•••
-13
Flashback.
"Kejar dia! Jangan sampai kabur!"
Seruan akan nada lantang mengembara ke udara, seakan perintahnya adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh anak buahnya. Empat pria paruh baya berpenampilan garang itu tengah menambah kecepatan lari mereka. Supaya bisa mengejar ketertinggalan dari mangsanya.
Iya.
Kalian tak salah baca.
Mangsa dari mereka ialah seorang gadis berseragam yang sedang berusaha melarikan diri. Deru nafas terpacu begitu cepat oleh adrenalin yang memompa seluruh tubuh. Langkah-langkah kaki jenjang tanpa mau berhenti digerakkan oleh rasa takut serta kepanikan yang dilanda.
Tiap belokan jalanan selalu dibabat habis oleh dirinya yang mencoba mencari jalan pintas, agar semakin jauh dari kejaran mafia ulung itu. Dia pandai menggiring mereka ke jalanan penuh rumah setiap gang sempit, sehingga sulit bagi para preman itu mencari keberadaan kirana.
Kirana ini yakin bahwa jejak mereka mulai hilang. Namun, untuk memastikannya lagi, gadis tersebut mencari persembunyian dekat gang yang minim pencahayaan lampu pada malam hari. Lantas, ia berbelok pada sebuah pertigaan, kemudian bersembunyi dengan menempelkan punggung pada tembok batu bata kasar dari rumah salah satu warga.
Telapak tangan menutup mulutnya sendiri.
Berharap empat pria tua tadi tak menyadari keberadaan sosok gadis bermata emerald hijau. Ritme pernafasan si dara perlahan teratur dan tenang, ia berusaha akan penyamaran yang ia lakukan tanpa menghasilkan bunyi apapun-
"Kena kau~."
Sret!
Alhasil, [Name] langsung berbalik.
Akibat mendengar sebuah bisikan yang menggelitik telinganya dari arah belakang. Tepat. Pada jarak yang cuma lima jengkal, dibalik pantulan emerald terlihat seseorang yang berdiri berhadapan. Dari awalnya ingin menyerang balik sosok orang itu, perlahan hembusan nafas lega keluar ketika mengenalnya.
"Sial, bikin kaget saja." Decak si emerald yang menatap sosok pria berkacamata kuning.
"Kenapa? Takut ketahuan?" Tanya usil bersama senyum khas dari Yoo Wooin yang memakai topi baseball warna hitam.
"Sedang apa kau disini?" Alih si gadis bertanya akan kehadiran sosok pria berbalut hoodie warna biru denim dengan gambar unicron. Dia sendirian. Tanpa ada Hanjun yang selalu bersama Wooin kemanapun mereka pergi.
"Ada deh, urusan bisnis." Pria rambut under cut memajukan tubuhnya sedikit, selagi mengintip seakan sedang menelisik lingkungan sekitar yang sangat sunyi, "Siapa yang mengejarmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth Dumb || Sabbath Crew
FanfictionLet's play without knowing the limit - Sabbath Crew Started : Mei 2024