Hello Sexy Readers,
Terima kasih karena sudah mengikuti Seven Shots sampai sejauh ini. Kalau kalian suka dan pengen terus baca cerita hawt setiap hari, jangan lupa masukin SEVEN SHOTS ke dalam perpustakaan / library kamu biar setiap saya publish bab baru, kamu langsung tahu.
Bakal ada cerita baru terus. Saya usahakan update setiap hari.
Soalnya entah kenapa Wattpad saya eror nih. Jadi setiap bikin pengumuman di wall, follower saya nggak semua bisa baca.
Love,
💋 Bella 💋This work belongs to Ayana (Ayana_Ann).
Vote dan komen yang banyak.
🔥🔥🔥
"Kalau aku mau, gimana?" tantang Anya.
Darius makin tergelak keras. "Aneh-aneh aja kamu, Nya."
Anya membuktikan kesungguhannya dengan menghampiri Darius.
"Aneh-aneh kenapa? Tadi Om sendiri yang bilang kalau dulu sering mandiin aku."
"Ya dulu waktu kamu umur dua - tiga tahun!" kilah Darius. "Sekarang kamu udah dewasa."
"Nggak ada bedanyalah, Om. Bagimu, aku ini masih kamu anggap 'ponakanmu' yang cute, kan?" goda Anya cekikikan.
Darius mendengkus. "Hmmh." Ia sengaja membuka kaos yang dikenakan, agar Anya berhenti bercanda dan pergi. "Udah, Om mau mandi."
Anya melotot.
Punggung Darius ternyata dilingkari oleh tato naga yang memanjang hingga pundak. Selain itu, tubuh omnya begitu kekar dipenuhi otot liat. Rambut halus terbaris seksi dari atas pusar hingga ke balik celana.
"Om tatoan?" gumam Anya.
Darius mengangguk. "Baru tahu, ya, kamu? Keren, nggak?"
"Baru tahulah. Baru kali ini aku lihat Om shirtless," sahut Anya. "Keren, sih. Aku jadi mau juga."
"Hush!" sembur Darius. "Jangan impulsif! Nanti kalau diintrogasi mbak Deswita dan bawa-bawa namaku-aku bisa dihajar sama dia."
"Hehe." Anya meringis kaku. Dia tidak mampu memungkiri betapa darahnya bergejolak karena memandangi Darius.
"Udah, sana," usir Darius lagi.
Anya menelan saliva. Entah setan apa yang merasukinya hingga nekat melakukan sesuatu yang di luar nalar.
"Bilangin, kok, aku mau ikut!" Anya melucuti kemejanya dan memamerkan payudara yang masih ditutupi bra.
Bibir Darius menganga. "A-Anya?" Desirnya melonjak seketika. Tapi, masih kalah dengan keterperanjatan.
"Kenapa, sih, Om? Orang mau mandi ya harus buka bajulah." Anya beralih menurunkan jeans. Ia sudah tidak peduli lagi-jikalau Darius menolak-masa bodoh!
Keterkejutan Darius berubah menjadi nafsu birahi. Kejantanan lelaki itu menegang keras hingga terasa ngilu karena tertahan celana.
"Tapi, Nya ..." Darius terbata bingung.
Anya memberanikan diri membuka bra dan panties-nya. Dua buah dada sekal nan montok terpampang nyata di depan mata Darius. Begitu pula dengan kewanitaan gundul tanpa rambut.