Bab 6

43.3K 2.3K 25
                                    

_Happy Reading_




Aileen bergerak tidak nyaman di dalam pelukan Xavier. Wanita itu tampak berkeringat dan gelisah.

"Hei..." Xavier bergumam lembut sambil menepuk-nepuk punggung wanita itu. Setelah memastikannya kembali terlelap dengan tenang, Xavier ikut memejamkan mata.

"Aku berjanji akan memberikan hukuman yang setimpal untuk si brengsek itu."

***

"Good morning, Wife."

Aileen yang baru saja membuka mata dan masih mencoba mengumpulkan nyawanya, mengernyit mendengar sapaan selamat pagi itu.

Wanita itu menggeliat seperti kucing yang baru bangun tidur untuk merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku.

"Bagus." Xavier mengacak lembut puncak kepala Aileen yang rambutnya masih berantakan. Sangat kontras dengan pria itu yang sudah rapi dengan setelan jas hitam dan kemeja putih yang kancingnya dibiarkan terbuka di bagian dada. Membuat pria itu terlihat semakin sexy. Sejenak Aileen terpana pada ciptaan Tuhan yang memiliki paras sempurna itu.

"Kau belum berangkat?" tanya Aileen sambil duduk di tengah ranjang.

"Kelihatannya?"

Aileen mendengus mendengar balasan itu. Ia, kan hanya berbasa-basi. Suaminya yang paling tidak peka itu memang sangat membosankan. Tidak sadarkah pria itu kalau Aileen sedang mencoba bersikap perhatian?

"Mandi dan langsung sarapan. Aku akan menunggumu di meja makan," ucap Xavier terkesan memerintah lalu pergi begitu saja dari kamar mereka.

Dengan malas, Aileen terpaksa turun dari ranjang nyamannya dan bergegas membersihkan diri.

Setelah ritual mandi dan menggunakan skin-care pada kulitnya agar tetap sehat dan terawat, Aileen langsung menghampiri sang suami yang sudah menunggu di meja makan.

"Selamat pagi, Nyonya," sapa beberapa pekerja, ramah. Aileen tentu menanggapinya tak kalah ramah pula. Wanita itu dengan ramah membalas sapaan para pekerja itu sambil memamerkan senyum manisnya pada mereka.

"Sudah puas memamerkan senyum konyolmu itu pada para pekerja yang kau temui?" tanya Xavier menyambut kedatangan Aileen. Ia dengan ekspresi datarnya menatap perbuatan Aileen tak suka. Xavier tidak suka wanita itu tersenyum pada orang lain selain dirinya.

Aileen tersenyum membalas tatapan tak suka suaminya. "Aku hanya mencoba bersikap ramah pada semua orang di mansion ini," katanya sambil menarik kursi berseberangan dengan Xavier dan mendudukinya.

Xavier bersedekap. "Kalau pada pria itu namanya genit, bukan ramah," celanya sinis. Tetapi Aileen mengabaikannya begitu saja.

"Kau dengar aku?" tanya Xavier sebal saat Aileen malah mengabaikannya dan lebih memilih untuk memakan sarapannya.

Aileen mengangguk tak acuh." Hmm," gumamnya dengan mulut yang masih sibuk mengunyah.

Xavier memejamkan mata menahan emosi. Mengapa istrinya itu senang sekali memancing emosinya?

"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" Xavier mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Makan dengan santai.

Aileen menggumam sambil mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan jari. "Tidak ada," jawabnya nyengir setelah berhasil melihat raut penasaran di wajah suaminya. Ini adalah balasan darinya karena sudah membuatnya kesal saat baru bangun tidur tadi.

Lagi-lagi Xavier hanya bisa menghela napas sabar.

Dalam hati Aileen terkikik puas karena sudah berhasil membuat Xavier merasa kesal pagi-pagi begini.

XAVIER'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang