Part 1

29K 1.2K 49
                                    

Happy reading.........


Bughhhh

"Sshhhh, aww pecah pala gueee!" Ringis pemuda itu kala Ia merasakan sakit di kepalanya.

"Liel? Liel udah bangun sayang?" Tanya seorang wanita muda berkepala 3 itu.

"Lah, sape ni cok? Mana manggil Gue sayang lagi, tante stres pasti nih 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨?" Batin Liel

"Maaf, tante siapa ya?" Tanya Liel

Wanita itu menatap tak percaya, "Liel lupa sama Mama sayang? Ini mama, Mama Laura!" ujar Laura

"Mama? Lah mama saya cuma satu Tan, dan itu Mama Kina!" ujar Liel

Laura menggeleng tak percaya, ia memanggil dokter dan suaminya yang sedang berada di luar.

"Gimana Dok?"

"Mungkin akibat benturan itu, membuat pasien mengalami amnesia ringan. Tolong ingatkan kembali," ujar Dokter itu

"Pah, Liel lupa sama kita Pah, hiks.." ucap Laura sedih

"Liel pasti akan ingat Mah, emm Liel, ini Mama Laura dan saya adalah Danzo Papa kandung kamu. Kamu punya 3 orang abang, yang pertama CEO, yang kedua dan ketiga masih sekolah dan jadi kakak kelas kamu!" jelas Danzo

Liel melongo, sebenarnya ia masih tak percaya jika ia bertransmigrasi ke tubuh ini.

"Mama, Liel boleh minta sesuatu nggak?" tanya Liel

"Apa sayang?"

"Jangan bilang ke abang kalo gue bert-- eh amnesia ringan ya Mah?!" mohon Liel

"Oke sayang mama sama papa nggak akan kasih tau ke siapapun!"

Liel tersenyum. Liel? Namanya sama dengan nama Liel yang asli.

****

Mobil itu kini masuk dan di prakirkan di garasi rumah. Rumah yang begitu mewah, jauh dari kata kemiskinan.

"𝘎𝘪𝘭𝘢, 𝘪𝘯𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘰𝘰𝘬? 𝘚𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪? 𝘈𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘢𝘬𝘬 Liel 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘢." jerit Liel dalam hati.

"Masuk sayang,"

Liel mulai berjalan berdampingan dengan Laura dan Danzo. Mereka di sambut oleh beberapa anak muda seumuran Liel, ada 5 orang laki-laki dan satu orang perempuan.

"𝘋𝘪𝘩? 𝘛𝘶𝘩 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘤𝘢𝘣𝘦 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘥𝘢𝘩." pikirnya

"Udah sehat lo?" tanya seseorang, sepertinya dia Abang dari sang pemilik tubuh.

"Rian!" tegur Laura

"Cih, drama!" umpat Rian

"Sekali lagi lo ngumpatin gue, gue robek mulut lo!" ucap Liel

Degg

Semua orang di sana menatap bingung, apakah ini Liel yang dulunya manja serta bersikap kekanak-kanakan? Mengapa ia terlihat berbeda?

"Udah brani lo? Hah?!" sentak Liam

"Liam! Jaga ucapan kamu! Papa minta di sini jangan ada yang kasarin Liel!" bentak Danzo

"Tapi Pah di--"

"Muka kek pantat panci gosong aja, belagu. Malu lah kali," ujar Liel

*****

Setelah kepergian Liel menuju kamarnya, Zevan, Rehan, dan Akil di buat bingung dengan sikap Liel yang terlihat sangat berbeda.

"Paling juga drama, lo tau Liel kan?" ujar Rian

Entahlah, Abang ketiganya itu sungguh menyimpan dendam dan merasa jijik akan kelakuan Liel yang sering manja, hingga berpenampilan seperti perempuan.

"Risa mau pulang Van," Ucap Risa di iyakan oleh anak-anak Hard Drive.

Hard Drive yang di ketuai oleh Zevan, dan di wakili oleh Rehan. Sementara Liam si pengatur strategis, Rian dan Akil adalah inti.

*****

Gerbang sekolah itu terbuka luas, seorang pemuda berpenampilan rapi serta wajah yang terlihat manis dan cantik masuk ke area sekolah.

"Itu Liel? Gila manis banget cok!"

"cantik banget njir, kalah sama kita"

"Kiw kiw manis,"

Liel tak mengubris, ia melangkah masuk ke area sekolah.

"Lielllllll?!!!" teriak Zein sebagai sahabat Liel

"Gak usah teriak bisa nggk?" Sentak Liel

"El, liat deh itu Geng Hard Drive ngeliatin lo." Ucap Zein

"Nggak peduli," ucap Liel dingin

"Serius lo nggk peduli? Ya tuhan ternyata lo kepentok tiang kemarin ada faedahnya juga ya!" seru heboh Zein

Liel hanya diam, ia mulai berjalan di ekori Zein. Ia menatap malas ke depan, Lagi-lagi ia harus bertemu anak-anak brandalan ini.

"Kayaknya Liel bakal bully Risa lagi deh," ucap Akil

"Bentar lagi bakal nempel lagi nih ama si boss," seru Liam

Sementara Risa mulai bersembunyi di belakang Zevan, sang kekasih. Namun yang di sangka ingin membully, hanya melewati mereka saja. Bahkan tak ada tatapan sama sekali.

"Itu serius, si manja ngelewatin kita?" tanya Akil

"Mulut lo," tegur Rehan

"Palingan cuma drama, buat narik perhatian kita gitu." ujar Rian

"gitu loh," ucap Akil

"Hati-hati sama omongan," tegur Rehan dingin

"Ae lah, belain si Si manja mulu lo, naksir lo? Karna si Liel udah kagak manja lagi?" tanya Akil

Zevan menghela nafas kasar, ia bingung dengan sikap Liel yang sekarang sudah beda.

****

"Ngegibahin gue mulu," ucap Liel

"Lah, emang lo udah jadi trending topik gibah samsudin!" ujar Zein

"Gak peduli,"

"Eh tapi, serius lo tadi kagak nemplok ke Zevan? Biasanya lo bakal nempel terus biar dapetin Zevan."

Liel bergidik, ia merasa jijik sekali. Sebegitu rendahkah Liel ini?

"Liel kampret, 𝘭𝘰 lo kek adaa cowok lain aja! Si Rehan masih mendingan ajgg gilaa!" gerutu Liel dalam hati.

"Jijik gue,"

Tbc........

Typo tandain.....

𝐊𝐚𝝂𝖎Ɩ𝖎𝐞ƖTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang