18

1.3K 120 7
                                    

Happy Reading ⁽⁠⁽⁠ଘ⁠(⁠ ⁠ˊ⁠ᵕ⁠ˋ⁠ ⁠)⁠ଓ⁠⁾⁠⁾





"Akhirnya kita sampai"

Juan keluar dari mobil, meregangkan otot-otot tubuhnya. Mereka telah sampai di mansion Simon, perjalanan cukup memakan waktu.

"Pergilah"

Simon menatap mereka malas, Simon kira Juan dan Silvan tidak akan ikut ke mansionnya. Ini begitu mengganggunya karena mereka berada di mansionnya.

"Kau mengusir kami? Sungguh tega"

Ucap Juan dramatis, Jeyden yang melihat itu hanya menatap datar pemandangan di depannya. Simon dan Juan sama-sama melayangkan tatapan sinis.

"Ayolah, bagaimanapun aku adalah tunangan mu"

Mata Jeyden membola mendengar ucapan Juan, dirinya hampir lupa kalau ini adalah dunia novel yang begitu nyata. Dan Juan adalah tunangan Simon, kenapa rasanya menyakitkan sekali, tetapi bukankah mereka kekasihnya, jadi mana mungkin mereka punya perasaan satu sama lain. Mungkin?

Begitupun dengan Silvan yang merasa terkejut sekaligus bingung dengan ucapan Juan.

"Maksudnya?"

Silvan angkat bicara, dirinya tidak mengerti. Simon yang mendengar ucapan Juan hampir melayangkan tinjunya kalau saja Herry tidak menahannya.

"Itu hanyalah sandiwara! Jangan berharap!"

Juan mengangkat bahunya acuh, dirinya tahu itu hanya sebuah sandiwara. Juan hanya sedang bosan dan ingin memprovokasi Simon.

"Aku tahu, lagipula aku begitu mencintai Jeyden"

Juan mendekat kearah Jeyden, menggandeng tangan Jeyden dan menjatuhkan kepalanya di pundak Jeyden. Jeyden hanya bisa pasrah, dirinya tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Simon dan Juan.

"Apa maksudnya?"

Jeyden bertanya, menepis Juan. Walaupun dirinya sudah tahu mereka bertunangan tapi Simon dan Juan belum memberitahu apapun padanya, selama ia masuk kedalam novel, bahkan selama mereka mulai menjadi kekasihnya.

'Ini gw harus akting marah karena ngga dikasih tau kan ya'

Juan yang ditepis menatap tangannya nanar, sekali lagi dirinya di tolak oleh Jeyden. Simon sendiri sudah gugup karena bingung harus menjelaskan darimana.

"Bukan seperti itu, kau salah paham"

Simon menggerakkan tangannya asal. Jeyden menatap malas Simon, menepis tangan yang akan menyentuhnya. Berlalu masuk ke mansion Simon, meninggalkan para kekasihnya.

"INI GARA-GARA KAU!"

Simon berteriak pada Juan, tak pernah menyangka tangannya akan ditepis dengan kasar oleh Jeyden. Juan tidak bereaksi, dirinya masih memandang tangannya nanar, menyesali perbuatannya untuk kesekian kalinya. Dirinya hanya bosan dan berujung menggoda Simon, tapi Juan tak menyangka itu juga berimbas pada dirinya.

Simon yang emosi mencengkram kerah Juan, melayangkan tinjunya. Wajah Juan menjadi samsak empuk untuk di pukul. Juan tak tinggal diam dirinya membalas, walau tahu dirinya tidak akan menang dari Simon.

"Eww, aku ingin pulang"

Silvan jenuh, melangkahkan kakinya berniat untuk pergi sebelum Herry mencekal kerah bajunya dari belakang.

"Lepaskan! Aku sesak"

"Kita harus menghentikan mereka dulu! Kau pegang Juan, cepat!!"

Herry dengan cepat menahan Simon dengan sekuat tenaga.

Bodyguard and his haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang