Seperti biasa jika hari libur di kediaman Tuan Mario akan sangat ramai karna anak dan cucunya selalu datang menginap di rumahnya, dan tak jarang Tuan Mario selalu melihat pertengkaran cucunya yang entah apa yang di ributkan.
"Phi Win mau kemana? Nata ikut boleh?"
"Nata di rumah saja, tidak boleh ikut Phi,"
"Kenapa? Nata juga ingin pergi jalan-jalan bersama Phi,"
"Sama Buna saja sana jalan-jalannya, karena Phi ada urusan,"
"Urusan apa? Memang nya anak kecil nda boleh tau urusan orang dewasa?"
"Papa!" Panggil Win, ia tidak bisa jika harus menghadapi Nata seorang diri.
"Ada apa sayang?"
"Pa, Win mau pergi, tapi Nata ingin ikut,"
"Ya sudah ajak saja,"
"Tidak mau,"
"Win mau pergi kemana?"
"Win mau menemui seseorang,"
"Siapa?"
"Papa tidak perlu tau, sudah ya Win berangkat,"
"Kau membawa uang tidak?"
"Win bawa uang Pa, semalam dikasih daddy,"
"Ya sudah hati-hati di jalan, jangan terlalu kencang membawa mobilnya,"
"Oke Pa!"
Saat Win pergi Nata berniat mengejarnya, namun dengan cepat Zee menyambar nya dan membawanya pergi.
"Uncle, Nata mau ikut Phi Win,"
"Biarkan Phi mu pergi, dan Nata di rumah sama uncle saja,"
"Tidak mau uncle, tidak mau,"
"Uncle punya sesuatu untuk Nata,"
Mendengar kata sesuatu Nata pun langsung tersenyum, gadis kecil itu sangat suka dengan hadiah kecil apa lagi jika hadiah itu adalah coklat, Nata akan sangat suka.
"Mau hadiah,"
"Cium dulu uncle nya,"
Chupp...
"Sudah, mana hadiahnya uncle,"
"Nata duduk disini dulu ya, uncle ambil dulu hadiah untuk Nata,"
Zee memang sangat menyanyangi anak-anak Gulf ia bahkan tidak pernah membedakan mereka, Zee selalu membagi rata kasih sayang nya tapi terkadang Win cemburu pada adik-adiknya ia merasa Zee hanya untuknya karena sejak kecil Win hanya mendapat kasih sayang dari Zee, tidak seperti adik-adiknya yang mendapatkan kasih sayang seorang daddy dari sejak mereka di kandungan.
"Sayang, dimana anak-anak?"
"Win pergi bersama teman-temannya, Paw dan Hana ikut Ayah dan Papa,"
"Nata?"
"Biasa, dia sedang bersama Phi Zee,"
Mew melihat jika istrinya tengah sibuk, dan sepertinya Gulf sedang merapihkan sesuatu.
"Kau sedang apa?"
"Aku hanya sedang merapihkan barang-barang milik Tharn,"
"Mau kau apakan?"
Tentu saja Mew merasa sedikit bingung karena tidak biasanya istrinya bersikap seperti ini, selama bertahun-tahun baru kali ini ia melihat Gulf merapihkan barang milik Tharn dan entah mau di kemanakan barang-barang itu.
"Aku akan memindahkannya,"
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?