"gue mau pergi!"tegas dika sambil menatap ke arah depan.
kelima anak itu membulatkan matanya terkejut"apa!!mau pergi?"tanya rasya sekali lagi.
dika terdiam,tiba' anggi dan hadi beserta alif keluar dengan muka terkjut"dika,kamu mau pergi kemana?"tanya anggi dengan muka panik.
"kakak teh mau pergi kemana?kakak jangan pergi dong"mohon alif sedih.
"iya dik udah kamu disini aja jangan pergi ya"sahut hadi.
"gabisa om tan dika harus pergi,dika ga sudi tinggal bareng pembunuh!"sarkas dika melirik kearah rasya.
rasya memejamkan matanya sejenak,hatinya mencolos sakit setelah mendengarkan perkataan dari dika yang meng cap dirinya sebagai pembunuh.
"dika lo apa apaan sih,gue udah bilang beberapa kali rasya itu bukan pembunuh!"gertak naura tak terima.
" bela aja trs,kan rasya pacar kesayangan lo!"jawab dika dengan bibir bergetar.
"dik gue mohon lo jangan gini,maafin gue...."lirih rasya dengan suara bergetar.rasa sesak menyeruak didadanya.
dika membuang muka muak"mulai saat ini kita putus hubungan persaudaraan!".
deg!.
"gue mohon....coba kasi tau gua gimana caranya supaya lo mau maafin gue,sujud?gue lakuin"serak rasya dengan mata memanas.
"ga sya,kamu jangan sampe sujud sama dika,kali ini dika bener' udah kelewatan!"sahut naura menangis.
"dika plis ini semua takdir,lo gabole nyalahin rasya trs!lo harus sadar dikaa"ujar gibran penuh penekanan.
"terserah lo pada!tapi gue bakal ttp pergi dan gaakan pernah ketemu sama kalian lagi,kita udah putus persaudaraan camkan itu!"tegas dika namun dengan suara bergetar,lalu dirinya mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah hadi.
"engga dik engga gue mohon lo jangan pergi hiks hiks"cegah rasya lalu ikut mengejar dika dan berhasil meraih lengan dika.
rasya menggelengkan kepalanya"lo gabole kaya gini hiks,segitu bencinya lo sama gue?"paraunya.
"karena lo pembunuh rasya!!!gue benci sama lo!mama udah pergi ninggalin gue!!"teriak dika tersirat rasa kebencian dan amarah yang memuncak.
"harusnya lo yang ketabrak sya hiks bukan mama!"lanjut dika mengguncangkan bahu rasya,dika menatap rasya penuh kebencian.
rasya menunduk menangis,apa yang di ucapkan dika memang benar.seharusnya dirinya yang tertabrak bukan mamanya.rasya sangat menyesal.
"maafin gue dik...".keempat anak dan keluarga hadi ikut menghampiri mereka.
"dik lo kenapa jadi gini sih,sadar dika lo harus ikhlas!!"ujar naura dengan suara serak.
"gue gabakal ikhlas kalo rasya belum ngalamin hal yang sama kaya mama!".
"maksut lo,lo pngn rasya ketabrak trs mati gitu?gue bener' ga habis pikir sih"sahut gibran tak menyangka.
dika terdiam dengan air mata begitu deras disertai sesenggukan"gue harus pergi,jangan halangin gue buat pergi!"tukas dika melepaskan cekalan tangan kasar.
"gue mohonn....."lirih rasya dengan mata memohon.
"inget ya detik ini kita bukan saudara lagi!ilangin kekuatan lo itu kalo memang ga berguna!bahkan sekarang gua udah gasudi bantuin lo kalo semisal lo lemah"jelas dika.
semua sontak terkejut dengan perkataan dika barusan,sudah habis kesabaran adara.kini adara berjalan mendekat kedepan muka dika.
"dika dengerin gue baik' ya lo jangan sampe.pernah nysel setelah ngomong kaya gitu".
"inget dik penyesalan ada di akhir,mungkin sekarang lo masih benci sama rasya tapi besok lo bakal menyesali semuanya!"tukas adara sambil menunjuk muka dika.
dika acuh lalu kembali berjalan,menghiraukan teriakan dari mereka.
"dika!!!dikaa!!!shhh"saat ingin mengejar,rasya merasakan rasa sakit dibagian kepalanya mungkin efek terbentur tiang tadi.
"eh eh kamu kenapa.sya?"panik naura sambil menyangga tubuh rasya agar tidak jatuh.
"kita masuk aja ya,biarin dika pergi"lembut naura.
"ga nau hiks hiks aku harus cegah dika pergi hiks a-aku udah janji sama mama buat jagain dika hiks"jelas rasya sesenggukan.
"biarin aja sya,dika udah bener' keterlaluan"sahut gibran.
"iya rasya,kamu masuk aja ya"sahut anggi memegang kedua bahu rasya.
"tapi tan-".
"kita bisa cari besok,sekarang kamu masuk kedalam rumah ya"bujuk hadi.
pada akhirnya rasya mengangguk lalu mulai berjalan pelan memasuki rumah.
***************
dika berjalan sambil mendorong koper,angin malam menusuk kulitnya.
"gue harus kemana sekarang?".gumam dika bingung.
"gpp deh yang penting gue pergi dan ga tinggal bareng pembunuh itu".
dika menggaruk kepalanya yang tak gatal,dirinya celingak celinguk untuk mencari tempat tinggal,hanya untuk malam ini saja besoknya dika berniat ingin pergi ke luar kota ketempat om nya.
dari kejauhan ada sebuah mobil berhenti,menatap dika dari kejauhan,praja keluar dari mobil dan segera menghampiri dika.
"dika"panggil praja setelah sampai di samping dika.
"om praja"gumam dika pelan.
praja membuka kacamatanya"kamu mau kemana malam' gini?"tanyanya.
"sampe bawa' koper gitu"imbuh nya.
"dika mau pergi"jawah dika mantab.
"loh bukannya kamu tinggal bareng kelima anak itu ya?".praja mengernyit heran.
"iya om,tapi sekarang dika mau pergi aja,dika udah gasudi tinggal bareng pembunuh"tegas dika penuh kebencian terhadap rasya.
praja terkejut mendengar pernyataan itu,namun dibalik itu senyuman smirk nya muncul di kedua belah bibirnya.
"gara' rasya,dika hrus kehilangan mama!"lanjut dika.
"wah wah wah,apa apaan ini dika membenci rasya?bagus bagus sekali,kesempatan buat aku ngehabisin rasya semakin gampang!"batin praja dengan seringainya.
"om paham,om juga ngerasa kehilangan adik om sendiri,om juga masi ga nyangka kalo rasya itu pembunuh,bahkan om harus kehilangan anak kesayangan om dan itu juga gara' rasya"jawab praja dengan mengepalkan kedua tanganya.
"sampe kapanpun dika benci sama rasya!!"tukasnya penuh benci.
"yauda kalo gitu,mending kamu tinggal sama om ya dirumah om kebetulan kamar al kosong setelah ditinggal pergi"ajak praja.
dika menoleh"gpp om?om kenapa jadi baik bukannya selama ini om jahat ya?"tanya dika menelisik wajah praja.
SKAK!.
praja tersentak,namun berbagai cara prjaa mencoba menyakinkan dika untuk bisa tinggal bersamanya,praja bisa saja memanfaatkan dika untuk membalaskan dendamnya kepada rasya.
"om juga punya hati dik,om juga tau situasi..mau bagaimanapun kamu itu keponakan om anak dari adik om sendiri"jelas praja.
dika mengangguk paham.
"yauda kamu mau kan tinggal sama om?biar wira ga sendirian"ajak praja penuh lembut.
dika lagi' mengangguk"boleh om,makasih ya".
"sama' yauda yuk,mobil om disana"tunjuk praja.
kemudiam praja membawa dika menuju rumahnya untuk tinggal bareng.
______________________________________________
maaf telat post...
gimana cerita kali ini??ada gregetnya ga???...
beso lagi ya tapi ga janji..
see you next chapter...
babay...
YOU ARE READING
AKU,RASYA
Teen Fictionalurnya hampir sama kaya di magic 5,tapi bedanya peran rakha lebih menonjol di cerita ini.. semoga suka,dibaca sama vote ya.