📖⟩34. Pregnant

1.2K 162 150
                                    

𓆝𓆟𓆞
𓆩•Happy Reading•𓆪
[ Jangan Lupa Vote dan Coment ]

📖📖📖

"Masih ingin muntah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih ingin muntah?"

Greesa menggeleng pelan sambil melepaskan genggaman tangan Jander yang membuat Jander justru semakin menggenggam tangan istrinya lalu memeluknya dengan lembut.

"Kita periksa ke rumah sakit sekarang."

"Tidak mau.."

"Kau harus di periksa."

Greesa langsung terisak menangis yang membuat Jander langsung menatap pada istrinya, mengusap lembut kedua pipi pucat Greesa karena sedari pagi dan siang ini Greesa selalu mengeluh pusing dan pusing lalu hanya makan sedikit dan setelahnya langsung muntah-muntah.

Jander tentunya begitu khawatir dan tidak tenang, sampai dari sedari pagi buta tadi tidak berani meninggalkan Greesa sendirian. Karena baru saja di tinggal mandi sebentar Greesa sudah langsung terbangun lalu menangis seperti kehilangan ibunya yang membuat Jander sedikit kelimpungan, terlihat seperti tengah mengurus todler yang baru saja tumbuh gigi dan bisa berjalan.

Terlebih lagi Greesa selalu menolak untuk di periksa atau di bawa ke rumah sakit, dan saat Jander sudah ingin menghubungi dokter Liana, Greesa langsung memohon-mohon dan mengatakan jika ia hanya butuh tidur dan istirahat. Jander tentunya menurut namun sekarang keadaan Greesa tampaknya semakin menambah yang membuat Jander harus benar-benar membawanya ke rumah sakit.

Jander pun langsung menggendong tubuh istrinya dengan ala koala membawanya keluar dari kamar mandi, dengan pelan dan hati-hati menurunkan Greesa di atas ranjang lalu setelah itu Jander langsung mengambilkan jaket panjang yang tebal untuk istrinya.

"Mau istirahat di kamar saja, aku tidak mau di periksa ke rumah sakit," ucap Greesa dengan pelan sambil menatap pada suaminya.

"Hanya sebentar untuk memastikan keadaanmu lalu setelah itu kita langsung pulang."

"Aku hanya mual dan pusing."

"Justru itu kau harus di periksa agar tidak terus mual dan pusing."

Dengan air mata yang masih terus mengalir Jander mulai memasangkan jaket untuk istrinya dan setelahnya langsung menatap pada Greesa sambil mengusap lembut air mata berlinang yang terus mengalir di pipi istrinya, membuat Greesa justru semakin terisak menangis dan ingin tidur di ranjang namun Jander dengan cepat langsung menahannya.

Benar-benar terlihat seperti mengurus anak kecil bahkan saat Jander melarang Greesa untuk tidur, Greesa langsung menangis lagi yang membuat Jander setelahnya langsung menggendong tubuh Greesa membawanya keluar dari kamar.

"Tidak mau ke rumah sakit.."

"Jangan membantah."

"Aku takut dokter Liana akan menyuntikku lagi."

⟨⟨MATCHMAKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang