15. Problems with Family

3.6K 503 227
                                    


Hallowwwww jangan lupa komen dan vote, happy reading 🔥 ✨ 🤗

•••••

Ruang tamu utama Mansion Keluarga Rajendra tampak mencengkam, para anggota keluarga khusus laki-laki duduk menikmati makanan yang dihidangkan seraya mengobrol. Pembahasan antar keluarga, tetapi lumayan masuk ke hal sensitif.

White Fonder Rajendra, kepala keluarga yang memiliki pengaruh besar. Setelan jas hitam membalut tubuhnya yang masih gagah, walau umurnya sudah memasuki kepala tujuh. Wajah tegas dengan sorot mata tajam itu sangat fokus mendengar ucapan salah satu putra kandungnya yang tengah membicarakan bisnis yang sedang ia pegang.

"Bagaimana Ayah?" tanya Ken- Putra kandung White dan Papa dari Raga dan Graciella.

"Saya setuju." Pria paruh baya itu merapikan jasnya, bersandar pada sandaran sofa, lantas menyesap cocktail pada gelas yang sedari tadi ia pegang.

Pembahasan yang pada akhirnya akan ada perbedaan pendapat, sangat membuat Raga malas untuk ikut berkumpul, tetapi ia tidak bisa karena dirinyalah yang akan meneruskan perusahaan sang Papa dan memegang kendali Rajendra High School.

"Raga, bagaimana hubunganmu dengan Putri Eros?" Kini tatapan White tertuju pada Raga yang sedari tadi hanya diam.

"Seperti apa yang Kakek lihat," jawab Raga seadanya.

White mengangguk, "Kamu akan menjadi pewaris Rajendra, dan kamu harus menikah lebih dulu, memiliki anak sebagai pewaris Rajendra selanjutnya."

Raga hanya mengangguk, seakan malas merespon ucapan sang Kakek.

"Max, kamu dan kedua putramu sudah mendapatkan bagiannya. Saya harap kamu bisa memegang kendali perusahaan itu," ucap White kembali pada Max- anak angkat sekaligus Papa dari Gavin dan Victor.

Pria paruh baya itu tersenyum, dan mengangguk. Dalam hatinya sudah sangat kesal, walau ia hanya anak angkat, tetapi tidak bisakah Ayahnya itu bersikap adil.

Netranya beralih menatap dua putranya yang sedari tadi hanya diam, duduk di samping Raga yang akan menjadi putra pewaris Rajendra.

"Saya akan bertemu dengan klien saya. Ken, kamu ikut dengan saya!" titah White pada Ken, beranjak berdiri- merapikan jasnya.

"Baik Ayah," balas Ken lantas beranjak berdiri, mengikuti langkah Ayahnya yang keluar dari Mansion.

"Gavin, Victor, ikut Papa!" Max juga beranjak berdiri, melangkah lebih dulu ke arah luar taman Mansion.

Gavin dan Victor hanya menurut, mengikuti Papa-nya yang tampak tengah menahan amarah.

Raga masih terduduk di sofa, menyesap cocktail yang sedari tadi ia pegang. Dirinya sudah di perbolehkan meminum minuman beralkohol karena usianya yang sudah legal. Keluarganya juga tidak mempermasalahkan, karena sudah menjadi tradisi di keluarga Rajendra setiap kali berkumpul.

"Honey."

Merasa jengah saat Beverly datang, memeluk dirinya yang sedang menikmati waktunya sendiri.

"Honey, i Miss you," ucap Beverly manja.

Seakan Beverly tidak berbicara apapun, Raga tetap diam, menikmati setiap tegukan Cocktail yang mengalir di tenggorokannya.

"Raga, aku tidur di kamar kamu, ya?!" Tatapan Beverly pada Raga, bibir mengerucut, membuat wajahnya menjadi lucu.

Raga hanya diam, membuat Beverly semakin cemberut. "Kalo diam, tandanya setuju." Senyum Beverly, dan kembali memeluk tubuh tunangannya.

NOBODY'S WEAK || -Trying to Stop -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang