Diruang kamar yang luasnya tak seberapa itu, keluarga Salsa berkumpul semua disana.
Di atas tempat tidur, ibu Nita masih setia memejamkan matanya tak sadarkan diri, setelah terakhir kali dia terdengar menjerit ketakutan.
Salsa sudah banjir air mata, anak bungsu di keluarga itu adalah orang yang pertama kali mendengar Teriakan Ibunya dan setelah keluar kamar dia mendapati sang ibu sudah tergeletak di depan pintu.
"Ayah, ibu kenapa belum siuman yah?" Tanya Salsa khawatir kepada ayah Abi yang saat ini setia menggenggam tangan istrinya
Sedangkan Nabila tak henti-hentinya memberikan minyak kayu putih kepada ibunya dengan harapan sang ibu akan bangun dengan itu.
"Sabar nak, ayah yakin ibu nggak kenapa-napa" jawab ayah Abi
"Kita bawa ke rumah sakit aja yah, kasihan ibu" pinta Salsa kembali
Terhitung ini sudah permohonan Salsa yang ketiga kalinya, tapi Ayah Abi masih yakin bahwa istrinya hanyalah pingsan biasa dan akan bangun sebentar lagi.
Tapi melihat tangisan Salsa bahkan Nadilapun sekarang ikut meneteskan air mata, Ayah Abi Akhirnya menurut dan berniat membawa ibu Nita kerumah sakit
Belum sempat terjadi, mata ibu Nita terbuka perlahan mengamati setiap cahaya yang dia lihat.
"Ibu, ibu ini El bu. Alhamdulillah ibu udah sadar" ucap Nadila yang menyadari pertama kali sadarnya ibu Nita, sebab Ayah Abi dan Salsa sudah mengemasi barang untuk di bawa ke Rumah Sakit
"Ayah, yahhh ini ibu sudah sadar" Ayah Abi yang mendengar itu segera mendekat kearah istrinya
"Er, ibu udah sudah Er" kali ini Nadila sedikit berteriak, sebab kembarannya itu ada di kamar sebelah sedang bersiap kerumah Sakit.
Bagai memenangkan undian, Salsa segera berlari menuju kamar orang tuanya
"Ibu, Alhamdulillah ibu udah sadar. Gimana perasaan ibu? Ada yang sakit ibu?" Tanya Salsa
Ibu Nita hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"Ibu kita semua khawatir sama ibu" ucap Nadila, perempuan itu memeluk ibunya, tangisannya baru pecah sekarang
"Ibu nggak apa-apa El" jawab ini Nita lemah
Ketika kedua anaknya tengah larut dalam kekhawatiran, ayah Abi sedang dilanda rasa bersalah karena tak menemani sang istri tadi "Ibu, Ayah minta maaf karena nggak dengerin omongan ibu tadi, ayah benar-benar menyesal bu, tolong maafin ayah"
Sekali lagi ibu Nita hanya tersenyum menggelengkan kepalanya "Nggak apa-apa ayah, ayah nggak salah?"
"Jadi apa yan buat ibu sampai teriak kaya tadi bu?" tanya Salsa, dia yakin ibunya tidak pingsan tanpa sebab
Kali ini ibu Nita memilih diam, tak ada jawaban dari pertanyaan Salsa, perempuan parubayah itu hanya menatap sang suami.
Ayah Abi mengerti diamnya ibu Nita kali ini "biarkan ibu istirahat dulu Er"
Salsa beralih menatap ayah Abi, membenarkan ucapan ayahnya kendati dia masih penasaran dengan yang terjadi pada ibunya.
"Tapi ibu beneran udah baik-baik aja bu? Nggaka da yang sakit kan?" Tanya Salsa kembali
"Tidak nak, ibu sudah baik-baik saja, kalian kembali ke kamar yah untuk istirahat" pinta ibu Nita yang mendapat anggukan dari Nadila
Dibanding Salsa, Nadila lebih paham dengan situasinya kali ini, dia mengerti bahwa ibunya hanya akan bercerita pada ayahnya itu berarti masalah ini belum bisa dia dan Salsa tau.
YOU ARE READING
If it is You
Romance"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You