Chapter 57 : Larva

1.2K 49 24
                                    

Malam itu, setelah akhirnya sampai di rumah, aku langsung menuju kamar dengan tubuh yang masih terasa dingin dan lelah. Cindy hanya sempat berkata singkat, “Istirahat ya, Rena,” sebelum dia masuk ke kamarnya sendiri. Aku hanya mengangguk, masih terlalu tenggelam dalam pikiranku untuk merespons lebih dari itu.

Di kamar, aku menyalakan lampu dan melihat bayangan diriku di cermin. Dress biru yang basah kuyup itu sudah menempel erat di tubuhku sejak hujan deras tadi. Aku merasa tidak nyaman—dingin, lengket, dan... jujur saja, aneh. Tanpa berpikir panjang, aku segera melepasnya, membungkus tubuhku dengan handuk besar hingga menutupi dadaku, dan berjalan ke kamar mandi.

Air hangat yang mengalir dari shower sedikit membantu meredakan ketegangan di tubuhku, tapi pikiranku tetap tidak tenang. Setiap kali aku mencoba mengalihkan pikiran, bayangan wajah Rian muncul lagi. Cara dia menatapku, ciumannya, dan bagaimana dia mendekatkan wajahnya begitu pelan... semuanya terasa terlalu jelas dalam ingatanku.

“Kenapa bisa kayak gini?” gumamku pada diri sendiri, tapi suara air yang deras menenggelamkan kata-kataku.

Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan melilitkan handuk dengan rapi hingga menutupi dadaku. Aku berjalan ke tempat tidur, lalu berbaring telentang dengan tubuh masih terbungkus handuk. Langit-langit kamarku tampak kosong, tapi pikiranku jauh dari itu.

Aku menyentuh bibirku dengan pelan, mengingat sentuhan bibir Rian tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyentuh bibirku dengan pelan, mengingat sentuhan bibir Rian tadi. Hangat, lembut... tapi juga penuh dengan sesuatu yang tidak bisa kujelaskan. Jantungku kembali berdebar, lebih kencang daripada sebelumnya.

“Kenapa dia mencium aku?” bisikku pelan, mencoba mencari jawaban. Tapi tidak ada apa-apa selain keheningan di kamar.

Tanganku bergerak tanpa sadar, menyentuh dadaku yang terasa semakin membesar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanganku bergerak tanpa sadar, menyentuh dadaku yang terasa semakin membesar. Aku mengernyit, merasakan bagaimana ukurannya kini lebih terasa saat disentuh. Dadaku sudah berubah sejak beberapa bulan terakhir, tapi malam ini, semuanya terasa berbeda.

Ketika aku menekan dengan lembut, sensasi itu membuatku tersentak kecil. Aku menutup mataku, mencoba meresapi perasaan yang muncul. Rasanya aneh, tapi juga... sesuatu yang membuatku semakin bingung.

Cowok Punya Hormon CewekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang