Kebingungan El dan Er

1.7K 203 10
                                    

Setelah mengisi perut dengan sarapan bubur ayam, saat ini Salsa dan Romy kembali melanjutkan perjalanan ke kampus. Biasanya, Salsa hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke kampus, tapi sekarang sepertinya sudah berjalan sejam dirinya dan Romy belum juga sampai.

Di lampu merah, Salsa melihat beberapa anak yang sedang mengamen disana. Senyumnya mengembang, lalu kemudian perempuan itu membuka jendela mobil yang berada di sebelah kirinya.

"Halowwwwwwwww" Teriak Salsa kepada tiga orang anak yang sepertinya masih mempersiapkan perlengkapan mengamen nya.

Romy yang mendengar teriakan Salsa juga di buat kaget, bagaimana tidak? Dari sebelumnya suasana mobil yang hening lalu tiba-tiba perempuan itu berteriak tanpa aba-aba.

"Kak Salsaa" ujar salah satu anak yang berada disana, sepertinya yang paling muda di antara ketiganya

Mendengar nama Salsa, sontak ketiganya berlali kearah mobil yang sedang ada Salsa di dalamnya.

"Kak Salsaa Aldi rindu, kenapa nggak pernah main lagi" Keluh salah satu dari ketiganya, namanya Aldi, anak periang yang sangat jago main gitar

"Maaf yah, kak Salsa lagi sibuk akhir-akhir ini. Nanti sore deh kak Salsa mampir yah" jawab Salsa, tangannya mengusap lembut kepala Aldi

"Sama kak Paul yah kak" Kali ini yang berbicara adalah Rian, dia adalah kesayangan Paul karena katanya wajahnya miri-mirip dengan laki-laki itu.

"Sip, kalian hati-hati ngamennya. Ingat pesan kak Salsa yah" Walau tak disebutkan detail nasehat Salsa, tapi ketiganya mengangguk mengerti.

Salsa lalu memberikan beberapa bungkus Roti yang berada di tasnya "Dimakan yah, kalau nggak habis di bagikan sama yang lain"

Diterimanya Roti itu dengan semangat oleh ketiganya, Salsa cukup haru melihatnya. Tapi bukan hanya Salsa, sedari tadi iris mata Romy mengamati segala interaksi Salsa dengan ketiga anak yang tampak sangat akrab dengan Perempuan

Karena lampu jalan yang sebentar lagi berubah menjadi hijau, Salsa berpamitan "kalian hati-hati yah, kak Salsa ke kampus dulu"

Seolah sudah kebiasaan, Salsa mengulurkan tangannya dan ketiganya menyalimi dengan sopan.

Tepat sebelum kaca dinaikkan sempurna, Romy menghentikan Salsa, membuka dompet dan mengambil beberapa lembar uang "Sal, ini ada beberapa uang. Tolong kasiin ke mereka"

"Kak Maaf, tapi biasanya dia nggak terima pemberian yang cuma-cuma seperti ini" Salsa mengerti maksud Romy, tapi sudah kebiasaan bahwa anak-anak itu tak menerima uang cuma-cuma, mereka akan bekerja dan berusaha terlebih dahulu

Katanya selagi masih mampu untuk bekerja, mereka akan berusaha.

"Atau kak Romy coba ngomong langsung aja yah sama mereka, kali aja kali ini mereka mau" Saran Salsa, lalu kemudian membuka lebar kembali kaca mobil disampingnya, mempersilahkan Romy untuk berbicara pada ketiga anak tersebut

"Kenapa kak Salsa?" Tanya Aldi bingung, sebab sebelumnya Salsa sudah pamit.

"Ini ada kak Romy, teman kakak mau ngomong sama kalian" jawab Salsa, memundurkan badannya agar Romy bisa melihat ketiganya.

"Ini uang untuk kalian, di pake buat beli makan yah" ujar Romy, sembari tangannya terulur keluar jendela, kali ini posisinya badannya lebih dekat dengan Salsa

Rian selaku yang paling tua disana tersenyum sopan pada Romy "nggak usah kak, kami bertiga belum nyanyi. Jadi belum bisa dapat bayaran"

Romy dibuat diam mendengar jawaban dari Rian, ternyata benar apa yang di katakan Salsa tadi, bahwa ketiga anak ini tak akan menerima uang jika bukan hasil dari usahanya.

If it is YouWhere stories live. Discover now