yang mana ???

26 2 0
                                    

Ini hari Senin,dan aku memutuskan untuk masuk sekolah setelah beberapa hari ijin karna sakit..
Meski ibu menyuruhku masih istirahat dirumah,tapi aku sepi dan tak mau membuat ibu harus terus ijin gak masuk kantor karna menunggu ku di rumah.
Lagian aku sudah sehat kok..
Ibu mengajak ku untuk pergi bersama,tapi lagi lagi aku menolaknya.
Alasan ku karna ingin pergi dulu ke toko buku,yang sebenarnya itu hanya Bohong ku pada ibu,dan ibu percaya..

Sebenarnya aku ingin naik angkutan umum karna berharap aku ketemu kak shin yang juga sering menggunakan angkutan umum ke sekolah.
Semenjak kejadian mimpi itu,aku jadi teringat terus dengan kak shin,aku penasaran apakah dia tak mengenal ku sama sekali ???

Bus yang aku tumpangi melaju,kepalaku terus menolah ke arah pintu setiap bus berhenti di halte,berharap kak shinyu akan naik ke bus ini.
Tapi nyatanya sampai aku berhenti di halte dekat sekolah pun kak shin tak juga datang.
Hingga aku memutuskan untuk turun di halte sebelum nya,satu halte sebelum sekolah.
Aku ingin berjalan kesana,siapa tau aku bisa bertemu dengan kak shin di jalan.
Lagi lagi kak shin,aku tersenyum pahit.

Setelah turun,aku pun bersiap untuk berjalan sambil memegangi tali tas yang tersampir di kedua pundak ku.
Ku tatap sepasang sepatu yang membungkus kaki ku pagi ini,sepatu putih sama persis dengan sepatu yang aku gunakan dulu dengan kak shinyu.
Iya aku membeli nya kemarin di mall,sengaja mencari yang sama persis dengan kami dulu,berharap kak shinyu akan mengingat ku sedikit saja.

Meski aku tak yakin,dengan sikap ku setelah kak shin ingat akan aku..
Bahkan yang menyukai kak shin sejak kecil hanya aku,tidak dengan nya.

Sambil menatap pohon pohon yang rindang,aku berjalan riang menuju sekolah ku.
Namun saat aku sedang asyik,ekor mata ku melihat anak yang sedang menyebrang jalan,tapi bukan itu yang jadi masalah nya,tapi ada mobil melaju cukup kencang menuju arah dimana anak itu berada.
Dengan cepat aku lari.
Mobil itu semakin mendekat,hingga aku pun semakin menambah kecepatan lari ku,begitu aku bisa menggapai pundak anak itu,segera aku memeluk nya sambil sedikit menyeret anak itu menjauh dari jalan.
Tapi sepertinya keberuntungan belum berpihak padaku,hingga mobil kencang itu menubruk sedikit pinggang ku,dan itu berhasil membuat ku dan anak yang sedang aku peluk itu jatuh terduduk.
Bahkan pinggang ku sakit sekarang.

" Kamu gak papa ???" Tanyaku sambil mengurai pelukan ku pada anak perempuan itu.
Anak itu menggeleng kepala takut,matanya bahkan kini sudah berkaca kaca..
" Jangan menangis ya,kamu gak papa kok" aku merapikan rambut panjang miliknya " rumah kamu dimana ???? Kakak anterin"anak itu menunjuk sebuah rumah yang tak jauh dari sana,aku mengangguk mengerti " ayo bangun,kita pulang"
Anak itu pun beranjak bangun,disusul dengan aku yang juga ikut bangun,tapi saat aku bangun rasanya pinggang ku sakit dan ngilu.
" Kakak kenapa ???" Anak itu berujar khawatir
" Gak papa" aku menegak kan tubuh ku " ayo" tangan ku menggenggam tangan anak itu,berjalan menuju rumah nya yang hanya berjarak tiga rumah dari sana.
Tapi setiap aku jalan pinggang ku rasanya sakit,sesekali aku meringis..
" Kakak gak papa,ada yang sakit???" Disepanjang perjalanan anak itu terus bertanya padaku.
Aku yang sedang meringis seketika langsung tersenyum " sedikit,nanti juga sembuh"
" Kakak aku dokter loh Kakak,bisa di periksa dulu" mata beningnya mengerjap lucu.
" Terimakasih,lain kali aja,kakak mau sekolah" aku menunjuk seragam sekolah ku yang sedikit kotor dan kusut
Anak perempuan itu tersenyum lalu mengangguk,kamu diam hingga sampailah kami di depan rumah yang bergerbang tinggi dan luas itu,pohon pohon tinggi menghiasi pekarangan rumah nya.
" Kakak terimakasih ya udah anterin aku," anak itu membalikan tubuhnya menjadi menghadap ku,dengan senyuman yang terus ku sunggingkan,aku berjongkok menyamakan tinggi ku dengan nya
" Sama sama,lain kali kalau nyebrang itu hati hati ya" aku mengacak rambutnya gemas.
Lalu beranjak berdiri " dadah" ku lambai kan tangan ku memberi salam perpisahan padanya.

Aku melirik jam tangan  yang melingkar di tangan ku,seketika aku melotot kaget,sumpah lima menit lagi upacara.
Kaki ku berlari kencang,berharap sampai ke sekolah tepat waktu.
Bahkan aku mengabaikan sakit yang ada di pinggang ku,demi terus berlari,dan sampai ke sekolah tepat waktu.

Little Friends | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang