36. Lorong iblis.

6.4K 1K 87
                                    

Halooo!

Untuk menghargai penulis tekan bintang dulu sebelum membaca terimakasih!❤⚘

Typo tandai!
.
.
.

Suasana kuil tampak ramai banyak orang berlalu lalang untuk berdoa atau mempersembahkan sesembahan kepada dewi kehidupan.

Di jendela belakang kuil tampak seekor kucing hitam berbulu halus sedang bertengger manis di sana. Emilo mengamati sekitar dengan mata kucingnya yang berwarna ungu. Kucing gemuk itu kemudian melompat turun dari jendela.

"Tuan lewat sini!" Alopex mengintruksi sembari melangkah terlebih dahulu.

Orang-orang di kuil mengabaikan kucing hitam gendut yang lewat di hadapan mereka karena terlalu sibuk dengan kegiatan kuil. Itu sebabnya Emilo dengan badan gendut berbulunya asik berlenggak-lenggok melewati mereka semua dengan santai.

"Miaw miaw?" (Foci tau tidak kemana uncle Bellic belada?) Kucing kecil itu tiba-tiba mengeong mengajak Alopex berbicara.

"Hah? kenapa anda menanyakannya, apa anda merindukan paman anda tuan?" heran Alopex.

Kucing jelmaan itu wajahnya menjadi cemberut kusut nan lucu si hitam nampak protes. "Miawwww!" (Tidak cama cekali!)

"Lalu kenapa anda menanyakannya?" tanya Alopex.

"Miaw miaw miaw--" (Milo mau kacih cecuatu ke uncle Bellic--)

Alopex menatap Emilo dengan heran seolah mengatakan. Hal apa itu? apa itu sebuah pukulan?

"Miaw?" ( Foci napa bengong?) Kucing hitam itu memiringkan kepalanya, kedua bola mata kucingnya yang lucu memandang polos ke arah Alopex. Benar-benar menggemaskan.

"Hah," Alopex menghela nafas, "ayo ikuti saya," tanpa bertanya lebih lanjut Alopex berjalan lebih dulu. Rubah itu berencana membawa Emilo menemui pamannya sebelum melaksanakan rencana mereka. Biarlah Alopex menuruti keinginan tuannya daripada kucing jelmaan itu tantrum.

Entah apa yang akan Emilo lakukan dengan wujud barunya itu pada Belric.

Alopex mulai mengendus udara mencium keberadaan Belric. Rubah itu lalu mengarahkan Emilo menuju ruangan yang terletak paling ujung di bandingkan ruangan lain. Ruangan itu berada di luar kuil tapi masih tetap berada dalam satu kawasan dengan kuil dewi kehidupan milik keluarga Alan.

"Nah itu paman anda tuan!" seru Alopex. Membuat Emilo kucing mengalihkan perhatiannya.

Belric saat ini sedang termenung sembari menatap jendela, Pria itu amat di kejutkan dengan kedatangan seekor kucing yang berlari mendekat ke arahnya.

"Hei kenapa mahluk rendahan ini kemari? pergilah ku--."

Cras! Belum sempat Belric protes kucing asing itu tiba-tiba melompat ke arahnya dan mencakar-cakar wajah Belric.

"Miaaaw!" ( lacakan!) si kucing jelmaan dengan penuh dendam mencakar-cakar wajah licik Belric.

"Ahkkkhh berhenti kau kucing sialan!" Belric berontak kenapa kucing yang baru ia temui malah mencakar wajahnya apakah kucing ini termasuk spesies kucing gila?

"Ahhhkkkk berhenti!" Belric mulai meraung. Belric ingin mengambil si kucing hitam yang menempel sepeti lem di wajahnya. kuku-kuku tajam itu berhasil menggores asetnya yang berharga!

Alopex memutar bola matanya jadi ini yang diinginkan kucing gendut itu?

"Tuan ayooo cepat pergi kita tak punya banyak waktu!" perintah Alopex setelah melihat Belric tercakar beberapa kali oleh Emilo. Dasar!

Baby TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang