isi hati pharita

7 1 0
                                    

Arghhhhh

Jarit ku saat tak sengaja aku menginjak batu dan membuat kaki ku terkilir dan duduk terjatuh..

Dari kejauhan kak ketos melihat ku yang sedang terjatuh,tapi dia tidak berlari mendekati ku,dia hanya santai berjalan sambil memasukan kedua tangan nya ke dalam saku celana sekolahnya..
Dasar tidak peka..
Es batu..

Dengan kesal aku berdiri,dan sedikit membersihkan beberapa debu yang menempel di rok sekolah ku,dan juga di telapak tangan..
Tapi saat aku hendak melangkahkan kaki ku,rasa sakit mulai terasa mencengkram pergelangan kaki..
Ku pejamkan mata mencoba menguatkan..
Kamu gak boleh manja pharita...

Lalu dengan terseok Seok aku mulai berjalan...
Berharap segera Samapi pada halte bus dan naik bus selanjutnya menuju rumah ku..

Sambil terus ngedumel sepanjang jalan..
" Dasar gak peka,tolongin ke minimal,tanya ke sakit gak,apa ke.." omel ku pelan.
" Aghhh" teriak ku saat kaget karna tiba tiba kak ketos memangku ku apa bridal..
" Turunin ihh turun" aku memukul pundak kak ketos brutal..
Hingga...
" Aghhh"
Aku terjatuh karna kak ketos melepaskan pelukan nya
Membuat ku jatuh dengan posisi duduk..
" Aw" aku meraba bokongku yang sedikit nyeri " kenapa sih di lepasin,jatuh kan ???" Kesal ku..
Kini kak ketos berjongkok di hadapan ku..
" Kamu minta di turunin kan ???" Akhirnya dia bicara juga
" Ya pelan pelan kan bisa"
Kak ketos membalikan badan nya,menjadi membelakangi ku
" Ayo naik" dia menepuk pundak nya,meminta ku untuk naik ke atas punggung nya..
" Gak ahh" tolak ku..
Ayolah aku malu..meski ini bukan yang pertama,tapi apa kabar dengan jantung ku..
Mendengar penolakan ku,kak ketos bangkit dari jongkok nya
" Ya sudah"
" Ahh...kak taesan" jerit ku tak terima saat dia hendak meninggalkan ku..
Dan dia pun kembali berjongkok di hadapan ku..
Sebelum dia berbicara,terlebih dahulu dia menarik nafasnya dalam,mungkin kesal dengan kelakuan ku..
" Jadi kamu maunya gimana sayang ??" Tangan nya mengusap rambut ku pelan..
Aku menunduk,pasti semburat merah ini keluar lagi...
" Kita gak sampai sampai kalau kamu terus begini,ayo naik,nanti ibu kamu marah pulang terlambat"
Aku diam,ucapan kak ketos benar,dan mau tak mau aku pun naik ke panggung nya..

Perlahan dia berjalan..
Aku yang memeluk lehernya,kini menyaman kan kepala ku di ceruk di pundak sebelah kanan nya..
" Kamu anak tunggal???" Tanya kak ketos
Aku hanya berdehem sebagai jawaban..
" Ibu ku meninggal saat aku kelas enam SD,beliau sakit" ada jeda sebentar sebelum dia kembali berucap " dari mulai saat itu ayah tak pernah menikah lagi sampai sekarang,aku mengira aku akan kesepian jika tak punya ibu,karna ayah selalu sibuk kerja,tapi ternyata aku salah,ayah selalu bermain bersama ku jika beliau pulang kerja"
Aku terdiam mendengar ucapan kak ketos tentang keluarganya,aku memang merasa ayah nya baik..
Bahkan mereka tak seperti ayah dan anak, seperti adik dan kakak mungkin..
Selain ayahnya terlihat masih muda,beliau juga menjaga tubuhnya..
" Aku tau kamu kesepian,tapi ingatlah,masih ada aku dan teman teman lain yang siap nemenin atau sekedar denger cerita kamu,kita sama sama anak tunggal,dan kita bisa untuk saling melengkapi"
Lagi lagi aku diam...
" Ingat shinyu bukan satu satunya teman yang kamu miliki,ada aku,ada ruka yang bisa jadi tempat curhat kamu disaat kamu kesepian,jika kau dan shinyu tak bisa bersama seperti dulu,kamu bisa bersama dengan ku Ritha"
Aku mengeratkan pelukan ku pada kak ketos..
Entah kenapa rasanya beda..
Dan kini aku semakin dilema akan hati ku..
" Tapi aku tak pernah merasa keluarga ku menyayangiku kak,mereka sibuk dan hanya pulang saat aku sudah tidur,dari aku kecil aku sudah kesepian,bahkan sampai sekarang" aku tersenyum pahit di balik punggung kak ketos yang masih menopang badan ku..
" Mereka menyayangi mu Ritha,mereka sangat menyayangi mu,kalau tidak mereka tidak mungkin kerja untuk mencukupi semua kebutuhan mu,coba pandang dari sisi yang lain,kamu pasti tau alasan mereka sibuk kerja"
Mungkin kak ketos benar,selama ini aku tak pernah menanyakan atau bicara lebih dalam pada mereka

Little Friends | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang