33 - I love you Uncle!

4.2K 359 94
                                    

happy reading sweetie



"dwaddwy!" panggil Axel pada Samuel disampingnya, suaranya tak jelas karena sikecil sedang menyedot nipple silikon nya. Bayi kecil itu sedang meminum susu nya.

"why baby?" jawab Samuel, ia sedang melihat iPad ditangannya.

Plop

"Grandpa dan Papi dimana? biasanya sudah pulang" heran Axel, kini jam menunjukkan pukul 8 malam, mereka baru saja menyelesaikan makan malamnya dan berkumpul di ruang keluarga.

"Baby benar, grandpa dan papi belum pulang ya" ucap Samuel, perempatan imajiner terlihat di dahi nya.

"memikirkan apa hm?" tanya Jevan yang baru bergabung, tangannya mengelus kerutan di dahi Samuel.

"Daddy dan Kak Jovan, belum pulang kak?" tanya nya.

Jevan tersenyum tipis dan membisikkan sesuatu ditelinga sang adik yang mana membuat Samuel membulatkan matanya.

"hsssst" ucap Jevan pada Samuel yang ingin berbicara.

Ia menggelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis dan diangguki Samuel.

Sementara itu mereka terkekeh geli melihat sikecil yang sudah terkantuk-kantuk.

"bayi ini mengantuk" ucap Jevan, ia memangku Axel menyamping membuat mata bulat itu kembali terbuka.

"Pwapwa~" panggilnya.

"hssst let's sleep baby" ucap Jevan.

Tangannya mengambil Dot Axel dan memegangnya. Dan satunya menepuk nepuk lembut pantat Axel.

Axel yang memang sudah mengantuk berat ia meringkuk dipangkuan Jevan dan membenamkan wajahnya didada bidang sang papa.

20 menit lamanya, sikecil sudah tertidur lelap. Samuel mengecup pipi chubby Axel dan membiarkan sang kakak membawa putra bungsunya ke kamarnya, sementara ia melanjutkan pekerjaannya yang sebentar lagi selesai.

Tak lama, suara derap langkah kaki terdengar, terlihatlah Sikembar dan Axie menuju ruang keluarga.

"xiee maafkan aku~" rengekan Darel terdengar ditelinga Samuel.

"Daddy! Papa dimana?" tanya Axie yang masih menghiraukan Darel.

"Papa sedang menaruh baby di kamarnya sayang" jawab Samuel, ia mematikan iPad nya dan fokus terhadap anak dan keponakannya.

"siapa yang mencari Papa hm?" suara berat Jevan terdengar, Axie menoleh kebelakang sofa dan menemukan keberadaan sang Papa.

"Papa! Miss you so much" ucap Axie seraya memeluk erat tubuh kekar Jevan, karena seharian ini Jevan sibuk dikantor Samuel, sehingga setelah pulang sekolah dirinya belum bermanja dengan sang Papa.

"Papa misses you too baby" ucap Jevan, ia mengecup pipi tegas Axie.

"xiee maafkan aku, aku tidak sengaja memecahkan kaca spion Blue" rengekan Darel kembali terdengar, memang setelah makan malam Darel berusaha meminta maaf pada sepupunya itu.

Axie diam diam menahan tawanya, ia ingin menjahili sepupunya, padahal Axie tidak marah, hanya saja kemarin dia mengantuk dan berujung tantrum.

"Dad, Pa, seperti ada yang berbicara tetapi tidak ada wujudnya ya?" ucap Axie. Ia tidak tahan melihat wajah memelas Darel.

"bwahahahah, bercanda Zael" tawa Axie menguar kala melihat manik tajam itu sudah berkaca kaca dengan bibir yang melengkung kebawah.

Axie duduk disamping Darel dan memeluk erat sang sepupu dari samping. Sementara Samuel, Jevan dan Darren terkekeh geli.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang