16

11.8K 824 7
                                    

HAPPY READING!!!

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"Loh kok rame?" Tanya Galaksi.

Mereka bedua saling pandang kemudian mendekat kearah orang orang yang tengah duduk diruang tamu.

Berbeda dengan Starla yang tidak mengenali mereka karena tidak pernah bertemu. Antariksa dan Galaksi mengenal opa, oma, papa mama, Aaron dan Aariz karena mereka pernah bertemu walaupun hanya satu tahun sekali saja.

"Oma sama mama disini?" Tanya Antariksa sambil menyalimi oma, opa, mama dan papanya diikuti Galaksi dibelakangnya.

"Iya, kalian baru pulang?" Tanya sang mama yang terakhir mereka salami.

"Iya ma." Jawab Antariksa singkat.

"Lihat anak anak kamu, mereka sopan banget langsung menyalami kami. Lah kamu bahkan dari tadi belum menyalami," sindir opa kepada putra pertamanya.

"Aku lupa yah," ucap Alexander kemudian menikuti putranya menyalami bunda dan ayahnya.

"Lupa? masih muda udah pelupa, nanti kalau tua pikun kamu," cibir opa, tapi tidak dipedulikan oleh Alexander.

Starla yang melihat daddy serta abangnya yang menyalami orang tua disana memiringkan kepalanya berpikir. Apakah dia juga harus melakukannya? Tanya Starla dalam hati.

Dia menganggukan kepalanya saat berpikir dia memang harus melakukannya. Starla bangkit dari pangkuan omanya kemudian mengikuti apa yang Antariksa dan Galaksi lakukan, bedanya Starla menambahkan Aaron dan Aariz juga. Karena bukankah mereka juga lebih tua darinya?

"Dede bayi gemes banget sih!" Ucap Aariz sambil mencubit kecil pipi Starla.

Starla menghela napas saat lagi lagi dirinya dipanggil 'dede bayi'. Sekarang dirinya benar benar menyerah dan hanya diam, "toh protes kayak apa juga nih bocah kayaknya bakal panggil gue dede bayi terus, jadi diem aja udah," batin Starla pasrah.

"Aariz jangan ganggu adikku," ucap Galaksi sambil berusaha menjauhkan Starla dari tangan nakal sepupunya.

"Lala kan juga adik ku?" Protes Aariz.

"Mana ada, Lala itu hanya Adikku dan Anta," ucap Galaksi tak terima.

"Tapi dia juga adik sepupuku," balas Aariz tidak mau kalah.

"Hanya adikku!"

"Adikku juga!"

Mereka terus memperdebatkan hal tidak penting itu sambil menarik lengan mungil Starla, membuat Starla pusing dibuatnya.

Kemudian dari arah belakang tubuh Starla diangkat oleh seseorang, "Yang benar itu, baby putrinya daddy ya?" Ucap Alexander sambil menggendong Starla kemudian duduk dengan Starla dipangkuannya.

"Daddy!!" Protes Galaksi dan Aariz tidak terima.

"Udah udah, kalian itu baru bertemu kok malah berantem sih?" Ucap mama Liana.

"Aariznya dulu tuh mah."

"Enak aja, Gala dulu yang mulai mah."

"Eh, dibilangin malah makin berantem ya? Sekarang maaf maafan dulu gih," ucap mama Liana kembali kali ini dengan nada sedikit galak.

Mereka berdua mengerucutkan bibirnya sebal, kemudian mulai menyodorkan tangan mereka untuk bersalaman saat melihat tatapan tajam sang mama.

"Aariz, maafin aku ya?

StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang