Bukannya udah pernah lihat semua?

2.3K 485 109
                                    

Tanggal satu di tahun baru merupakan semangat yang baru pula untuk kebanyakan orang, termasuk Romy, terlihat di hari pertama di tahun baru ini dia sudah siap-siap berdiri di depan rumah tetangganya dengan membawa sebuah bunga di tangan kanannya.

Dia cukup menyayangkan sebenarnya, karena niat hati ingin menemui Salsa dan Aca di pagi hari, tapi harus di tunda sampai malam hari seperti saat ini, sebab panggilan mendadak dirumah sakit waktu pagi buta tadi, saat Aca dan Salsa belum keluar rumah sama sekali.

Disinilah Romy sekarang, di depan rumah Salsa dengan mengetuk pintu rumah istrinya itu, dia mengabaikan jam yang sudah menunjukan pukul sembilan malam, yang terpenting sekarang dia bisa melihat wajah Salsa dan Aca.

Bahkan hujan yang sedari tadi turun dengan derasnya pun tak menghalangi semangat Romy

Tok tok tok

Itu sudah ketukan ketiga kali, tapi tetap saja pintu yang di ketuk belum juga terbuka.

Tok tok

Karena Romy yang memang sang pejuang cinta membuat dia tak menyerah untuk hanya mengetuk pintu rumah seperti saat ini, jangankan mengetuk pintu rumah, mengetuk pintu hati Salsa kembalipun dia sanggup.

Ceklek

Lihatkan, Allah memang akan selalu bersama dengan hambanya yang selalu berusaha. setelah usahanya dengan gigih malam ini, pintu itu terbuka membuat Romy senyum-senyum gugup dibuatnya, tidak sabar bertemu dengan kekasih hati.

Tapi raut wajah kebingungan diperlihatkan Romy, kala tak melihat adanya orang di balik pintu, suasana rumah juga tak seterang biasanya, sudah ada beberapa lampu yang dipadamkan, padahal sedari tadi dia sudah membayangkan wajah cantik Salsa dibaliknya.

"Sal" ujarnya sedikit berteriak, Romy ingin langsung masuk tapi juga sadar diri tentang dirinya saat ini.

"Om dokter"

"Astagfirullah" Siapa yang tidak kaget melihat sosok anak kecil yang terbalut mukenah putih diantara lampu yang redup

Romy yang menyadari bahwa yang memanggilnya barusan adalah anaknya segera berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Aca.

"Aca, om kaget loh, kirain siapa"

"Om bawa apa?" seperti biasanya, Aca gagal fokus pada tentengan yang dibawa Romy

"Oh ini bunga, cantik kan kaya Aca" Romy memperlihatkan rangakaian bunga yang sejak tadi berada di tangannya.

"Acakan manusia bukan bunga om"

"Iyaa maksud om bunga cantik diantara tanaman lainnya, nah Aca juga cantik di antara manusia yang lain"

"Kangkung juga cantik, bisa dimakan juga. Ibu Aca juga cantik, sama cantiknya kaya Aca"

Romy cukup kewalahan untuk menjawab kembali ocehan Aca, pantas saja Anak ini sempat mmbuatnya salah paham hanya perihal panggilan, Aca tak langsung menerima sesuatu yang bahkan sudah dijelaskan panjang lebar.

Tapi Romy sadar, terlihat dari wajah anaknya itu, Aca tak cukup tertarik dengan bunga yang dia bawa

"Aca nggak suka sama bunga?"

Aca menggeleng, bahkan tangan mungilnya sudah menutup hidungnya, seolah menghindari bau yang tak sedap "Bunga bau, terus ada durinya, Aca nggak suka"

Romy heran mendapati jawaban Aca, diantara banyaknya jenis bunga yang indah dan harum , kenapa Aca malah menilai bahwa tanaman itu bau dan berduri.

"Terus Aca sukanya Apa?"

"Suka Kala" jawab Aca sambil cekikin

Waduh, darah Salsa mengalir deras di tubuh anaknya.

If it is YouWhere stories live. Discover now