Pada saat Xavier dan Aileen bertengkar besar karena sebuah kesalahpahaman karena kedekatan itu, Xavier yang saat itu sedang diliputi amarah akhirnya tanpa sengaja mengakui jika ia mencintai Rosaline.

Ucapan spontan itu keluar karena Aileen yang terus memancingnya dengan berbagai tuduhan yang wanita itu layangkan pada Xavier. Saat itu Xavier juga tidak tahu dengan perasaannya sendiri. Ia bingung dengan apa yang ia rasakan. Ia tetap dekat dengan Rosaline meskipun sudah keluar dari rencana karena ia suka dan menikmati saat Aileen cemburu.

Tetapi karena hal itu, Aileen semakin menjadi. Wanita itu rela melakukan berbagai cara hanya untuk menjauhkan Rosaline dari Xavier yang sudah ia tangkap saling mencintai.

Segala cara kotor pun wanita itu gunakan asalkan bisa menjauhkan keduanya. Xavier yang awalnya menikmati semuanya akhirnya muak dengan tingkah wanita itu.

Semakin Xavier muak, ia juga sudah tidak mencoba memberikan penjelasan. Karena semua percuma saja jika Aileen tidak akan percaya, bukan?

Wanita itu terlalu keras kepala untuk mendengarkan dan mempercayai penjelasan Xavier. Yang ada dalam pikiran wanita itu hanyalah tentang bagaimana caranya menghilangkan Rosaline dari peredaran. Membuat wanita itu benar-benar lenyap. Obsesi Aileen untuk menghilangkan Rosaline sangat besar.

Menceraikannya pun akan percuma. Yang ada wanita itu pasti hanya akan semakin menggila. Karena itu Xavier tetap mengikat wanita itu agar tetap berada dalam lingkup pengawasannya.

Jika Xavier menceraikan Aileen, wanita itu akan semakin bebas dan tidak bisa Xavier awasi secara langsung sendiri. Sementara obsesinya untuk menghilangkan Rosaline akan terus menjadi. Wanita itu akan semakin dendam dan berpikir jika perceraiannya ada sangkut-pautnya dengan Rosaline.

Sementara pikiran Aileen dipenuhi bagaimana cara membunuh Rosaline, maka Xavier terus berusaha untuk melindungi wanita itu. Karena walaupun Xavier menjauh dari Rosaline, tetap tidak menutup kemungkinan jika Aileen tidak akan berbuat nekat.

Rencana Kakek dan Ayahnya adalah untuk menghancurkan perusahaan keluarga Rosaline, bukan untuk melenyapkan keluarga itu. Walaupun Xavier akan dengan senang hati melakukannya jika perlu. Tetapi ia sudah keluar dari rencana dan ia juga merasa kasihan pada Rosaline. Karena itu ia melindungi wanita itu. Bukan dari Kakek dan Ayahnya, melainkan dari istrinya sendiri.

Lalu sekarang Aileen sudah berani melakukan terlalu jauh. Xavier sudah benar-benar muak.

Pria itu tertawa miris sebelum ekspresinya langsung berubah seketika dengan ekspresi yang sepenuhnya datar.

"Sekarang apa yang sedang dia rencanakan?" tanya Xavier. Netra kelabunya melirik keberadaan Jack dengan tajam.

Sekretarisnya itu menelan ludah sebelum bicara. Ia takut salah menggunakan kata-kata dan berakhir menjadi samsak hidup sang Tuan. "Saya baru mendapatkan informasi jika Nyonya menemui seseorang yang tidak dikenal di xxx, Tuan."

Xavier kembali mengetatkan rahangnya kuat. "Lalu?"

Jack sebisa mungkin menahan debaran jantungnya karena aura Xavier. Setelah ini, dapat ia pastikan jika para tahanan di ruang bawah tanah tidak akan bisa melihat matahari lagi esok hari. Xavier jelas membutuhkan pelampiasan emosi sekarang.

"Orang itu sangat mencurigakan, Tuan. Dan Nyonya tertangkap sedang melakukan transaksi entah apa dengan orang tersebut."

"Dan?" Xavier belum puas dengan informasi yang Jack berikan. Tidak, sebelum semua informasi itu detail. Ia harus tahu semuanya tentang Aileen untuk berjaga-jaga.

"Orang-orang kita sedang mencari informasi lebih lanjut tentang apa yang Nyonya rencanakan, Tuan."

"Tidak berguna!"

XAVIER'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang