William tampak kaget diusir dengan tidak sopan seperti itu. Dia terbiasa dihormati, orang-orang terbiasa membungkuk hormat kepadanya. Dan sekarang dia diusir oleh anak kandungnya sendiri? Sungguh penghinaan yang menyinggung harga diri William, tetapi dia menahankannya. William membutuhkan Joshua. Hanya anak itulah satu-satunya laki-laki keluarga Sinclair yang masih hidup. Selama berapa dekade ini, keluarganya telah dikutuk selalu melahirkan anak perempuan yang tentu saja tidak bisa diandalkan untuk meneruskan nama gelarnya. Lalu penyakit jantungnya yang menyebabkannya tidak bisa mempunyai keturunan meyerangnya. Membuatnya tergantung hanya kepada Joshua. William akan rela menahankannya. Tidak apa-apa, asalkan gelar dan nama keluarga selamat di masa depan.
Dia kemudian beranjak dari duduknya dan bergumam geram, “Aku akan pergi sekarang. Tetapi aku akan kembali lagi, dengan membawa calon isterimu, Joshua. Calon isteri yang sangat berkelas dan cocok untukmu.” Setelah mengucapkan kata-kata angkuh itu, William melangkah pergi meninggalkan apartemen itu.
Lama kemudian Joshua masih termenung, dengan marah menatap ke arah pintu, tempat William menghilang, matanya menyala nyaris menakutkan.
“Lelaki tua bangka tak tahu diri.” Desisnya, ”Seenaknya dia membuangku dan sekarang dia ingin memilikiku? Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa!” Sinar kebencian memancar di mata Joshua, membuat Kiara beringsut menjauh, gerakan Kiara itu tampaknya menyadarkan Joshua, lelaki itu langsung melepaskan pegangannya di pinggang Kiara, dan menatapnya dalam,
“Aktingmu tadi bagus sekali meski awalnya sedikit kaku.” Gumam Joshua ringan, “Kau mungkin harus sedikit berusaha membiasakan diri dengan sentuhanku.”
Dan kemudian, tanpa disangka-sangka, Joshua menarik pinggang Kiara lagi, dan menciumnya. Membuat Kiara ternganga kaget ketika bibirnya dilumat oleh Joshua tanpa ampun. Dia hendak memekik, tetapi kemudian, sentuhan bibir Joshua berubah lembut, menyesap bibirnya seolah begitu menikmatinya, dan juga jemarinya bergerak lembut, menelusuri lengan Kiara, naik dan turun.
“Wow.”
Itu suara Jason yang baru keluar dari kamar. Membuat Joshua dan Kiara terperanjat. Secepat kilat, saat itu juga, Joshua langsung mendorong Kiara hingga hampir terjungkal di sofa. Jason sendiri tampak menikmati sekali wajah-wajah gugup di depannya. Lelaki itu tampaknya sudah bangun lama, tetapi memilih tidak keluar selama ayah kandung Joshua bertamu tadi. Sekarang Jason dengan sengaja melemparkan tatapan mata penuh arti dan berganti-ganti ke arah Joshua dan Kiara, “Jadi yang barusan kulihat tadi apakah....” suaranya penuh spekulasi, dan Joshua langsung menyahut ketus,
“Itu tadi latihan supaya Kiara lebih terbiasa dengan sentuhanku.” Mata Joshua menatap Kiara tajam, “Benar bukan Kiara?”
Ditatap setajam itu, dengan tatapan yang sangat mengancam, Kiara tidak bisa melakukan hal lain selain menganggukkan kepalanya. Meskipun sekarang bibirnya terasa panas membara. Joshua telah merenggut ciuman pertamanya!
“Kau boleh pergi Kiara, siapkan makanan, aku ingin makan.” Joshua mengalihkan pandangan seolah tak peduli. Dan Kiara yang ingin segera melarikan diri dari suasana canggung yang menyesakkan itu langsung bangkit dan setengah berlari menuju dapur.
YOU ARE READING
Crush In Rush
Teen FictionJoshua dan Kiara, dua anak manusia dengan perbedaan yang sangat bertolak belakang, dua anak manusia yang seharusnya tidak pernah bersua ini pada akhirnya harus bersimpangan jalan dan saling terkait. Padamulanya Joshua hanya memanfaatkan Kiara untuk...