03

11.8K 788 3
                                    

___________________

Rei pergi menuju kamarnya, dengan membawa anak kecil yang adalah anak tirinya itu

Anak itu kini tidak lagi menangis, tapi masih sesenggukan, oh ayolah Rei tidak bisa seperti ini hatinya tersobek jika melihat anak kecil kesakitan

"tunggulan disini sebentar aku akan membawakan salep oke" ucap Rei lembut

Anak kecil itu hanya menganggup kecil dengan sesekali sesenggukan

Rei kembali membawa obat dan salep ingin membersihkan luja di tangan anak itu akibat serpihan piring tadi

"Apakah sekarang sudah tidak terlalu sakit sayang?" Tanya Rei dengan senyumdan suara yang saaaaaaangaaaaatttt halusss suara yang hanya Rei tunjukkan pada orang tertentu

Anak kecil itu tertegun nelihat betapa cantiknya mommy sanbungnya ini ketika tersenyum

"Mommy?" Panggil anak kecil itu pelan, tampak sangat sangaat takut mengatakan itu

'mommy? Siap— oh iya dia kan anak tirinya Riley ya?, anak gue dong! Mommy? Kok kayak gimana gitu ya, tapi yaudahlah, kelucuan bisa membayarnya' ucapnya senang

"Ya sayang, mommy disini" ucapnya tersenyum lagi kepada anak tirina ini

Anak itu terdiam beberapa detik, setelah itu 'hiks...huaaaaaaa' tangisan anak itu pecah Rei dibuat panik, karena bingung ng kenapa anak ini menangis

"Hey sayang , sayang, kenapa? Apakah masih ada yang sakit? Disebelah mana?" Tannyanya panik

"Mommy... Huaaaa" tambah lah keras tangisannya tuh

Rei menggendong anak tirinya itu dan menimangnya pelan, anak itu perlahan tenang dan tertidur, Rei lega karena anaknya tidak lagi menangis..anaknya?! Tak apalah karena dia imut

'kalo ga salah dia anak ketigaku kan ^^ sekarang  umurnya 3 tahun kan, tapi siapa namanya ya?'

"Arsenio Revarga?" Tannyanya sendiri "ya Arsenio" ^^

.

.

.

.

.

.

Paginya Arsenio bangun membuka mata dia tidak bisa menemukan sosok yang bersamannya tadi malam, takut mommy nya akan seperti dulu lagi Arsenio menangis kencang sekali

"Huuuaaaaaaaa.........." Tangisannya sangat keras hingga mungkin 1 mansion ini mendengarnya

Rei yang berada di daput berlonjak kaget lantaran tangisan Arseani sangat dahsyat, dia memanikan kompor dan bergegas pergi menuju kamarnya

Disana Arsenio menangis dia atas kasur hingga kasur itu berantakan tak karuan Rei menghela napas dengan apa yang dilakukan anaknya itu

"Nioo" panggil Rei

Merasa dipanggil Arsen pun menoleh mendapati mommy berkacak pinggang di ambang pintu dia mengangkat tangannyainta di gendong dengan tangisannya yang tak henti

"Mommy....hiks....mommy" panggilnya seraya menangis

"Haahhh....kelemahanku adalah anak yang lucuu" dia lalu mengangkat Nio dan menenangkannya

Mereka turun kebawah dengan Rei yang menggendong Nio yang masih sesenggukan

Azgan keluar kamar karena tangisan anaknya yang menggelegar di rumah ini

Dia melihat kebawah mendapati Arsen telah tenang di gendongan seorang lelaki cantik yang tengah sibuk dengan peralatan memasaknya

"Dia memasak?" Bingung Azgan melihat Riley yang memasak

.
.

"Nio mau nasi goreng sayang?" Tanya Rei

"Mauu mauu" jawabnya dengan semangat

"Baiklah, bagaimana kalau mandi dulu, lihat kita belum mandi" ucap Rei memberi penjelasan

"Ayoo andi" ucap Nio yang ceria

Mereka pergi ke atas meninggalkan piring di meja makan.

.
.

Selesainya mereka kembali turun dengan candaan sesekali Nio akan tertawa , itu membuat semua orang tertegun para maid tidak menyangka bahwa nyonyanya yang selama ini tidak pernah tertawa sekalinya tertawa membuat hati senang

Begitu pula dengan para lelaki yang berada di meja makan mereka tertegun melihat lelaki yang tidak pernah turun makan bersama malah sekarang turun dengan bercanda gura dengan Asren

Mereka melanjut kan makananya dan Rei duduk dengan memangku Nio.

"Nio mau sosis?" Tanya Rei dengan senyum tak luntur

"Mauuu!!!" Jawab Nio semangat

"Baiklah, sekarang buka mulutmu, aaaaa" ucap nya seraya mengarahkan sendok anak pada Nio

Nio menerimannya dengan senang hati itu membuat semua yang ada di meja makan memandang mereka berdua

Rei yang sadar sedang di perhatikan menatap balik mereka bertiga yang menatapnya

"Ada apa?" Tanya Rei, tidak ada jawaban

'lalu kenapa mereka menatapku ha?!' kesalnya

"Tunggu" ucapnya

Semua yang ada di meja makan terdiam lalu melirik Rei yang masih menyuapi Nio

"Apakah enak?" Tannynya, mebawa tatapan bertanya kepada mereka bertiga 'apa yang enak?'

"Nasi nya apakah enak?" Tanyanya sekali lagi

"Hmm" jawab serempak

Membuat wajah masam terukir di wajah Rei, dia bangun pagi dan menyiapkan ini semua dan mereka hanya dengan deheman?! Sungguh menjengkelkan

Twins berdiri lalu berpamitan pergi kesekolah di susul Azgan yang juga harus pergi ke kantornya

"Nio kita sendirian disini" ucap Rei

Anak yang di ajak bicara tengah bermain dengan mainannya

Jam menunjukkan pukul 1 siang, sungfuh siang yang panas , Nio telah tidur dan Rei Ingi duduk dengan menikmati es yang dia buat sendiri

"Haahhh.....segernya" ucapnya setelah meneguk es yang ia buat

Kringg

Kringg

"Hah?! Siapa yang menelepon siang hari yang panas ini?!" Kesal Rei

Dia berdiri lalu mengangkat panggilan itu

"Halo?"

"....."

"Ada apa?"

"Ahh baiklah, aku akan segera kesana"

"......."

Tut

"Membuat kegaduhan apa mereka di sekolah?" Heran Rei, mereka memang anak orang kaya sii tapi- ah dahlah

.
.
.

Sekarang tepatnya di SMA ROYAL AKADEMY terlihat ketiga lelaki tengah menghalang jalan dua orang berwajah kembar,

"Kau mau kemana?" Tanya lelaki yang menghalangi jalan

"Minggir lah atau mau ku seret" ucap Gevano penuh penekanan, dia sungguh tidak ingin melawan sekarang

"Apakah kalian malu memiliki seorang ibu pria?" Pertanyaan itu mampu membuat kedua lelaki itu berhenti dan berbalik melihat ketiga lelaki lainnya

"Itu memang memaluk—"

Bug

Bug

Sebelum menyelesaikan kata katanya lelaki berwajah hampir sama itu memukul wajahnya bergantian, lalu datang guru bk dan membawa mereka ke ruangan bk

"Bapak telah menelepon wali kalian agar datang, dan twins wali kalian juga akan datang" ucap guru bk itu

Twins yang mendengar itu kaget siapa yang datang? Apakah daddy? Tidak mungkin dia sibuk bekerja lalu siapa?

.
.
.

Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang