33. Piglets

1.6K 108 15
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Harry tinggal di kediaman Malfoy, Sebelum pindah, Harry meminta Draco untuk menemaninya ke toko hewan. Harry berencana mengadopsi anjing peliharaan, Agar ia tidak terlalu kesepian jika Sirius Black sibuk kerja.

Harry sibuk melihat beberapa anjing yang ada dikandang, Semua anjing itu tidak menarik. Mereka hanya sibuk bermain dengan mainan, Bahkan tampaknya tak ada anjing yang peduli dengan pengunjung.

"Kamu mau yang mana?" Tanya Draco yang sudah merasa sedikit lelah, Karna sudah setengah jam mereka berdiri melihat-lihat anjing.

"Gak tau, Bingung." Balas Harry dengan bibir terpout.

Harry sebenarnya tertarik dengan seekor anjing lucu di pojok kandang, Namun anjing itu sedari tadi tidak bangun dari tidurnya. Bahkan Hary sudah mencoba mengelus kepala anjing tersebut, Namun si anjing tetap terlelap.

"Akh!" Draco memekik kaget ketika anjing berukuran kecil menggigit celananya, Tidak kuat, Anjing itu hanya menggigit main-main.

"Piglets! Jangan mengganggu pengunjung!" Tegur si pemilik toko hewan. Anjing itu melepas gigitannya pada celana Draco.

Harry mengernyit heran, Apa katanya? Piglets? Bukankah piglets itu artinya anak babi? Kenapa anjing tersebut dipanggil piglets?

Harry mendekati Anjing yang tadi menggigit celana Draco, Anjing itu bewarna putih. Mata bulat anjing itu berbinar, Ekornya bergerak ke kanan dan kiri. Harry terkekeh gemas melihatnya.

Berbeda dengan Harry yang terlihat gemas, Draco malah memandang jijik kearah anjing tersebut. Menurut Draco, wajah anjing itu seperti alien, Lihat matanya yang besar, Lidahnya yang menjulur, Kepalanya yang botak. Benar-benar jelek.


"Apa kau tertarik dengan Piglets? Sudah dua tahun Piglets berada disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau tertarik dengan Piglets? Sudah dua tahun Piglets berada disini. Dulu ada yang pernah mengadopsinya, Tapi Piglets dipulangkan kembali." Kata si pemilik toko.

Harry kebingungan,
"Kenapa dipulangkan? Dia kan lucu."

Pemilik toko itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Em.. Piglets itu ada kelainan. Dia suka menggerogoti gorden dan celana. Bahkan terkadang dia juga memakan celana dalam."

Harry tertawa pelan, Ia membawa piglets kedalam gendongannya.
"Aku mau adopsi Piglets!" Kata Harry. Menurut Harry, Anjing semacam piglets sangat unik. Dimana lagi ia bisa mendapatkan anjing pemakan gorden dan celana dalam?

Sedangkan Draco menggeleng panik.
"Harry, Kamu bisa mengadopsi anjing yang waras.." Saran Draco. Draco tidak mau jika celananya digigit lagi jika ia berkunjung ke apartemen Harry.

Harry menatap Draco, Ia mengerjap-ngerjapkan matanya berusaha membuat Draco luluh.
"Pweaseee..." Harry mengimut-imutkan suaranya.

Draco menggeleng, Berusaha tegar akan godaan keimutan Harry. Tanpa disangka-sangka Harry mendekatinya dan berbisik.
"Kakak bisa menciumku setiap hari, Jika kakak memperbolehkan aku mengadopsi Piglets."

Draco menghela nafas, Lalu ia mengangguk pelan. Tentu saja Draco tidak bisa menolak jika tawaran yang Harry beri sangatlah menguntungkan. Draco menoleh pada pemilik toko.
"Ya, Kami akan mengadopsi Piglets."

* * *

"

Harry." Sirius memeluk Harry dengan erat ketika Harry baru sampai di apartment. Draco berdiri dibelakang Harry sambil menyeret koper dan Memegang kandang Piglets.

Setelah selesai berpelukan dengan anak angkatnya, Sirius beralih menjabat tangan Draco. Sebenarnya Sirius sangat ingin menonjok muka tampan Draco, Tapi Sirius tahan karena ia dan keluarga Malfoy sudah mengambil jalur damai. Lagipula, Sirius sudah puas memberi banyak bogeman di wajah Lucius.

"Harry, Aku akan pergi bekerja. Kamar mu sudah ku bersihkan." Kata Sirius sambil merapikan jas-nya. Harry mengangguk pelan dan mengucapkan terimakasih.

Setelah itu Sirius pergi meninggalkan Apartemen, Draco dan Harry lansung masuk. Mereka berjalan menuju kamar Harry. Kamar itu cukup luas, Kasurnya juga besar. Tentu saja Draco sengaja membeli kasur besar untuk Harry, Agar ia bisa sesekali menginap di apartemen Harry.

Setelah sampai didalam kamar, Harry segera melepaskan Piglets dari kandang. Piglets menggonggong senang dan menerjang badan Harry. Anjing cantik itu menjilat pipi Harry dengan lidahnya, Mengundang decakan tak suka dari Draco.

Draco menatap tak suka kearah piglets, Draco saja tidak bisa menindih Harry, Tapi anjing itu seenaknya menindih bahkan menjilat pipi Harry.

"Harry, Menjauhlah dari Piglets. Piglets itu monster." Gerutu Draco.

Seolah mengerti, Piglets menggonggong tak terima. Ia menatap garang kearah Draco. Harry tidak peduli dengan perkataan Draco, Lelaki manis itu membawa Piglets dalam pelukannya.

"Panggil aku papa ya, Piglets." Titah Harry.

"Guk! Guk!" Piglets menggonggong lalu kembali menjilat pipi Harry.

"Hahaha pintarrr."

Draco mengurut keningnya yang terasa pusing, Padahal Piglets hanya menggonggong, Kenapa Harry memujinya pintar??

"Harry, Kamu harus menepati janji." Perkataan Draco membuat tawa Harry terhenti. Harry menelan ludahnya dengan kasar, Mendadak Harry menjadi gagap.

"Janji apa?" Tanya Harry berpura-pura lupa.

Draco menyeringai, Ia mendekati Harry. Draco mengusir Piglets menjauh, Dan Piglets hanya bisa menurut sambil menggeram marah. Piglets duduk diujung kamar Harry dengan wajah galak.

Saat Draco ingin menyatukan bibirnya dengan bibir Harry, Harry lebih dulu menghindar.
"Sebentar," Pinta Harry.

Harry menatap Piglets dengan raut wajah khawatir.
"Piglets, Kamu masih bayi. Tutup mata mu! Papa dan Daddy ingin berciuman." Titah Harry.

Sepertinya Piglets mengerti, Anjing itu membalikkan badannya menghadap tembok.

Setelah anak gadisnya—Piglets aman, Harry mengalungkan tangannya ke leher Draco, Lalu bibir mereka berdua menyatu. Seperti biasa, Draco akan menggerakkan bibirnya dengan brutal diatas bibir Harry.

* * *

brother ; drarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang