Menanti Tamu dari SMK Nebula

273 45 47
                                    

Di sisi lain, Alveline di panggil menuju aula untuk persiapan untuk acara kunjungan di SMA Cakrawala Nusantara. Ia belum tahu, bahwasanya Leandre bersekolah di sana. Aveline melangkah menuju aula dengan langkah ringan, meski dalam hatinya ada sedikit kegugupan. Rambut panjangnya yang tergerai rapi berayun mengikuti gerak tubuhnya, dan ia membawa sebuah tas kecil yang berisi dokumen penting.

"Vel, Praktik kerja lapangan mu udah selesai tah?" tanya Melly Vana, sahabat akrab Alveline.

"Belum..., gue ke sini karena ada surat pemberitahuan dari kepsek dan gue wajib di suruh datang!" jelasnya dengan nada sedikit datar.

Melly mengangguk paham, meski ekspresi di wajahnya menunjukkan rasa ingin tahu yang besar. "Wah, berarti acara ini kayaknya bakal penting banget, ya? Sampai lo yang lagi sibuk praktik kerja lapangan dipanggil juga."

Alveline tersenyum kecil, mencoba menutupi kegugupannya. "Mungkin. Tapi gue nggak tahu detilnya. Yang pasti, gue cuma disuruh bantu persiapan acara kunjungan ke sekolah lain."

"SMK Nebula 2 lagi ya?" tebak Melly sembari memainkan rambutnya sendiri.

Alveline menggeleng pelan. "Nggak. Kali ini ke SMA Cakrawala Nusantara. Gue baru denger nama sekolah itu, jadi rada penasaran juga."

"Ohh...," gumam Melly, matanya menyipit seolah sedang berpikir keras. "Lo tahu nggak, kayaknya gue pernah denger cerita tentang sekolah itu, tapi lupa apa. Eh, siapa tahu lo ketemu orang keren di sana." Melly mengedipkan mata dengan senyum penuh arti.

"Jangan ngaco, Mel," jawab Alveline sambil terkekeh, meski pipinya sedikit memerah. Ia mempercepat langkahnya menuju aula, sementara Melly tetap mengekor di belakangnya.

Begitu sampai di aula, Alveline disambut oleh beberapa guru yang sudah menunggu. Mereka memberikan arahan tentang jadwal dan peran masing-masing siswa yang terlibat dalam kunjungan tersebut. Alveline diberi tugas untuk menjadi salah satu perwakilan dari SMK Nebula yang akan menyampaikan sambutan dan membantu memperkenalkan kegiatan unggulan sekolahnya.

"Vel, lo yakin nggak gugup nanti?" tanya Melly sambil mengintip daftar tugas yang diberikan oleh guru.

"Yakinlah," jawab Alveline dengan senyum penuh percaya diri, meski dalam hati ia sedikit merasa cemas. Ia menghela napas, berusaha menguatkan dirinya. "Gue udah biasa ngomong di depan orang banyak. Ini nggak jauh beda."

Namun, di dalam hatinya, ada perasaan tak biasa yang mulai muncul. SMA Cakrawala Nusantara terdengar asing, tapi entah kenapa, terasa seperti tempat yang sudah takdirkan untuknya kunjungi.

Apakah ini hanya kunjungan biasa, ataukah ada sesuatu yang lebih menunggu di sana? Alveline pun berusaha mengabaikan pikiran itu, memilih untuk fokus pada tugasnya. Sementara itu, di kejauhan, Melly terus menggodanya dengan tawa kecil dan komentar-komentar santai yang membuat suasana sedikit lebih ringan.

***

"Bos, lo di mana?" ucap Vito pada panggilan tiba-tiba itu. "Gue di kantin, nih sama teman sebangku gue Feroz"

Lirik Leandre sedikit ke arah Feroz yang duduk di sampingnya.

"Tumben banget ke kantin, biasanya gak pernah ke kantin bos!" Vito tertawa kecil. "Ya udah, gue mau ke sana juga!" lanjutnya.

Leandre hanya menggumam pendek, "Oke." Ia menutup telepon tanpa basa-basi lebih lanjut. Feroz meliriknya sambil menyeruput es teh manisnya dengan santai.

"Si Vito? Dia mau ke sini?" tanya Feroz sambil mengangkat sebelah alis.

Leandre mengangguk kecil, tangannya sibuk memainkan sedotan di gelas kopinya yang mulai kosong. "Dia emang gitu, kalau udah tahu gue di kantin, langsung ngikut."

Leandre Andros : Dia Tahu Bagaimana Melukai dan MencintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang