Twelve

485 61 9
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

-12

"Kali ini beda orang."

"Rambutnya bukan putih?"

"Tampaknya pria lain yang ia bawa."

"Sayang sekali wajahnya ditutupi masker."

Salah satu dari mereka berdesis kecil, "Seleranya benar-benar sulit ditebak ya."

Lima sepasang mata masih senantiasa mengintip dari balik kaca jendela, target yang sedang mereka bicarakan tengah berdiri persis depan restoran mereka. Dia tidak sendirian.

Justru karena ada seorang pria yang lagi berada didekat orang itulah, membuat rasa penasaran bagi lima orang karyawan itu menjadi menggebu-gebu. Seolah pemandangan depan mereka adalah topik berita hangat yang wajib diikuti arusnya. Sampai target mereka berbalik arah menuju pintu restoran setelah berpisah dengan pria yang menuntun sepedanya tersebut.

Lantas, buru-buru kelima kaum hawa berpindah posisi masing-masing. Berpura-pura melakukan kegiatan selayaknya tanpa dicurigai. Walaupun, manik mereka tetap mengikuti arah gerak-gerik temannya yang masuk ke dalam restoran.

Saat [Name] berjalan menuju ruang ganti.

Mereka langsung mengerumuni gadis emerald itu. Salah satu dari mereka berlima lantas bertanya dengan suara kecil, "Hei [Name], siapa pria tadi? Tampaknya kalian sangat akrab."

"Apa itu pacarmu?" Tambah Soyeon.

"Sudah pasti itu pacarnya, dilihat dari jauh pun sudah bisa ditebak." Celetuk Nara.

"Aku lebih setuju dengan pria rambut putih yang kemarin itu, tipikal pria tinggi tak banyak bicara tapi penuh perhatian. Dia tipe ku banget." Ucap Yoojin.

"Pria rambut hitam tadi lebih manis." Kata Lia.

"Hei, memang kalian [Name]? Biarkan dia saja yang jawab. Kenapa jadi kalian yang ribut?" Tegur Yuju geleng-geleng akan debat teman-temannya.

Kelima kaum hawa ini kompak menoleh dan bertanya, "Jadi, hitam atau putih?!"

Sunyi.

Suara berisik mereka yang menggema tadi lantas hilang begitu suasana menjadi hening. Tatkala, tatapan rasa penasaran yang menyudutkan seorang kirana berbalut kemeja putih bergaris hitam sedang memakai celemek warna biru laut serta topi yang senada dengan celemeknya juga.

Youth Dumb || Sabbath CrewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang