15. Positif

8.1K 850 34
                                    

Selamat Malam Penduduk, Juragan Danu balik nih😋🫶

Yuk di sapa dulu🤭

Siapa yang udah nungguin? Kasih bintangnya dulu ya sebelum baca, dukungan kalian berarti buat Ka Keo🤗

Yang sudah dukung Terimakasih banyak, dukungan kalian berarti banget buat Ka Neo❤

Sebelum baca boleh vote dulu? Sekalian komen dan folow akun Ka Neo biar gk ketinggalkan cerita baru lainnya, di tnggu ya sayang🫶

Yaudah ini dia ceritanya, selamat membaca, semoga suka ya🌷

Selamat Menikmati🪶

oOo


Tadinya Laras kira kedatangan sang adik ipar hanya kunjungan biasanya, ternyata tidak. Kedatangan Tari sudah diatur sendiri oleh sang Juragan yang hendak keluar rumah sampai malam nanti, itu kabar yang baru Laras dengar tadi.

Rasanya perempuan itu ingin marah pada sang Juragan yang seenaknya meninggalkannya semendadak ini, maksudnya kenapa tidak dari semalam mengatakannya ketika mereka bisa membicarakannya bersama? Ini terlalu mendadak sungguh.

Laras jadi kesal sendiri, gemas saja kenapa izinnya harus ketika menit-menit akan jalan, itu benar-benar menyebalkan untuknya sungguh, rasanya Laras tidak ingin bicara dengan sang Juragan sekalipun sejak jadi dibuntuti karena ingin meminta sebuah maaf, oh Laras sudah sekesal itu sampai rasanya tidak ingin melihat wajahnya saja.

"Dek kok begitu sih? Saya 'kan sudah minta maaf ini, saya lupa maaf." Dan menjadi Juragan Danu jelas tidak akan menyerah begitu saja, sebelum dirinya jalan untuk melakukan tugasnya sebagai Juragan Tanah dia harus bisa meluluhkan hati sang istri yang merajuk, kesalahannya memang lelaki itu tidak akan menutup mata.

Tapi mana dia mengira akan jadi begini, dia kira Laras tidak akan kenapa-kenapa karena sudah menghubungi Tari untuk menjadi temannya, tidak taunya jauh dari yang dia kira, istrinya sebal karena tidak diberitahu semalam, sialan! Tahu begitu Juragan Danu bicara sejak semalam bukan mendadak begini.

"Hey dengerin saya dulu, tolong dengarkan Dek." Dengan paksa Juragan Danu menghentikan sang istri yang berniat pergi lagi setelah menaruh cucian di kamar mandi bawah, wajah Laras begitu datar menunjukkan rasa keberatannya karena dicegah begini oleh sang suami, sebalnya masih belum selesai.

"Jangan marah, saya mau pergi sedikit jauh kalau kamu marah begini saya jadi tidak tenang." Demi cepat meluluhkan hati sang wanita laki-laki itu menggenggam kedua tangan Laras yang meronta minta lepas, begitu tidak ingin disentuh setelah dikecewakan oleh sang suami.

Perihal sepele memang, tapi tidak tahu kenapa Laras kesal setengah mati, andai bisa mengamuk, sudah dia lakukan sejak tadi, Juragan Danu benar-benar menyebalkan!

"Udah tahu mau pergi jauh kenapa gak bilang sejak semalem? Lupa kata Mas Danu? Pas ngabarin Tari emang gak inget buat ngomong? Mas Danu memang gak ada niatan bicara dulu sama aku, udahlah awas." Laras mendorong keras dada sang suami agar menyingkir, sayangnya lelaki itu tidak bergerak sama sekali, perempuan itu sampai berdecak kesal.

"Bukan begitu, semalem saya mau ngomong tapi kamu justru mengajak saya bicara lain, saya jadi-"

"Jadi Mas Danu salahin aku?!"

Lelaki itu terkesiap ketika mendengar nada tidak suka sang istri, wajah perempuan itu tertekuk seolah benar-benar kesal dengan seorang Gibran Danuarta, kalau bisa Laras menelannya hidup-hidup, enak saja main menyalahkan begitu, Laras tidak salah ya!

Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang