27. Putri bungsu orion

Mulai dari awal
                                    

Bayangkan sehancur apa sosok Rajendra Galaxy?

"Kakak."panggil Ruby, ia merasa ada sesuatu yang tengah di pikirkan oleh kakak nya.

"Apa."jawab Jendra serak.

"Kakak menangis?"balita bulat itu menyembulkan kepala nya, ia menatap mata Jendra yang masih tertutup.

"Tidak."

Ruby terus memandang wajah sang kakak.

"Peluk kakak. Ku mohon.."

Ruby tersentak dan langsung memeluk leher Jendra erat. Apa yang terjadi dengan sang Kakak?

"Tetap seperti ini. Tetap berada di pelukan ku, Ruby."gumam Jendra di angguki oleh sang adik.

Tak terasa mobil mewah itu sudah memasuki kawasan elit ibu kota.

Bangunan tiga lantai dengan gerbang hitam raksasa begitu mencolok di kawasan itu.

Seorang penjaga menyambut kedatangan mereka. Jendra turun dengan Ruby di gendongan nya.

"Tuan muda."seorang bawahan datang di hadapan Jendra.

"Ada apa?"

Orang itu menunjuk ke balkon lantai dua, tepat kamar Ruby berada. Sebuah laser terlihat sangat samar di kaca jendela.

"Mereka mengincar nona muda."

Ruby berkedip, ia berusaha menajamkan penglihatannya. Susah, ia sama sekali tidak bisa melihat nya.

Bagaimana bisa Jendra dan penjaga mansion bisa dengan mudah melihat nya?

Wah!

Bodyguard itu menunjukkan sebuah tab dimana terdapat di layar sebuah titik koordinat.

"Mereka bersembunyi di gedung blok B."

Jendra mengangguk, lidah nya bermain mendorong pipi. "Ambilkan barret M82A1."titah nya pada sang bawahan.

Remaja itu lantas pergi ke belakang mansion. Sebuah bangunan khusus para maid terdapat di area ini.

Kaki panjang Jendra melangkah menaiki tangga satu persatu, sesekali remaja itu mengecup puncak kepala sang adik yang asik dengan empeng keramat nya.

Sampai di atas atap bangunan, Jendra menurunkan Ruby. Bocah bulat itu berdiri menikmati hembusan angin yang menerpa tubuh nya.

Jendra berjalan ke pinggir pembatas bangunan, mata tajam nya menelusuri sebuah bangunan di sekitar.

Blok B.

Ketemu. Hanya dengan mata telanjang, Rajendra mampu menangkap siluet seorang sniper yang bersembunyi di balik tangki air di atas rooftop.

"Jadi mari kita sambut permainan tikus got ini Ruby."gumam Jendra tersenyum setan.

Ruby berkedip.

Tak lama, bodyguard tadi datang dengan sebuah senapan di tangan nya.

Ruby melangkah dengan kaki pendek nya. Ia penasaran dengan senjata yang di serahkan oleh Jendra.

RUBY ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang