Chapter 15 (London: A Day with Brad)

558 55 1
                                    

Perjalanan Demira kemarin cukup berkesan. Bagaimana tidak, coba bayangkan, kalian pasti mau kan keliling kota London ditemani empat laki-laki tampan dan multitalented? Apa lagi mereka itu artis. Ya walaupun belum seterkenal One Direction sih. Tapi, ayolah, siapa sih yang engga mau?

"Dem, kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Ms. Sarah. Ia sedikit heran melihat Demira yang kini tengah berbaring di kasurnya sambil tersenyum dihadapan ponselnya.

"Engga kenapa-napa miss." Jawab Demira.

"Oh iya, kemarin kamu ke Buckingham Palace ya?" Demira mengangguk.

"Miss kemarin kesana juga? Kok engga ketemu?" Tanyanya.

"Yaiyalah, orang rame gitu." Kata Ms. Sarah. Demira mengangguk mengerti.

"Terus cowo-cowo keren yang sama kamu itu siapa? Kok aku kayak sering lihat ya? Udah gitu banyak perempuan yang genit-genit gitu sama mereka." Ujar Ms. Sarah panjang. Demira terkekeh lalu membetulkan posisinya.

"Mereka The Vamps, miss. Band sini. Mereka lumayan terkenal, apa lagi mereka baru abis ngeluarin single pertama. Makanya banyak minta foto." Jelasnya. Ms. Sarah mengernyit heran.

"Baru single pertama mereka udah seterkenal itu?" Tanyanya.

"Sebenernya sih, sebelum itu mereka emang udah terkenal miss, ya artis youtube gitu lah." Ms. Sarah mengangguk-angguk.

"Oh, artis youtube. Tapi namanya agakk aneh buat boyband." Ujarnya sontak membuat Demira terbahak.

"Jesus! Miss mereka bukan boyband. Tapi band. Mereka main alat musik, bukan cuma nyanyi." Jelasnya. Ms. Sarah terkekeh.

"Oh haha, abisnya mereka ganteng-ganteng banget sih." Demira hanya mengangguk menyetujui.

Knock!!! Knock!!!

Pintu kamar hotel mereka diketuk. Karena Ms. Sarah yang paling dekat dengan pintu, maka ia yang membukanya. Ia cukup terkejut melihat sesosok laki-laki bertampang imut dan manis sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Hello, is there any problem?" Tanya Ms. Sarah. Laki-laki itu, Brad, tersenyum.

"Is it room of Sarah Nadya and Demira Adikara?" Ms. Sarah mengangguk.

"Yeah, And I'm Sarah Nadya. But, who are you?"

"I'm Brad Simpson, Demi's friend. Can I meet her?" Ujar Brad. Ms. Sarah tersenyum dan mempersilahkannya masuk.

"Wait here, I'll call her." Ujarnya lalu melenggang menuju kamar tidur.

Brad duduk di salah satu kursi yang tersedia. Dia merogoh sakunya yang bergetar sedari tadi. Dan ternyata banyak sekali pesan masuk. Yang berasal dari teman-temannya.

"Akh, mereka mengganggu sekali. Belum cukup kemarin mereka menghabiskan waktu dengannya?" Gumam Brad.

Dia teringat perjalanan kemarin. Demira menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berinteraksi dengan ketiga temannya. Brad diacuhkan. Dan itu membuatnya sangat jengkel.

"Bradley? What are you doing here?" Suara lembut Demira menyadarkan Brad.

"Oh, hai Demi." Sapa Brad.

"What are you doing here?" Demira mengulang pertanyaannya.

"Menjemputmu." Demira mengernyit.

"Memangnya kita mau kemana? Bukannya kemarin kita sudah jalan-jalan?"

"Tapi kau belum belanja untuk oleh-oleh kan? Kau juga belum puas menikmati St. James Park. Dan kau belum menaiki London Eye."

An Unexpected StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang