O3. Rutinitas

10.5K 647 50
                                    


Keluarga Malfoy sudah duduk mengelilingi meja makan, Kecuali Harry, Lelaki manis itu sepertinya masih tidur di ranjang.

"Duhh, Harry pasti lanjut tidur. Emang kebiasaan banget tuh anak." Gerutu Narcissa sembari ingin beranjak dari duduknya.

Belum sempat Narcissa berdiri, Draco sudah lebih dulu berdiri dari tempat duduknya. Pria itu merapikan pakaiannya.
"Biar aku aja yang bangunin Harry." Kata Draco menawarkan diri.

Draco berjalan menaiki tangga, Ia tersenyum tipis karna tak sabar untuk melihat adiknya. Pintu kamar Harry dibuka, Draco bahkan tak mengetuk dulu. Dapat Draco lihat Harry tengah mengoleskan concealer pada lehernya yang terdapat tanda kemerahan.

Draco berjalan hingga kini ia berada dibelakang Harry, Tangannya melingkari pinggang adik manisnya.
"Kamu lagi apa?" Tanya Draco basa-basi.

Harry terlihat biasa saja ketika dirinya dipeluk dari belakang, Karna Draco memang seringkali memeluknya. Pelukan adalah rutinitas mereka. Dan menurut Harry itu sangat wajar, Karna mereka adalah saudara.

"Kayaknya di kamarku banyak nyamuk deh kak, Leherku selalu digigit. Tapi anehnya gak gatal." Keluh Harry, Masih sibuk mengoles concealer pada lehernya.

Draco terkekeh, Jelas ia tau bahwa tanda merah itu bukanlah gigitan nyamuk. Tapi tanda merah tersebut adalah Karya Draco sendiri.

"Nanti malam kakak beli obat nyamuk, Dan untuk sementara kamu tidur di kamar kakak aja sampai semua nyamuknya pergi." Bisik Draco.

Harry mengangguk setuju, Toh niat kakaknya baik kan?

"Ayo, Kita harus sarapan. Mama, Papa dan Luna sudah nunggu kamu." Ajak Draco.

Harry merapikan seragam sekolahnya terlebih dulu. Lalu mengikuti langkah Draco untuk pergi ke ruang makan.

* * *

Seperti biasa, Setiap pagi Anak sulung keluarga Malfoy akan mengantarkan kedua adiknya ke sekolah. Draco memberikan uang seratus ribuan kepada Luna sebelum Luna turun dari mobil dan masuk kedalam sekolah.

Draco kembali melajukan mobilnya menuju sekolah Harry, Tangan Draco yang menganggur bergerak untuk mengelus paha Harry. Itu juga adalah sebuah rutinitas mereka.

"Nanti pulang sekolah kakak jemput, Hari ini kakak libur kerja." Kata Draco ketika memberhentikan mobilnya di lampu merah.

"Gak usah kak, Aku mau kerja kelompok dulu. Bareng Ron dan Hermione." Tolak Harry.

Draco kenal dengan kedua teman dekat Harry, Ron dan Hermione juga seringkali main kerumahnya. Akhirnya Draco mengangguk setuju.

"Yaudah, Kalau udah selesai kerja kelompoknya lansung telfon kakak."

Beberapa menit kemudian, Mobil Draco telah terparkir di halaman sekolah Harry. Harry mengecup kedua pipi Draco, Dan Draco juga mengecup kedua pipi Harry.

Harry masih belum mengerti kenapa sang kakak sangat suka mencium pipinya, Padahal Harry tak pernah melihat Draco mencium pipi Luna. Selama ini Draco hanya Clingy Pada Harry.

"Tau kan pesan kakak apa aja?"

"Hmm... Gak boleh makan pedas, Gak boleh pacaran, Gak boleh terlalu dekat sama orang lain, gak boleh nakal, Dan kalau ada apa-apa harus telfon Kak Draco." Balas Harry yang sudah sangat hafal dengan pesan dari kakaknya.

Draco ngelus rambut Harry,
"Jangan macem-macem dibelakang kakak, Kamu tau kan mata-mata kakak ada dimana-mana?" Harry mengangguk pelan.

Draco mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku lalu memberikannya pada Harry. Padahal uang jajan dari Lucius sudah sangat cukup untuk Harry, Tapi Draco selalu memberi uang tambahan.

"Kak, Ini kebanyak—"

"Stt... Kakak gak nerima penolakan apapun." Potong Draco cepat.

Harry menghela nafas, Lalu ia keluar dari mobil untuk masuk kedalam sekolah. Draco sendiri tersenyum sambil memegang pipinya yang tadi dikecup oleh Harry, Jantung Draco berdebar kencang. Tak bisa Draco bayangkan sebahagia apa dirinya jika Harry membalas perasaannya.

Draco membuka laci dashboard mobilnya dan meraih foto Harry yang ada didalam sana. Draco menciumi foto Harry lalu tersenyum, Senyuman yang sedikit cabul.

* * *

brother ; drarry [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang