.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di sebuah mansion terdapat banyak orang yang sedang berduka, salah satu anggota dari keluarga tersebut telah berpulang kepada yang kuasa.
Di suatu tempat di dalam mansion tepatnya di ruang tamu ada seorang anak laki-laki yang sedang menangis di depan mayat sang kakak yang telah meninggalkannya untuk selamanya, dia adalah adik yang sangat menyayangi kakaknya hingga akhirnya sekarang ia harus merelakan sang kakak berpulang pada yang kuasa.
"Al udah sayang jangan nangis terus, nanti kakak di sana ikut sedih liat kamu kayak gini" ucap sang ibu, padahal jauh di dalam lubuk hatinya ia juga sangat amat sedih atas kepergian putra sulungnya, tapi dia terus mencoba terlihat kuat di depan semua orang yang hadir termasuk anaknya, terutama anak ke 2 nya yang baru saja menginjak usia 9 tahun hari ini, ya benar! Hari ini yang seharusnya dia bahagia karna hari ulang tahunnya, ternyata malah jadi sebaliknya karna bertepatan dengan meninggalnya sang kakak yang bernama Erlang Yudistira Natio.
"Iya bener bang kata bunda, kita gak boleh sedih terus kayak gini, kita harus ikhlas" ucap anak ke 3 yang bernama Zeandra Maxwel Natio tersebut mencoba menenangkan kakak ke-2 nya. Dia hanya berbeda satu setengah tahun saja dengan kakak ke-2 nya itu.
"BRISIKKK!!! Kalian tuh gak tau apa-apa, kalian gak ngerti perasaanku gimana, aku sangat menyayangi kak Erlang, dia selalu ada di sisi aku, dia juga yang selalu membuat aku tersenyum di saat aku sedih, dan dia itu adalah Idola aku" bentak anak kedua itu di tengah tangisnya, dia adalah ALFREYAN BUMANTARA NATIO yang sering di panggil AL.
"Jangan egois bang! Kita semua juga berduka, kita semua sedih, kita semua juga merasa kehilangan, terutama Ayah sama bunda, mereka yang paling sedih, mereka yang paling merasakan sakitnya kehilangan kak Erlang, bang Al emang paling dekat dengan kak Erlang, tapi ayah sama bunda yang paling tau kak Erlang, mereka yang paling tau!!! Aku juga sangat sedih, bahkan Christy sampai pingsan mendengar kak Erlang meninggal, tapi kita gak se egois elu bang yang seolah jadi orang yang paling tersakiti dan paling kehilangan" jawab Zean meninggikan suaranya tak kalah tinggi dari suara yang Al keluarkan.
"Udah zean udah, bunda gak mau kalian berantem" ucap bunda shani melerai anak nya, nama asli dia adalah SHANI KANATA NATIO, dia gak mau hanya cuma gara-gara ini kaka adik ini bertengkar.
"Iya bunda maaf, dan juga bang Al zean minta maaf udah bentak abang, zean mau ke kamar Christy dulu ya bun kasian dia takutnya udah sadar" ucap zean lalu pergi menuju kamar kembarannya itu, CHRISTY LIVINA NATIO itulah nama adik kembar namun tak seiras Zean."Iya udah sana, jagain kembaran kamu, kalau ada apa-apa langsung bilang ke bunda ya" jawab shani dan zean hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.
Sedangkan Alfreyan, dia tetap masih di depan mayat sang kakak yang sebentar lagi akan di makamkan. Dia memikirkan ucapan yang adik nya barusan katakan. Apakah dia sangat egois? Apakah dia tidak memikirkan perasaan orang tua nya? Itu yang sekarang ada di dalam isi kepala Al. Dan tiba-tiba dia berdiri langsung menuju sang bunda untuk memeluknya.
"Bunda, maafin Al ya, Al egois, Al seharusnya gak-" belum sempat ia melanjutkan kalimat nya, sudah di potong terlebih dahulu oleh shani.
"Gapapa Al gapapa, bunda ngerti kok, kamu pasti sangat sedih kan kehilangan kak erlang?, udah ya kamu istirahat dulu nanti kamu sakit, soalnya daritadi kamu nangis terus" ucap shani, ia sebenarnya khawatir melihat kondisi anak ke-2 nya itu yang sedari tadi tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.
"Iya bunda" jawab Al singkat
Lalu ia pun pergi menuju ke arah kamarnya, Al yang sedang berjalan menuju kamar tiba-tiba mendengar secara samar ada orang yang sedang membicarakan tentang kematian kakak nya, ia pun mendekat dengan niat untuk menguping.
"Udah di selidiki tentang kematian putraku?" Ucap laki-laki paruh baya, sebut saja namanya GRACIO ADISTA NATIO, atau sering di panggil GRACIO.
"Sudah tuan, dan benar apa yang di katakan tuan, kecelakaan ini di sengaja bukan kecelakaan biasa, tetapi memang sudah di rencanakan dari awal oleh pelaku, saya sudah selidiki dan ternyata polisi terlebih dahulu sudah bergerak, mereka sudah menangkap sang pelaku tuan" jawab seseorang yang mungkin ia adalah asisten Gracio.
"BRENGSEKKK!!!... Siapa pelakunya?" Tanya Gracio
"Dia dari keluarga ***** tuan, sepertinya anak dari keluarga tersebut musuh Tuan muda Erlang" jawab asisten Gracio
Al yang sedang mendengar nya pun kaget, karna ia hanya tau jika sang kakak itu meninggal karena kecelakaan bukan karena ada orang yang sengaja mencelakai sang kakak. Setelah mendengar fakta yang sebenarnya bahwa Kakak nya itu dengan sengaja di celakai atau lebih tepatnya di bunuh dia pun pergi menuju kamarnya.
"Ohh jadi dia yang udah bunuh kakak ya, bagiku penjara saja tidak akan cukup untuk membuat dia jera" ucap Al dengan tatapan tajam yang mengarah ke arah gedung-gedung kota yang menjulang tinggi dengan tangan nya mengepal erat.
"Aku pasti akan membalaskan semua yang terjadi padamu kak" gumam Al, lalu ia pun menuju kasurnya untuk istirahat.
-
-
-
-
-
-
-
-
-Skip 1 hari setelah pemakaman Erlang
Di Bandara...
"Al kamu yakin mau ikut opa sama oma ke amerika?" Tanya Gracio pada putranya tersebut.
Setelah mengetahui yang sebenarnya terjadi Al memutuskan untuk ikut pergi bersama sang opa untuk ke amerika dengan tujuan ingin berlatih bersama sang opa, Al tau bahwasannya sang kakek/opa nya itu memiliki organisasi mata-mata yang cukup terkenal di dunia bawah, baginya berlatih di rumah saja takan cukup untuk membalaskan dendam sang kakak, ia tau jika musuh nya itu bukan dari keluarga biasa, maka dari itu ia ingin ikut bersama opa dan oma nya untuk berlatih. Tentu saja orang tuanya tidak tau alasan yang sebenarnya, karna ia dengan sengaja menyembunyikan niat tersebut, yang tau hanya opa nya saja.
"Al yakin yah, Al mau coba suatu hal yang baru di tempat yang berbeda" jawab Alfreyan
"Yahhhh... bang kok pergi sih, emang abang udah gak sayang lagi ya, nanti toya manja ke siapa lagi kalo abang pergi" ucap si bungsu Christy
"Iya bang, apa abang masih marah ke Zean gara-gara kemarin zean bentak abang?" Lanjut Zean
"Gak gitu kok, abang sayang banget sama kalian semua, cuma abang mau nemenin oma sama opa, kasian mereka gak ada temennya" jawab Al sambil memeluk ke dua adiknya
"Bunda gak di peluk nih" ucap shani sambil merentangkan kedua tangannya, tanpa berlama-lama Al pun memeluk shani
"Jangan bandel ya di sana, jangan ngerepotin opa sama oma, nanti kalo bandel di sana langsung bunda suruh kamu pulang" ucap shani pada Al yang masih dalam pelukannya
"Iya bunda siap, Al ga bakal ngerepotin mereka kok" jawab Al
"Al ayo bentar lagi pesawat nya berangkat" ucap opa
"Yahhh bang Al pergi hiks.. hiks.." ucap Christy dalam tangis nya
"Jangan nangis toy, bang Al juga pergi nya cuma sebentar" kata Zean mencoba menenangkan si bungsu.
"Tunggu abang ya kalian berdua, abang pasti bakal kembali secepatnya, supaya bisa jagain kalian kelak, dan paling utama adalah balas dendam ke 'DIA' batin Al, Lalu ia menghampiri opa dan oma nya
"Cepatlah kembali bang" batin Zean sedang melihat pesawat yang di tumpangi Al lepas landas........
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Maaf sebelumnya ini adalah karya pertama saya jadi i say sorry jika ceritanya gak nyambung, kalo ada kesalahan atau typo tandai aja ya, mohon juga saran dan kritik nya.
Ini mungkin prolog doang bakal di up sekarang, nanti lanjut lagi tahun baru mungkin, atau kalo ini udah rame bisa aja author up cepat, bayyy...... sampai jumpa di bab selanjutnya........
Jangan Lupa VOTE Dan Komen Nya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFREYAN
ActionSetelah mendengar FAKTA bahwa Kakaknya MENINGGAL karna di tabrak dengan sengaja dan sudah di rencanakan oleh seseorang, Akhirnya Sang adik memutuskan untuk BALAS DENDAM, baginya penjara saja tidak cukup untuk si pelaku membayar NYAWA Kakaknya yang...