Romy punya anak lain?

1.4K 379 126
                                    

Seorang pria bertubuh tinggi dengan wajah tampan kini baru saja sampai di bandara sultah hasanuddin. Dia adalah paul, yang saat ini diberi tugas oleh mama Rosa untuk mengunjungi Romy karena pria itu sangat sulit untuk dihubungi.

Paul manarik kopernya menunggu jemputan yang baru saja dia pesan lewat aplikasi online, untung saja Mama Rosa sudah mengirimkan alamat Romy selama berada di makassar, sebab jika menunggu Romy mengirimkan padanya rasanya sampai Paul menjadi mentri luar negeri pun abangnya itu tak mengirimkan.

Bahkan Romy pun tak tau tentang kedatangan Paul hari ini.

Sedang duduk santai mengistirahatkan badannya di salah satu kursi, netra paul terfokus pada salah satu gadis yang juga sementara menarik kopernya. Paul dibuat tak percaya, sampai-sampai dia harus melepas kaca mata hitamnya agar pandangannya tak salah.

"Nadila, ngapain dia disini? Ngikutin gue?Tapi nggak mungkin juga, ngapain dia ngikutin gue" Monolog Paul.

Paul mencoba mendekat, tapi sebelum itu, dia menggunakan topi dan masker terlebih dahulu. Pria itu masih memberi jarak pada Nadila walaupun tak sejauh tadi.

"Er ko nggak bisa dihubungi" ucap Nadila yang ditunjukan untuk dirinya sendiri.

Sejak tadi gadis itu menghubungi sang kembaran karena hari ini dia akan mengisi seminar di kota yang sama dengan Salsa, Nadila juga sudah mengambil cuti seminggu untuk bisa tinggal bersama Salsa di kota ini.

Nadila sangat merindukan kembaran dan keponakannya yang berada disini, terhitung ini kali ke lima Nadila mengunjungi keduanya, terakhir saat Aca ulang tahun yang ketiga.

Memang, diantara semuanya hanya Nadila yang pernah mengunjungi Salsa dan Aca, itupun harus dia lakukan dengan sembunyi-sembunyi karena takut jika Romy akan curiga dan mengikutinya sampai mengetahui keberadaan Salsa.

Ucapan Nadila barusan ternyata dapat di dengar oleh Paul yang berada tidak jauh darinya. Pria itu terkejut dengan cepat menyimpukan bahwa Salsa berada di kota ini.

Paul tak ingin kehilangan jejak Nadila lagi, dia harus bisa mengikuti gadis itu sampai bisa mengetahui dimana keberadaan Salsa sekarang.

Tapi nasib baik belum membersamai Paul saat itu, karena tak menunggu waktu lama jemputan Nadila sudah datang membuat gadis itu akhirnya pergi meninggalkan bandara juga meninggalkan Paul yang kalang kabut mencari kendaraan untuk bisa mengikuti Nadila tapi tak bisa.

"Sial" umpatnya pada keadaan.

Tak apa, setidaknya kali ini dia harus menemui abangnya untuk memberi tahu informasi yang sangat penting ini. Ternyata hampir sebulan ini abangnya berada di kota yang sama dengan Salsa.

***
Tak sulit untuk menemui alamat Romy, apalagi sekarang teknologi sudah sangat canggih. Paul baru saja menginjakkan kakinya di depan rumah sesuai dengan alamat yang di berikan oleh mama Rosa, kondisi rumah yang tak terkunci membuatnya lebih mudah untuk masuk kedalam, lagipula sekarang kondisi tubuhnya sudah sangat lelah, dia perlu istirahat.

Baru saja memasuki rumah yang diyakini adalah milik Romy, Paul dibuat kaget mendapati sambutan pemandangan yang menodai matanya.

"Astagfirullah, my eyes" ujarnya terlalu berlebihan, bahkan matanya sudah menutup sempurna seolah yang dia lihat tadi adalah sebuah kesalahan yang menodai penglihatannya.

Salsa dan Romy dibuat mematung dengan posisi yang masih sama, keduanya juga tampak terkejut melihat Paul yang baru saja memasuki rumah. Romy yang heran sebab adiknya itu tak mengabari sebelumnya dan Salsa yang kaget melihat sahabat yang terakhir dilihatnya dalam kondisi koma itu akhirnya berdiri dihadapannya.

Seakan nyaman dalam pelukan Romy, Salsa masih tak bergerak, keterkejutan yang baru dia alami membuat dirinya masih setia diam dalam dekapan Romy. Sedangkan Romy yah dia suka-suka aja, ralat suka banget malahan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 2 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

If it is YouWhere stories live. Discover now