01.

269 25 2
                                    


Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...

Seorang pemuda berjalan sendirian ditengah teriknya matahari, ia bingung untuk mencari pekerjaan yang sekiranya mampu menerimanya yang hanya seorang lulusan dari SMA

Pemuda itu adalah Lee Heeseung, ia datang jauh jauh dari Busan ke Seoul untuk mencari pekerjaan yang layak, seorang diri tanpa teman maupun keluarga nya, orang tua nya telah melarang namun heeseung kekeh ingin pergi ke Seoul untuk bekerja, hitung-hitung bisa membantu perekonomian keluarganya

Heeseung yang tengah kebingungan tanpa sengaja melihat seorang wanita paruh baya, yang tengah kepayahan karna barang bawaan nya yang begitu banyak, dengan inisiatif heeseung berlari menghampiri wanita itu, berniat menolongnya

"Apa bibi butuh bantuan?" tanya heeseung dengan senyum terbit di bibir tipisnya

"Ahh iya nak, ini sangat berat, apa bisa kamu bantu bibi membawakannya ke toko bibi? Tempatnya tidak jauh kok" pinta sang wanita dengan ramah

"Baik, mari saya bantu bi"

.
.
.

Sesampainya di tempat, toko yang di maksud adalah sebuah cafe yang cukup luas, memiliki 2 lantai dengan warna putih gading yang indah

"Terimakasih ya nak sudah mau membantu bibi" ucap sang wanita paruh baya berterimakasih "ohh satu lagi, siapa namamu anak manis?"

"Nama ku heeseung bibi" jawab heeseung dengan senyum manis terbit dibibirnya "dan bibi?"

"Nama bibi park seora, heeseung bisa panggil bibi seora, mengerti" jawab seora yang diangguki paham oleh heeseung

"Ahh tunggu, apa kamu datang dari kota lain?" Lanjut sang wanita pada heeseung saat melihat barang bawaan heeseung yang terlihat cukup banyak

"Iya bibi, heeseung datang dari Busan untuk mencari pekerjaan di Seoul"

"Astaga kebetulan sekali, bibi sedang mencari karyawan baru untuk toko kue bibi, apa heeseung mau bekerja disini?" Tanya seora

"Apa boleh bibi?"

"Tentu boleh, kamu boleh bekerja di toko kue bibi, kalau kamu mau kamu juga bisa tinggal di lantai atas toko ini, disana ada kamar mungkin bisa kamu pakai jika kamu mau" jelas seora membuat senyum heeseung kembali terbit

"Heeseung mau bibi, terimakasih banyak bibi seora" ucap heeseung antusias

"Astaga lucunya" gemas seora sembari mencubit pipi tembam heeseung

"Yasudah ayo masuk, bibi akan ajarkan beberapa hal untukmu"

.
.
.

Tak terasa sudah dua bulan penuh heeseung tinggal dan bekerja di cafe seora, heeseung benar-benar senang karna seora sangat baik bahkan menganggap nya seperti anaknya sendiri

Heeseung bahkan tak bisa menolak setiap ajakan atau keinginan seora, ia menganggap semua ini sebagai balas budinya pada seora yang telah baik padanya. Namun, ada satu keinginan seora yang membuat heeseung harus benar-benar dibuat berpikir untuk ini

Keinginan untuk dirinya menikah dengan anak dari seora, bukan wanita namun seorang pria, itu lah yang membuat nya harus berpikir sangat keras harus menjawab "iya" atau "tidak"

"Nak bagaimana dengan jawaban mu, bibi menunggu nya sudah hampir satu bulan, apa itu keinginan yang sangat sulit untuk heeseung wujudkan" tanya seora dengan lembut membuat hati heeseung goyah antara ingin menerima atau menolak

Odio Essere Amore (HoonSeung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang