Harry menatap wajah Ruka yang tengah tertidur pulas. Ada perasaan tak enak yang sedari tadi mengganggunya. Tentunya ini semua karena ucapan Rora.
Sejak kematian Rora, Harry selalu memimpikan gadis tersebut datang ke alam bawah sadarnya. Walaupun sekedar mimpi, Harry tetap selalu mengambil serius setiap ucapan Rora.
Seperti saat ini. Dia bahkan tidak bisa kembali tidur dan memutuskan pulang ke kastil hitam untuk menjernihkan pikirannya disana.
✪
Harry melempar tubuhnya keatas sofa kecil. Matanya mulai terpejam saat tubuhnya sudah mengambil posisi nyaman di sofa seukuran badannya tersebut.
Potret besar wajah Rora menghiasi dinding kamar Harry. Dengan mudah siapapun yang masuk ke kamarnya pasti akan mendapati lukisan tersebut. Kecuali jika Harry menutupnya dengan tirai.
3 bulan, 2 Minggu. Tidak terasa Harry dan Ruka sudah menjalin hubungan selama itu. Mungkin bagi beberapa orang hal tersebut masih termasuk awal untuk pasangan yang menjalin kasih, namun bagi Harry, bertahan 1 bulan dengan wanita lain adalah hal yang terasa sangatlah lama.
Seorang pria berwajah seperti anime masuk kedalam kamar Harry dengan tergesa-gesa.
Harry membuka matanya dan melirik sosok tersebut malas. "Apa?"
"Sialan!" Yoshua langsung menarik kerah Harry dengan emosi. Sebuah pukulan keras mendarat pada rahang Harry. "Sudah kubilang untuk jangan menyentuh Ahyeon!" murka Yoshua terus menghantam wajah Harry.
Harry yang menerima pukulan keras tersebut langsung meringis sakit saat darah segar mengalir keluar dari ujung bibirnya.
"Dia tahu rahasia kita." balas Harry membela diri.
Yoshua berdecak. "Dia tunanganku sialan!"
Baru saja tangan Yoshua melayang untuk memukul lagi, Harry langsung menahannya. "Aku tidak peduli. Siapapun yang tahu rahasia kita harus dilenyapkan."
Yoshua tersentak mendengar tutur kata sahabatnya tersebut. "...langkahi mayatku jika kau berani." tantang Yoshua tak main-main.
Saat itu juga Harry sadar. Sahabatnya telah jatuh cinta pada Ahyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐒𝐂𝐀𝐏𝐄 🦋 [ ruka - haruto ]
Mystery / ThrillerRuka menyadari kejanggalan dalam hidup kekasihnya. Waktu demi waktu, akhirnya semuanya terungkap malam itu, "Kau menemukannya lebih cepat dari dugaanku." Tubuh Ruka reflek membeku mendengar suara berat kekasihnya tersebut dari balik punggungnya. Sua...