BoC 1

105 8 0
                                    



~

Ruangan meeting di kantor Be On Cloud terasa lebih santai malam itu. Tidak ada anggota tim lain, hanya tiga orang yang duduk mengitari meja kaca besar: Phi Pond, Jes, dan Bible. Lampu di atas kepala memancarkan cahaya lembut, sementara pemandangan kota Bangkok yang gemerlap terlihat dari jendela kaca besar di sisi ruangan.

Jes duduk dengan tubuh bersandar santai di kursinya, kakinya terlipat, sementara Bible duduk lebih tegap, tangan diletakkan di pangkuannya dengan rapi. Di hadapan mereka, Phi Pond menatap keduanya dengan senyum khasnya, memperhatikan kedua aktor utamanya yang kini menjadi sorotan besar berkat kesuksesan 4 Minutes.

"Okay," kata Phi Pond sambil mengetuk-ngetukkan pena di buku catatannya. "Gue sengaja cuma manggil kalian berdua malam ini. Santai aja, nggak ada yang berat. Gue cuma pengen ngobrol soal rencana kalian di tahun depan."

Jes melirik Bible, memberi isyarat seolah mengatakan 'nih, lo jawab dulu'. Bible menggeleng kecil dan mendesah pelan sebelum menatap Phi Pond. "Rencana kami sebagai individu, atau sebagai partner, Phi?"

"Keduanya," jawab Phi Pond cepat. "Tapi gue mulai dari pertanyaan yang gampang dulu. Gimana rasanya setelah 4 Minutes selesai?"

Jes tertawa pelan, menyandarkan tubuhnya lebih dalam ke kursi. "Gampang, ya? Itu pertanyaan yang bikin gue mikir, Phi."

Bible tersenyum kecil, lalu menjawab lebih dulu. "Menurut gue, rasanya lega. Maksudnya, kami udah selesai dengan proyek besar yang intens banget, tapi di saat yang sama juga ada rasa sedih. Banyak pengalaman baru yang gue dapet dari 4 Minutes, dan gue merasa terhubung banget sama karakter gue."

Jes mengangguk setuju. "Bener banget. Pas terakhir syuting adegan final, gue bener-bener ngerasa kayak kehilangan sesuatu. Tapi sekaligus lega karena hasilnya memuaskan, bahkan lebih dari ekspektasi."

Phi Pond menatap keduanya dengan tatapan penuh perhatian. "Dan tanggapan dari penonton? Lo berdua gimana ngerasain respons mereka?"

Jes langsung terkekeh. "Gila, ya, Phi. Gue nggak nyangka 4 Minutes bakal sebesar ini. Jujur, awalnya gue ragu. Gue kan belum pernah main di genre BL sebelumnya, jadi gue mikir, apa gue bisa diterima? Tapi ternyata, penonton bahkan suka banget chemistry gue sama Bible."

Bible mengangguk pelan. "Gue juga ngerasa bersyukur banget. Awalnya gue sempet khawatir, karena Phi Jes belum punya pengalaman di BL, sementara gue udah, yaa meskipun baru sekali. Tapi Phi Jes adaptasinya cepet banget dan penonton juga banyak yang bilang kita kelihatan natural banget."

Phi Pond tersenyum lebar. "Gue bangga sama kalian. Beneran. Dan gue yakin, chemistry kalian ini salah satu alasan kenapa 4 Minutes jadi 'fenomena'. Jadi sekarang pertanyaannya: kalian mau ada sekuel nggak?"

Jes langsung memiringkan kepala, tatapannya penasaran. "Sejujurnya, gue nggak keberatan kalau ada sekuel. Gue suka karakter gue di 4 Minutes, dan ceritanya juga masih banyak yang bisa dikembangin."

Bible mengangguk setuju. "Iya, Phi. Gue juga setuju kalau ada sekuel. Tapi mungkin gue berharap ceritanya lebih matang. Lebih deep lagi. Gue pengen eksplorasi sisi lain dari karakter kami."

Phi Pond mengangguk sambil mencatat sesuatu di bukunya. "Noted. Gue bakal diskusiin ini sama tim penulis. Kalau kita bikin sekuel, gue pengen itu lebih besar dan lebih baik dari season pertama. Sekarang, balik ke pertanyaan awal. Tahun depan, 2025. Apa rencana kalian?"

Jes menjawab lebih dulu kali ini. "Gue pengen lebih banyak ambil proyek yang beda dari yang udah pernah gue lakuin. Mungkin action, atau sesuatu yang lebih dark. Gue udah 15 tahun di industri ini, Phi, tapi gue ngerasa masih banyak hal yang belum gue coba."

Bible menatap Jes dengan kagum sebelum menambahkan, "Kalau gue, tahun depan pengen lebih memperbaiki acting gue. Gue pengen ambil peran yang lebih menantang, mungkin sesuatu yang jauh dari genre BL. Tapi gue juga nggak menutup kemungkinan buat kerja bareng Phi Jes lagi."

Phi Pond tersenyum mendengar itu. "Kerja bareng? Kalian ngerasa gimana sih, jadi partner kerja?"

Jes melirik Bible, senyum tengil muncul di wajahnya. "Gue sih nggak keberatan kerja bareng dia. Bible itu partner yang asik, profesional, dan... sabar."

Bible menggeleng sambil tertawa kecil. "Phi Jes itu beda banget sama apa yang orang lihat di layar. Dia tengil, suka ngegodain, tapi dia juga banyak ngajarin gue soal industri ini. Dia udah kayak abang sendiri, sih."

Jes pura-pura terkejut. "Oh, jadi lo nganggep gue abang, Nong? Terharu gue."

Phi Pond tertawa melihat interaksi mereka. "Kalian lucu banget, ya. Chemistry kalian emang nggak cuma di depan kamera. Tapi serius, gue seneng kalian saling melengkapi. Itu penting banget buat proyek ke depan."

Bible tersenyum kecil. "Thanks, Phi. Gue juga bersyukur bisa kerja bareng Phi Jes. Dia banyak bantu gue di lokasi syuting, apalagi pas adegan yang susah."

Jes melipat tangannya, pura-pura sombong. "Tuh, dengerin. Gue emang luar biasa."

Phi Pond tertawa lagi sebelum menutup bukunya. "Oke, gue rasa ini cukup buat malam ini. Gue seneng kalian punya rencana jelas untuk tahun depan. Gue bakal dukung kalian sepenuhnya, baik sebagai individu maupun partner."

Jes dan Bible mengangguk, berterima kasih kepada Phi Pond. Setelah beberapa saat, mereka keluar dari ruangan meeting, berjalan beriringan menuju lift.



~

"Eh, Nong," kata Jes sambil memasukkan tangan ke saku celananya. "Lo serius, ya, nganggep gue kayak abang?"

Bible tertawa pelan. "Ya nggak salah kan? Lo lima tahun lebih tua dari gue."

Jes tersenyum kecil, merasa puas dengan jawaban itu. "Yaudah, kalau gitu, sebagai abang, gue harus ngajak lo makan malam. Gue lapar."

Bible menggeleng sambil tersenyum. "Oke, Phi. Tapi lo yang traktir."

"Deal," kata Jes sambil merangkul bahu Bible dengan santai.

Malam itu, mereka meninggalkan kantor dengan hati yang lebih ringan, membawa harapan baru untuk tahun yang akan datang. Sebagai individu, mereka punya mimpi masing-masing. Tapi sebagai partner, mereka tahu bahwa perjalanan mereka bersama belum selesai. Ada cerita lain yang menunggu untuk ditulis, baik di depan kamera maupun di luar layar.






To Be Continued~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JesBibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang