13.} IUS

25 10 12
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

  ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

{ 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 }

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

Di club Star terdapat banyak pengunjung, hari ini banyak sekali pengunjung ke club Star ini, sampai membuat Sisil ke kecapean dibuatnya.


"Kalau capek istirahat sil, biar karyawan lain yang melayani," ucap Bilar ketika melihat Sisil seperti kecapean.

"Gak usah Pak, Sisil masih kuat kok," tolak Sisil sejarah halus, ia tidak enak dengan karyawan yang lain masa dia keenakan tidak bekerja sedangkan yang lain tetap bekerja.

"Gak papa kamu butuh istirahat nanti kamu sakit," paksa Bilar, ia tidak mau Sisil sakit.

Sisil pun terpaksa mengikuti, ia juga tidak enak menolak apalagi bilar adalah bosnya sendiri.

Sedangkan karyawan yang lain pada protes dalam hati, apalagi hanya Sisil yang disuruh istirahat sedangkan yang lain masih tetap kerja.

"Enak banget ya dia,"

"Ia berasa jadi bos ya dia, lihat deh bos selalu beri perhatian yang berbeda ketika sama Sisil,"

"Padahal dia masih kecil beraninya deketin bos,"

"Berasa cantik kali,"

"Mentang-mentang bos belum ada kekasih,"

Bisik-bisik para karyawan membicarakan Sisil dan itu semua di dengar oleh Sisil yang duduk tak jauh dari mereka, Sisil menghela nafas berat sungguh ia tidak mau seperti ini tapi bosnya ya memaksa, kalau mau nolak pun ia takut nanti dipecat, Ia butuh pekerjaan ini.

'Sabar Sisil kamu pasti kuat' batin Sisil menyemangati diri sendiri.

******

Di mansion keluarga Anggara ada seorang laki-laki mengendap-ngendap mau keluar mansion, ia mau menghindari seseorang yang ia sayangi.

"Huuuh Alhamdulillah selamat," ucap Daffi menghela nafas lega ketika sudah keluar dari mansion.

Daffi diam-diam keluar dari mansion tanpa sepengetahuan ummanya, yang pasti ia sudah minta izin sama babanya.

'Maafin Daffi uma sudah diam-diam begini' batin Daffi merasa bersalah telah membohongi ummnya.

Daffi memakai helmnya dan mulai menaiki motornya lalu berlalu dari mansion menuju tempat markas geng Aderfia, hari ini akan ada balapan liar lagi mangkanya Daffi diam-diam keluar mansion malam hari karena takut ketahuan ummanya bahwa dia masih ikutan balapan liar, ummanya
melarang keras Daffi ikutan balapan liar karena pernah kejadian Daffi kecelakaan akibat balapan motor, dansejak saat itulah ummanya melarang Daffi untuk ikut balapan liar lagi.

Berapa menit kemudian Daffi telah sampai di markas geng Aderfia, mereka di sini selalu berkumpul.

"Wiih ikutan balapan bos?" tanya Grayan sambil menepuk-nepuk pundak Daffi pelan yang berada disampingnya.

IMAM UNTUK SISIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang