🔞CHAPTER 20🔞

1.7K 138 79
                                    

Hari pernikahan telah tiba, Zhou Yichen menyiapkan sendiri segala persiapan.

Dia memakai baju putih Klan Bing Yi, berbeda dengan pernikahan biasa yang biasanya memakai baju merah, klan Bingyi lebih suka memakai baju putih gading atau biru.

Dia menunggu dengan sabar di depan kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menunggu dengan sabar di depan kamar.

Zhao Yuanzhou mengatakan dia tidak ingin di belikan baju pengantin dan akan memakai pakaian pengantin khas bangsa siluman.

"Xiao-Zhuo" dia memanggil

Zhou Yichen menoleh dan seketika dia tertegun melihat calon pengantinnya.

Zhou Yichen menoleh dan seketika dia tertegun melihat calon pengantinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Errr ini baju pernikahan bangsa siluman, bagaimana?"

"Cantik! Tentu cantik!"

Zhou Yichen menawarkan tangannya pada Zhao Yuanzhou.

"Ayo kita menikah"

Dan tentu saja di ambil dengan senang hati oleh dirinya.

Mereka berjalan sambil bergandengan tangan menuju taman pohon apel.

Disama sudah ada sebuah meja kecil yang berisi sesaji dan dupa untuk pernikahan.

Mereka membungkuk sebanyak tiga kali.

Kepada langit dan bumi

Orang tua di surga

Dan akhirnya hormat kepada satu sama lain.

"Apakah sudah?" Tanya Zhao Yuanzhou polos

Zhou Yichen tersenyum lebar, dia mengangguk "Iya sudah"

"Jadi kita sudah menikah?!"

"Iya sudah"

Zhao Yuanzhou melompat ke dalam pelukan Zhou Yichen. Mereka berdua tertawa bersama hingga terjatuh ke belakang menghantam rerumputan.

Zhou Yichen membelai lembut pipi Zhao Yuanzhou.

Mereka saling bertukar senyum kepada satu sama lain.

Dia mengecup lembut bibir sang istri tercinta sembari meremas pinggang ramping dirinya.

Zhao Yuanzhou mendorong pelan Zhou Yichen.

"Kenapa?" Tanya Zhou Yichen

"M-mau pindah ke kamar?"

"Oh- baik" dia menggendong bridal style Zhao Yuanzhou dan dengan terburu-buru berjalan menuju kamar mereka.

Sesampainya di kamar dia langsung menidurkan Zhao Yuanzhou. Zhou Yichen menempelkan dahinya pada dahi Zhou Yichen.

"Furen..." Panggilnya

"F-fuqi" Zhao Yuanzhou membalas

Zhou Yichen mengecup lembut bibir sang istri, sesekali menggigit bibir ranum itu, sementara tangannya menurunkan celana Zhao Yuanzhou.

Zhou Yichen merogoh sebotol minyak pelumas dari balik bantal dan menuangkan ke atas tangannya.

"Aaaahhh...."

Erangan penuh kenikmatan keluar dari mulut Zhao Yuanzhou ketika jari jemari Zhou Yichen mulai memasuki dirinya.

Zhou Yichen melepaskan baju Zhao Yuanzhou dengan tidak sabar.

"Astaga kenapa banyak sekali lapisan kainnya!" Dia menggerutu

"Hehehehehe" Zhao Yuanzhou tertawa riang mendengar omelan Zhou Yichen

Ketika sudah berhasil lepas semuanya, Zhou Yichen melemparkan baju itu kelantai.

Sekarang Zhao Yuanzhou hanya memakai baju dalam putih miliknya.

"Kau ini nakal sekali ya"

Zhou Yichen melebarkan kaki Zhao Yuanzhou dan mulai mendorong masuk.

"Aaaah..... Yichen...."

Zhou Yichen mendorong keluar dan masuk dengan cepat. Pinggangnya bergoyang seakan sebuah tornado membuat Zhao Yuanzhou menghilangkan.

"Aaahhh... Aaah.... Yichen-aaaah..." Dia mengigit selimut untuk menahan erangan gila yang tidak terkendali.

"Zhu Yan... Kau cantik sekali seperti ini" Zhou Yichen mengecup dahi Zhao Yuanzhou

Mereka melakukannya berkali-kali hingga tidak terhitung.

"Yichen-aaaah is-istirahat sebentar. Aku lelah"

"Tapi aku belum"

"Yichen... Su-sudah berapa kali?"

"Aku lupa"

Zhou Yichen semakin memasukkan ular nya ke dalam tubuh Zhao Yuanzhou.

"Aaaaah Yichen aku lelah!!!" Zhao Yuanzhou berteriak

   Akhirnya malam tiba, mereka melakukan kegiatan tepuk tangan mereka hingga larut malam.

Zhou Yichen memeluk Zhao Yuanzhou yang kelelahan sembari jari jemarinya membelai lembut kulit telanjang sang istri.

"Pinggang ku sakit tau..." Gerutu Zhao Yuanzhou

Zhou Yichen tergelak "Nanti juga sembuh"

"Kita melakukannya sejak siang sekarang sudah jam berapa, kau gila ya?"

"Iya. Karena mu"

"Aku tidak bisa membayangkan reaksi anak-anak yang lain di biro penangkap siluman kalau mereka tau kita sudah menikah"

"Mungkin biasa saja"

"Kenapa begitu?"

"Kita sudah melakukan banyak hal sebelum menikah, justru kalau kita berlama-lama di dalam hubungan ini tanpa menikah, Wen Xiao akan menjadikan ku kain pel"

Zhao Yuanzhou tertawa geli

"Percaya atau tidak dia pernah melakukan itu saat aku kecil"

"Hah?"

"Aku nakal, tidak pulang sampai larut malam karena merasa kesepian, keesokan harinya dia menyeretku bagaikan kain pel untuk membersihkan ruangan arsip"

Zhao Yuanzhou bangun, dia menggunakan selimut tipis sebagai bajunya dan berjalan turun dari kasur.

"Aiyooh pinggang ku" dia memijat-mijat pelan pinggangnya

"Mau kemana?"

"Mandi"

Disaat itulah Zhao Yuanzhou sadar kalau jawabannya salah.

"AKU IKUT!"

Zhou Yichen melompat dari atas kasur dan menyambar dirinya.

"Aaaah tidak!!"

"Kan hanya mandi saja"

"DENGANMU HANYA MANDI SAJA! AKU LEBIH PERCAYA LI LUN BERTAUBAT DARIPADA PERKATAAN MU ITU!!!"

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang