Bab 30

28.1K 1.6K 66
                                    

                   _Happy Reading_




Flash back

Pria yang mengenakan setelan jas lengkap itu menggeram rendah seraya memejamkan matanya.

"Kapan dia melakukannya?" tanyanya berusaha menahan emosi.

"Kemarin malam, Tuan."

Kekehan sumbang terdengar dari bibirnya sebelum Xavier meremas foto-foto di tangannya hingga tak berbentuk. "Brengsek!" Gigi pria itu bergemelutuk menahan emosi.

Jack menahan napasnya saat Xavier menendang kuat meja di hadapannya hingga terguling. Pria itu menelan ludah. Amarah Xavier benar-benar menyeramkan. Bagaimana pria itu mengeluarkan aura gelapnya dengan wajah yang mengeras dan sorot mata tajam yang menyeramkan. Setelah ini, ia tidak yakin dengan keselamatan Nyonyanya. Xavier sekarang terlihat sangat marah.

Xavier menjatuhkan tubuhnya pada kursi kerjanya. Pria itu memejamkan mata sembari memijat pangkal hidungnya.

Bukan yang pertama kali semua ini terjadi. Kenapa wanita itu selalu saja mempunyai niat jahat dalam dirinya?

Tentang Rosaline? Karena kedekatan Xavier dengan wanita itu?

Aileen memang selalu begitu. Xavier sudah mengawasi wanita itu sejak lama. Alasan Xavier lebih memilih Rosaline karena wanita itu sendiri.

Pada awalnya, Xavier yang memang sangat penurut pada Kakek dan Ayahnya, berniat menggunakan Rosaline---adik tingkatnya saat kuliah dulu sebagai senjata untuk menghancurkan perusahaan keluarga wanita itu atas perintah dari Kakek dan Ayahnya.

Tetapi, rencana itu malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Aileen yang awalnya bersikap sangat baik dan lembut tiba-tiba berubah drastis.

Aileen bukan lagi wanita yang pertama kali ia kenal. Wanita itu kini selalu dipenuhi niat-niat buruk dalam dirinya. Xavier awalnya sudah mencoba untuk menerima kehadiran wanita itu dalam hidupnya. Tetapi entah kenapa, semakin lama, wanita itu semakin memperlihatkan sifat aslinya; sombong, angkuh, egois, dan semena-mena.

Xavier tidak suka sikap wanita itu. Karena itu ia terus menjauh dan mulai membangun jarak di antara keduanya.

Sementara untuk Rosaline yang selalu Aileen sebut sebagai selingkuhannya. Awalnya semua itu tidak benar. Tetapi karena kedekatan keduanya atas dasar perintah, Xavier semakin lama mulai merasa nyaman dengan wanita itu.

Kakek dan Ayahnya itu sama-sama serakah. Mereka menggunakan Xavier sebagai alat untuk keuntungan mereka sendiri. Sejak dulu selalu begitu. Xavier dididik dengan keras untuk mencapai tujuan mereka sejak awal.

Xavier yang sebelumnya tidak pernah sama sekali dekat dan selalu menjaga jarak dengan lawan jenis, dengan terpaksa mendekati wanita itu duluan. Meski ia tetap mengingat jika dirinya sudah beristri. Jadi Xavier tetap berusaha menjaga batasannya.

Sikap Rosaline juga jauh berbeda dengan Aileen. Wanita itu adalah kebalikan dari Aileen.

Xavier akui ia memang bodoh karena mau-maunya terus menjadi boneka dan berada dalam lingkup pengaturan Kakek dan Ayahnya. Karena itu, di tengah rencana kedua orang itu, Xavier mundur dan pindah ke mansionnya sendiri bersama Aileen. Baru setelah itu ia bisa bergerak sendiri dengan lebih bebas. Sesuai peraturan yang sudah ditetapkan untuknya. Setelah menikah, baru Xavier boleh pindah dan tinggal bersama istrinya.

Kakek dan Ayahnya juga akan memberikan kebebasan bagi pria itu, meskipun tidak sepenuhnya.

Setelah semua itu, Xavier dan Rosaline tetap dekat. Di situlah, semuanya berawal.

XAVIER'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang