Nyosor mulu kaya Soang

3.1K 370 57
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 05.00 Am, Salsa menggeliat dan akhirnya sadar dari tidurnya, walaupun hari ini cukup terlambat dari biasanya sebab tak ada suara ayam bernyanyi disamping jendela kamar juga tak ada suara ketukan pintu dan teriakan dari ibunya.

Salsa mencoba mengumpulkan sisa kesadarannya, membuka matanya perlahan untuk memahami suasana kamar yang tampak baru baginya. Beberapa detik perempuan yang saat ini tidak memakai kaca mata kesayangannya itu baru sadar bahwa dia sedang berada di kamar milik Romy.

Merasakan ada yang berat yang menimpa pinggangnya, Salsa mengecek dan mendapati tangan milik Romy yang sedang memeluknya. Seakan fakir asmara, hanya dengan begitu wajah Salsa kembali bersemu setelah sadar bahwa dia sedang di peluk dari belakang oleh suaminya.

Walaupun cukup malu dengan keadaannya yang sekarang, Salsa yang sangat penasaran melihat wajah damai Romy saat tertidur akhirnya membalikkan badannya.

Sesaat setelah Salsa berbalik, matanya sontak terbuka sempurna mendapati pemandangan yang lebih indah dari apapun yang pernah lihat selama 22 tahun dia hidup di dunia yang menyenangkan ini.

Wajah Romy yang tampak teduh dengan mata yang masih tertutup sempurna, kulit wajahnya yang sepertinya enggan memperlihatkan pori-porinya dan juga kumis tipis yang salsa pastikan Salsa yang akan mencukur itu sepanjutnya dan seterusnya.

"Masya Allah Kak Romy" gumam Salsa

Tapi ada yang lebih mengejutkan, kala menyadari kondisi Romy yang sedang tidur tanpa atasan "Astagfirullah Suamiku"

Bukan rencana Salsa, reflek  kedua tangannya sudah menutup wajahnya sepenuhnya. Dia malu apalagi setelah melihat dengan dekat dada bidang milik Romy, fikirannya sedang menerka lemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan hanya dengan itu wajah Salsa kembali memerah, karena otaknya yang memikirkan sesuatu yang iya-iya.

Walaupun dia juga belum siap untuk melakukan kewajibannya sebagai istri, tapi selama ini yang dia tau bahwa suamilah yang akan memulai meminta haknya pada istri. Tapi kenapa Romy tak meminta itu semalam

"Apa kak Romy nggak tau yah buatnya kalau gelap" batin Salsa.

Salsa secara perlahan menurunkan tangan dari wajahnya, jantungnya memompa sesering mungkin setelah dia kembali melihat pemandangan yang menakjubkan di hadapannya "Ganteng banget, apa aku terkam aja yah?" lirihnya sendiri.

Setelah hampir semenit mengagumi ciptaan tuhan yang tampak sempurna itu, Romy bergerak dan mengangkat tangannya dari pinggang Salsa. Salsa yang menyadari itu segera menutup mata kembali seolah dia yang masih tertidur, tak lupa tangannya dia arahkan untuk memeluk Romy, enak saja semalaman hanya Romy yang memeluknya, kali ini Salsa akan balas.

Romy membuka matanya perlahan, tangannya meraba meja di samping tempat tidur dengan niat melihat jam berapa sekarang, setelahnya dia melirik Salsa yang berada disampingnya yang tengah memejamkan mata walau sangat terlihat sesuatu yang pura-pura disana.

Sungguh demi apapaun Salsa sangat tak pandai berbohong menurut Romy. Romy sadar bahwa Salsa dalam keadaan terjaga sekarang, hanya dengan melihat matanya yang sangat terlihat di paksakan untuk tertutup sudah membuat Romy yakin.

"Bangun Sal, shalat subuh" walaupun Romy tau sandiwara Salsa, diapun memilih ikut memainkan perannya sebagai tokoh yang tidak tau.

Eugh

Bukannya menyudahi aktingnya, Salsa malah semakin mengeratkan pelukannya, bahkan wajahnya kini sudah menempel tanpa penghalang ke dada milik suaminya.

"Bangun Sal, udah jam lima" Romy sebenarnya bisa saja, melepaskan pelukan Salsa di dirinya tapi pria itu memilih mengikuti alur yang di sutradarai oleh gadis itu.

If it is YouWhere stories live. Discover now