17

10.5K 1K 45
                                    

"ini mirip banget sama Sofia" Tunjuk Aziel pada salah satu sapi disana.

"ini mirip banget sama Sofia" Tunjuk Aziel pada salah satu sapi disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau?"

"Mau!!" Teriak Aziel semangat.

Dia berlari ke arah sapi yang lainnya dan memeluknya. "Lucuu bangett" Pekik Aziel.

 "Lucuu bangett" Pekik Aziel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau juga yang ini!!"

"Jangan banyak banyak, nanti siapa yang ngerawat?"

"Jiel!!" Jawab Aziel pasti.

"Kasian kalo mereka ampe ga kerawat" Bujuk Garren.

Aziel menatap tajam Garren. "Kata orang yang habis bunuh salah satu dari mereka"

Garren menghela nafas, "terserah kamu lah"

"Ga minta maaf ke gua?"

"Yang sopan ngomongnya" Tegur Garren.

"Awang ah"

"Yaudah ga jadi papih beliin sapi"

Aziel menatap Garren tajam. Pipinya mengembung, alisnya menukik tajam tanda bahwa dia benar benar marah!

Garren menahan senyumnya, Aziel benar benar menggemaskan!

"Kan udah janji mau beliin Jiel sapi! Jangan bohong!"

"Makanya ngomong yang baik dulu, 'papih, Jiel mau sapi yaa, boleh ga?' gitu"

"Ogah!" Teriak Aziel.

"Yaudah ga jadi, bayar aja sendiri sapinya"

Aziel semakin menatap tajam Garren. Dikira dirinya tidak bisa bayar sendiri apa? Ya, memang ga bisa sih. Aziel ga punya duit.

"Papih.. Jiel mau sapi boleh ga?" Cicit Aziel pada akhirnya.

"Hah? Ga kedengaran" Ujar Garren ingin mendengarnya lebih keras.

"Ih budek! Jiel mau sapi! Boleh ga?!" Amuk Aziel.

Garren tertawa puas. "Boleh sayang" Ujarnya lalu mengelus perlahan kepala Aziel.

Aziel tidak menolak elusan itu melainkan menikmatinya. Ini pertama kalinya dia menghabiskan waktu dengan Papihnya, bahkan sampai di elus seperti ini.

"Tangan lo bau ikan asin"

"Orang papih alergi ikan" Aziel mendengus mendengarnya.

"Kamu udah ketemu sama Abang Alden kan? Gimana? Udah deket belum?" Garren memulai basa basi, soalnya Alden mengatakan adik bungsunya ini sangat susah didekati.

"Ga tau, kan Abang Alden sama si epan mulu"

"Tau ga sih pih?!" Ujar Aziel antusias tanpa sadar sudah memanggil Garren 'pih' membuatnya tersenyum.

"Kenapa?"

"Si epan tuh ya, kalo ada si Alden baik banget, lembut ngomongnya. Tapi pas Alden udah pergi, beuuhh kek setan tau pih! Marah marah mulu, mana ngata ngatain Jiel ngerebut si Alden" Curhat Aziel.

Sebenarnya niat Aziel bukan untuk mengadu, hanya saja memang mulutnya ini cerewet dan suka bercerita.

"Terus kamu marah ke Abang Evan?"

"Marah dong! Jiel bilang gini 'muka lu kek beruk, ga usah banyak gaya' gitu"

Garren terkekeh, "ga boleh gitu lain kali"

"Lah terus Jiel harus gimana? 'maaf ya Abang, semua ini salah jiel' gitu? Jiel sih ogah! Orang Jiel ga salah!" Omelnya

"Engga, bukan gitu. Abang Alden kan jarang pulang ke rumah, jadi Abang Evan kayak gitu karena kangen" Garren mencoba memberi pengertian.

"Terus Jiel ga boleh kangen juga?"

"Boleh, boleh banget. Nanti papih ajak ngobrol Abang Evannya biar ga gitu lagi" Ujar Garren kembali mengelus kepala Aziel lembut.

"Tuan" Seorang pria dengan pakaian formalnya datang menghampiri mereka.

"Siapa ini?" Tanya Aziel penasaran.

"Tuan muda, perkenalkan saya bagus" Bagus, asisten pribadi Garren memperkenalkan dirinya.

Garren tadi menelfon Bagus untuk datang dan membantunya membawa sapi sapi pilihan Aziel.

"Bagus? Ga ah, muka om jelek! Jiel panggil Agus aja ya"

Bagus mengangguk, "terserah tuan muda saja"

"Ini sapinya tuan muda? Cantik sekali, Siapa namanya?" Bagus mencoba mendekatkan diri pada anak bungsu tuannya itu.

"Yang ini Sofia junior, yang ini prince, yang ini Cole" Tunjuk Aziel satu satu pada sapinya.

"Namanya bagus sekali, bahkan lebih bagus dari milik saya. Saya jadi sedih"

Aziel mendekati Bagus dan mengelus tangannya prihatin. "Agus sedih ya?"

"Agus sedih.. Agus sedih banget.." Ucap Aziel mendramatisir.

"Panggil om" Tegur Garren.

Sementara Bagus hanya terdiam, baru pertama kali bertemu tuan mudanya tapi rasanya dirinya sudah tertekan.

×××
Lanjut??

Haloo, udah lama ga up nihh🥲
Maaf ya, biasa artis suka banyak jadwal konser gitu, jadi sibuk💅
Aku baru sempet buka wattpad, kaget tiba tiba rame😍😍
Makasii banyak vote, komen, dan makasii udah follow akuu❤️
*09/11/2024

Dia Abangku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang