"Saya terima nikah dan kawinnya Elisa Salsa Abimayu binti Darmawan Abimayu dengan maskawin seperangkat alat shalat dibayar tunai karena Allah"
Janji suci yang baru saja diucapkan Romy disaksikan oleh orang tua, para saksi dan juga disaksikan oleh Allah dan malaikatnya.
Ucapan Sakral yang berhasil menggetarkan Arsy Allah sebab beratnya perjanjian yang dibuat Romy dengan Allah, dan malaikat menjadi saksi pindahnya tanggung jawab orang tua Salsa ke Romy.
Akad nikah sederhana baru saja dilaksanakan, sangat sederhana bahkan, sebab hanya ada keluarga Salsa, keluarga Romy juga dua orang saksi yaitu sepupu dari papa Raka dan sahabat Ayah Abi yang rumahnya tak jauh dari rumah yang ditempati akad saat ini.
Kedua keluarga sudah sepakat bahwa resepsi juga pengesahan perkawinan secara negara akan dilaksanakan dua bulan lagi, tepat di hari ulang tahun Salsa. pun Romy yang meminta agar pernikahan mereka di rahasiakan dulu sampai di hari resepsi juga diterima oleh semuanya.
Salsa menerima tangan yang sudah diulurkan Romy di depannya, gadis itu mencium dengan khidmat punggung tangan pria yang baru saja menjadi suaminya.
Romy merasakan suatu hal yang baru dia rasakan sekarang, jika dikatakan dia bahagia pun rasanya kurang tepat, saat ini dia hanya merasa tak percaya bahwa di umurnya yang baru menginjak 22 tahun ini di sudah menjadi suami dari perempuan yang tak pernah di sangka sebelumnya
Setelah Salsa selesai mencium tangan Romy, mama Rosa menyuruh Romy untuk mencium kening istrinya, hal itu berhasil membuat pria itu gugup setengah mati.
Katakanlah dia cupu, sebab bibirnya belum pernah mencium seorang perempuan kecuali ibunya sendiri, dan hari ini dia harus melakukan itu.
"Ayo Rom, cium kening Salsa" pinta mama Rosa lagi
Sedang paul yang berada di samping mamanya menahan tawanya, dia saat ini sangat ingin mengejek abang serta sahabatanya yang sudah terlihat salah tingkah disana.
Bagaikan adengan Slowmotion, Romy mendekatkan bibirnya ke kening Salsa, setelah sampai dia menahan beberapa detik disana, entah karena apa hatinya menghangat melakukan itu.
Lalu Salsa? Jangan di tanya lagi, jiwa kecegilannya kembali lagi setelah beberapa hari di tahan untuk ditunjukkan.
perempuan itu bahkan mengedipkan satu matanya ketika Romy baru saja menjauhkan dirinya setelah mengecup keningnya.
"kambuh lagi nih anak" batin Romy
Ayah abi terlihat haru ketika baru saja melepas anak bungsu perempuannya yang saat ini sudah berstatus sebagai istri dari pria muda yang berada di hadapannya.
"Nak Romy tolong jaga Salsa, bimbing dia menjadi istri yang baik dan sholeha, anak perempuan ayah cukup keras kepala tapi percayalah anak perempuan ayah sangat tulus, tolong terima dia nak, ayah berharap pernikahan kalian akan dipenuhi kebahagiaan " Ayah abi sudah tak mempu menahan tangisnya, melepas anak perempuan sungguh tidak mudah.
"Istrimu itu perempuan yang selalu ingin terlihat kuat tapi sering menangis dalam kesendiriannya, jadi ayah mohon tolong jangan sakiti hatinya" lanjutnya lagi
Dia mengingat bagaimana Salsa kecil yang dengan mulut cerewetnya bertanya tentang hal apapun yang dia lihat, tingkah kocaknya yang tiba-tiba bernyanyi di tengah keheningan rumah sederhananya dan juga sifat jailnya pada Nadila, ibunya bahkan pada ayah Abi sendiri, dan hari ini Ayah Abi harus rela melepas putrinya melanjutkan hidup dengan lelaki pilihannya.
"Tapi nak, jika nanti kamu sudah tidak sanggup membimbingnya, nasehatmu tak lagi mampu mengubahnya dan kamu menyerah. Tolong pulangkan dia baik-baik pada ayah, kalaupun itu memberatkan mu, biarkan ayah yang menjemputnya" Ayah Abi memeluk menantu pertamanya itu, walaupun berat melepaskan putrinya tapi dia yakin Romy bisa menjaga Salsa dengan baik
YOU ARE READING
If it is You
Romance"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You