Daddy's Ecs (5)

6.3K 90 0
                                    

Hello Sexy Readers,

Terima kasih karena sudah mengikuti Seven Shots sampai sejauh ini. Kalau kalian suka dan pengen terus baca cerita hawt setiap hari, jangan lupa masukin SEVEN SHOTS ke dalam perpustakaan / library kamu biar setiap saya publish bab baru, kamu langsung tahu.

Bakal ada cerita baru terus. Saya usahakan update setiap hari.

Soalnya entah kenapa Wattpad saya eror nih. Jadi setiap bikin pengumuman di wall, follower saya nggak semua bisa baca.

Love,
💋 Bella 💋

This work belongs to Ayana (Ayana_Ann).

Vote dan komen yang banyak.

🔥🔥🔥

Anya buru-buru meletakkan piring bekas makannya ke dalam sink dapur. Dengan hanya mengenakan kaos Darius yang dipinjamnya, ia berlari menuju kamar-tempat mereka tadi bercinta.

"Om, aku udah makan!" lapor Anya.

Darius menarik sebelah sudut bibir ke atas. "Pinter. Banyak nggak?"

"Banyak. Sesuai perintah Om," jawab Anya. Ia lantas duduk di samping Darius, lalu bergelayut manja. "Jadi, bisa mulai dong."

"Nggak sabar banget." Darius melepaskan diri dari rengkuhan Anya. Kemudian, meminta gadis itu untuk berdiri di depannya. "Ini memekmu memang selalu gatal begini, ya?" Ia menyingkap oversize shirt Anya, lalu menampar kecil vagina Anya.

"Ah!" Anya justru mengerang keenakan.

Plak! Darius kembali menampar kewanitaan Anya. Ia menyeringai. "Memekmu udah kecanduan sama Om, huh?"

Anya mengangguk. "Iya."

Plak! Darius menampar bagian itu lagi.

Gairah Anya membumbung. Otot-otot kemaluannya berdenyut-denyut di dalam sana akibat perlakuan Darius. Ia sendiri heran-bagaimana bisa dia masih mau, padahal sudah muncrat tiga kali.

"Ya udah," kata Darius. "Ikut Om." Ia berdiri dan menggandeng Anya keluar dari kamar.

Anya semringah. Ia menduga akan dipuaskan oleh Darius untuk yang ke-empat kali.

"Duduk." Darius menunjuk sofa di ruangan tengah dan menyalakan televisi di hadapan Anya.

"Mau main sambil nonton?" tanya Anya.

"Mau nonton," jawab Darius santai.

"Huh?" Anya mengernyit bingung.

Darius merebahkan bokong. Ia merangkul pundak Anya dengan gemas. "Om mau nonton bola. Kamu temenin," jelasnya.

"Jadi aku diajak nonton bola? Bukan main? Katanya mau main?" protes Anya sebal.

Darius terkekeh. "Sshhh! Jangan bawel," godanya.

Bibir Anya mengerucut. Ia terpaksa mengalihkan atensi pada layar kaca. Sia-sia dia tak mengenakan bra dan panties-Darius tak menyentuhnya lagi.

Tapi mau marah, bukan hak Anya.

"Kamu suka bola?" celetuk Darius.

SEVEN SHOTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang