Chapter 16, Switched.

4 0 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Agenda makan malam selalu ada di jadwal bulanan, maka dari itu dipastikan setiap satu bulan sekali Sylvan dipastikan pulang ke rumah untuk menghadiri makan malam bersama keluarga dan pertemuan kolega bisnis keluarga.

Sylvan Kadek Putra, pemilik nama sebagai anak tunggal dari konglomerat yang masih terkait dengan garis keturunan terdahulu.

Lahir dengan satu-satu nya dan pewaris utama, membuat Sylvan harus terus menghadiri sebuah agenda yang keluarga nya jadwalkan untuk nya.

Malam ini, netra nya menangkap presensi seorang perempuan yang sangat dia kenali. Catleena, putri bungsu dari kolega bisnis keluarga nya.

Hubungan keluarga nya dengan keluarga Catleena sangat erat, bahkan rasanya akan ada suatu hari dimana keluarga mereka akan menjodohkan Sylvan dengan perempuan pemilik nama Catleena Zivanaya Lapian, perempuan itu kerap dipanggil Kate.

Demi kepentingan bisnis, itu asumsi Sylvan.

***

Agenda makan malam telah selesai, menyisakan obrolan-obrolan panjang antara keluarga yang masih berlanjut. Hal itu membuat Sylvan memutuskan untuk mundur dari obrolan dan memilih berjalan-jalan menyelusuri halaman rumah nya bersama Kate.

Menyelusuri halaman seraya menatap langit malam dengan pemandangan bintang yang cukup tidak banyak, hanya ada beberapa dan bisa dihitung jari.

Obrolan kecil mulai terjalin di antara mereka, walaupun Sylvan masih memiliki perasaan canggung dengan Kate perihal satu tahun yang lalu.

Satu tahun yang lalu, Sylvan menyatakan perasaan nya kepada Kate, tetapi perempuan surai hitam itu dengan jelas menolak nya.

Kate hanya menganggap Sylvan hanya sebagai saudara, dan mereka tidak bisa asing begitu saja.

Dan ada sedikit hal yang perlu dibahas, Kate sedikit lebih tua dari Sylvan. Perempuan itu tentu saja masih satu area dengan Sylvan, Garda Pelita tempat nya.

Bagi Sylvan, Catleena itu benar-benar sangat apatis jika bersangkut pada perasaan. Terlebih pengaruh yang dia miliki di Garda Pelita sangatlah besar.

Seorang vokalis dari band music yang dia ciptakan sendiri. 'Laveian Odyssey' kata Laveian berasal dari nama akhir nya, perempuan itu adalah faktor utama band itu terbangun, dan Odyssey memiliki makna semua ciptaan lagu mereka memiliki karya puisi.

Bakat yang dimiliki nya sejak kecil diasah oleh keluarga nya, dan Kate sudah terbiasa dengan kehidupan yang berkaitan dengan musik.

Pengaruh yang Kate miliki jelas kepopuleran dan cara dia bernyanyi di atas panggung bersama teman-teman band nya. Dia benar-benar seseorang yang dijadikan panutan oleh adik kelas dan beberapa orang lain nya.

Kembali kepada Sylvan, alasan lelaki itu menyukai Kate itu sederhana, sebab Catleena benar-benar keren di mata nya, cara Kate bernyanyi itu sangat keren. Terlebih Kate tidak pernah peduli terhadap hal-hal yang merepotkan nya.

"How's life?" tanya Sylvan.

"Baik"

Obrolan biasa itu terjalin ketika menanyakan kabar satu sama lain, dan hal itu membuat ada nya arus yang terus mengalir dalam suatu percakapan.

"Your hair is already long, no intention of cutting it? Pretty boy" singgung Kate pada surai coklat kemerahan milik Sylvan yang mulai memanjang melebihi batas telinga.

"Gue udah nyaman begini" jawab Sylvan.

"Hair hold memories?" lontar Kate. Hal itu membuat Sylvan terkekeh kecil. "Mungkin?"

"Emang gak ada razia rambut?" kini Kate mengajukan pertanyaan. Jari-jari nya menyentuh surai Sylvan.

"Gue sering sih diomelin, tapi gue gak peduli" jawab Sylvan enteng.

"Lo mau jadi cewek ya?" Kate menatap Sylvan geli, ini benar-benar kali pertama melihat Sylvan bertingkah seperti ini.

Sejak kapan lelaki itu memanjangkan rambut nya?

"Gue nyaman begini" ulang Sylvan lebih tegas. Sylvan menghela nafas nya berat, kini dia memikirkan topik pembicaraan yang bisa dia bicarakan dengan Kate.

"Anyway, what about your band?" tanya Sylvan memulai topik baru.

Kate memanggut pelan. "Baik-baik aja, lo tahu sendiri kan gue jadi rajin ikuti beberapa event diluar sekolah sama Laveian Odyssey" papar Kate.

Sylvan menganggukan kepala nya. "And is Denawa still acting like that?" singgung Sylvan kepada seseorang yang bernama 'Denawa'

"Masih" ujar Kate.

"Lo gak takut sama sekali?"

Kate mengedikan kedua bahu nya. "Buat apa? Dia rekan gue"

"He's your stalker" cetus Sylvan.

Kalimat Sylvan membuat gelak tawa keluar dari mulut Kate, karena apa yang Sylvan katakan benar.

Menyinggung pada Denawa, lelaki itu adalah pemain drum di Laveian Odyssey. Seseorang yang satu angkatan dengan nya, dan ... seseorang yang membuat Kate sedikit terjerumus masalah yang cukup berat berkat lelaki itu.

Denawa menaruh perasaan besar terhadap Kate, sangat besar dan mengubah nya menjadi perasaan obsesif dan tidak terkendali sama sekali.

"Apa sekarang lo udah balas perasaan dia?" tanya Sylvan dengan kehati-hatian.

"Big no Sylvan, gue cuma menyesuaikan" sanggah Kate.

"Well then" Sylvan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "I hope you're always safe" tambah Sylvan.

Kate mengukir senyuman kecil. "Of course"

"Btw gue akhir-akhir ini ngelihat lo lagi akrab sama seseorang" kini Kate yang mengubah topik pembicaraan.

Sylvan mengangguk. "Iya, teman"

"Teman?" satu alis Kate menaik.

"Her name is Sagittarius Almathea" ungkap Sylvan, ada nada antusias yang tersemat.

Kate memicingkan mata nya ketika menatap Sylvan. "So"

"You've switched, right?" ujar Kate, si surai hitam terkekeh singkat.

"Switched?"

Kate menepuk bahu Sylvan lembut. "Sylvan, good luck"

— To be continued.

Note : Please kalau ada hal yang gak nyata di dunia ini, tolong jangan serius, bawa cerita ini dengan fiksi ya! Kalau ada kesalahan author minta maaf tidak mencantumkan sumber-sumber secara detail.

Sampai ketemu lagi, bye-bye :p

Locked : Nonexistent ClarityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang