44

13K 653 19
                                    

Happy Reading

Tandai jika ada typo!

Di malam yang gelap, pasar malam mulai hidup dengan gemerlap lampu berwarna-warni. Aroma makanan khas menggoda hidung para pengunjung seolah menarik mereka untuk mencicipinya.

Di tengah keramaian, tenda-tenda berdiri berdampingan, menampilkan berbagai jenis barang, mulai dari mainan hingga pernak-pernik unik.

Para pengunjung berjalan sembari berdesak-desakan. Sebagian dari mereka ada yang menikmati jajanan seperti popcorn dan kue cubit. Suasana di sekitar pun dipenuhi dengan suara gelak tawa, musik, dan diselingi teriakan para pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Di sudut pasar, sekelompok orang berkumpul mengelilingi seorang pesulap yang memperlihatkan trik-trik menarik, membuat mereka yang melihatnya terpesona.

Rachel menatap pemandangan indah di depannya dengan senyum lebar, kedua matanya berbinar saat menemukan banyaknya deretan penjual makanan jalanan seperti cilok, telur gulung, sempol, kebab, martabak, dan masih banyak yang lainnya.

Gadis itu langsung menarik tangan Azriel dengan semangat. Ia sedikit berlari, hingga tidak sadar berdesakan dengan pengunjung lainnya.

"Pelan-pelan, Sayang." Azriel menarik tubuh Rachel ke belakang saat perempuan itu hampir tertabrak oleh pengunjung lain.

Rachel mengerjap beberapa kali kemudian menoleh, menatap Azriel di sampingnya sembari tersenyum lebar hingga menampakkan deretan gigi putihnya yang rapi.

Azriel yang merasa gemas pun langsung mengecup pipi gadis itu. "Hati-hati di sana banyak orang," peringatnya lagi.

Rachel mengangguk. Gadis itu melingkarkan kedua tangannya pada lengan Azriel kemudian kembali berjalan dengan lebih pelan.

Setelah sampai pada penjual telur gulung, gadis itu langsung melepaskan tangannya dari lengan Azriel.

"Pak, saya beli telur gulungnya sepuluh tusuk ya, pakai sosis sama bawang," ujar Rachel dengan semangat.

Seorang pria paruh baya tersenyum. "Ditunggu sebentar, ya, mbak," jawabnya dengan ramah.

Rachel mengangguk, gadis itu menatap Azriel yang sedari tadi memperhatikan dirinya. "Kamu gak mau beli, El?" tanyanya.

Azriel mendekat, laki-laki itu menunduk, menatap Rachel yang lebih pendek darinya. Ia menggeleng sembari tangannya mengusap kepala gadis itu dengan lembut.

"Yakin? Nanti kamu pengen jangan minta punya aku, ya?"

Azriel terkekeh. Astaga kenapa Rachel terlihat begitu menggemaskan saat menatapnya dengan mata menyempit dan apa-apaan nada gadis itu yang terdengar seperti anak kecil?

"Kalau aku beneran pengen gimana?" tanyanya.

Tatapan Rachel berubah sinis. "Enggak akan aku kasih, kamu beli sendiri aja."

Azriel kembali terkekeh. Kali ini ia melingkarkan tangannya, memeluk pinggang gadis itu dengan posesif.

"Pengen makan kamu aja, gemes." Azriel menunduk kemudian melayangkan kecupan singkat pada pipi kanan gadis itu.

Rachel's Second Life [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang