24 | Jiwa Pembisnis

192 26 6
                                    

Jangan lupa vote ya biar aku tambah semangat up nya😊

•••

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Cahaya matahari memasuki kamar, membuat tidur nyenyak Veli di kasur terganggu. Gadis itu mengernyit, lalu membuka matanya.

"Hoammm——" Veli mengusap lebar, menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 06.00. Baiklah, sudah saatnya ia bersiap untuk sekolah.

Memang benar kata orang, hari Senin adalah hari terberat. Mungkin karena hari sebelumnya libur. Namun Veli tetap menurunkan kakinya, berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap berangkat sekolah.

Sekitar 20 menit berlalu, Veli sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia berjalan keluar kamar.

"Pagi sayang." Sapa Zia duduk di meja makan.

Veli melihat meja makan yang sudah terdapat Zavian, Zia, Ansell, dan Kei.

"Pagi mom, pagi dad." Sapa Veli yang langsung duduk di meja makan.

"Pagi putri ku," respon Zia dan Zavian barengan.

"Mommy dan daddy kapan sampe mansion?"  Tanya Veli.

"Lo sih kebo, makanya nggak tau mommy dan daddy udah pulang." Sahut Ansell yang sedang memakan Sandwich nya.

"Kakak juga kebo nggak nemuin mommy dan daddy semalam," ujar Kei dengan menjulurkan lidahnya, hal itu membuat Ansell melototkan matanya.

"Udah kalian jangan ribut di meja makan." Lerai Zia. "Mommy dan daddy baru sampe rumah jam 12 malam sayang. Maaf ya nggak bangunin kamu, keliatannya kamu cape banget sampe nyenyak gitu tidur nya."

Setelah perjalanan bisnis selama sepekan, sudah menjadi kebiasaan mereka berdua akan menemui anak - anak nya untuk melepaskan kerinduan nya. Bahkan, jika anaknya sedang tidur mereka akan mengunjungi kamar anak - anak nya untuk memberikan kecupan di keningnya tanpa membangunkan mereka.

Veli meringis pelan karena malu. "Syukurlah kalau mommy dan daddy pulang dalam keadaan sehat. Aku sangat merindukan kalian."

"Mommy juga rindu anak - anak mommy."

Veli melirik bangku di sebrang, yang biasa di tempati Vano. "Bang Vano kemana?"

"Bang Vano sudah berangkat kerja dari subuh kak, soalnya ada pekerjaan di luar kota." Jawab Kei.

Veli mengangguk paham.

"Daddy dapat informasi dari Vano, katanya kamu hampir kecelakaan dan motor mu terbakar?" Tanya Zavian yang mulai bertanya langsung kepada Veli.

Veli mengangguk pelan. "Kecelakaan biasa dad. Nggak ada yang lecet pada tubuh ku."

"Bagaimana bisa kecelakaan itu di sebut biasa? Kejadian itu ancamannya nyawa kamu loh!" Tegas Zavian dengan suara dinginnya.

Axevelia is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang