Chapter 28

2.9K 97 1
                                    

Nava sedang berendam sebari memikirkan hadiah apa yang akan ia berikan, kepada Elliot dan Bella. Lamunannya buyar semetika, saat tau pintu tiba-tiba terbuka yang sudah tentu pelakunya itu Fernando.

Tetap memasang wajah jengkelnya, Nava tidak menghiraukan sedikitpun keberadaan Fernando yang berada di depannya.

Mendapati istrinya yang masih cuek, Fernando menghela napas kemudian membuka seluruh kain yang berada di tubuhnya, menyisakan celana pendeknya. Kemudian berniat bergabung bersama istrinya untuk berendam bersama.

Nava berniat menuntaskan merendamnya karena melihat kelakuan dari Fernando. Suara Fernando mencegahnya untuk berdiri dan agar tetap melanjutkan acara berendamnya.

"Aku mohon maafkan diriku," ucap Fernando menatap lekat mata istrinya.

"Sudahlah, pijat kepalaku," Nava hanya mengatakan itu kemudian melanjutkan lagi aktivitas santainya. Memejamkan kedua matanya berusaha tidak memusingkan kehadiran Fernando.

Tanpa marah sedikitpun Fernando menuruti keinginan istrinya ya memijat kepalanya dengan sangat lembut.

"Masuklah aku tau kamu lelah," ucap Nava masih dengan mata terpejam.

Mendapati perkataan dari istrinya Fernando senang bukan main. Ia segera bergabung dan berhadap-hadapan dengan istrinya untung saja bathtub di kamar mandinya ini luas. Sehingga ia dan Nava tidak merasa kesempitan.

"Saat nanti Elliot menikah, aku tidak ingin kita datang bersama atau bahkan mengungkapkan bahwa kita sudah menikah," Nava memulai percakapan dengan matanya menatap lekat Fernando seperti tidak ingin di bantah.

"Baik, tapi aku meminta satu hal kita hanya akan berangkat bersama, itu sudah lebih cukup untukku," ucap Fernando mengerti, walaupun sebenarnya ia tidak mau.

"Tidak masalah," ucap Nava.

Untuk sekarang Fernando akan menuruti keinginan istrinya. Karena ia tau keadaan Nava yang masih marah karena perbuatan jahilnya. Sebenarnya ia sudah tau Nava bukan tipe orang yang akan senang jika dijahili. Tapi tidak tau mengapa saat di kantor ia berperilaku berbeda.

Mungkin dengan menuruti keinginan istrinya Fernando akan mendapatkan maaf darinya. Ia juga akan memberikan hadiah yang sudah disiapkan untuk istrinya sedari mereka tinggal satu hari di kediaman besar Qaisar.

•••••

Berjalan menyusuri taman sendirian, Nava mencari udara segar hingga sampailah ia di rumah kaca yang sangat indah. Matanya melihat seseorang yang juga berada disana membuat Nava segera akan keluar tapi.

"Menantu bisakah kamu menemani mommy mu ini," Adelina menghentikan niat menantunya yang ingin pergi untuk menghindarinya.

Berjalan dengan sedikit terpaksa kemudian tersenyum ia duduk bersama mertuanya. Hanya ada kecanggungan diantara mereka berdua. Nava yang memang tidak dekat dengan keluarga Qaisar. Tentu itu membuatnya merasa enggan untuk memulai percakapan apapun.

"Menantu aku sangat berterima kasih kepadamu," ucap Adelina memecahkan keheningan.

"Tidak mom harusnya akulah yang berterima kasih," sanggah Nava cepat.

"Aku merasa senang, karena akhirnya setelah sekian lama Fernando putraku sedikit demi sedikit kembali ke sifatnya dulu," mencurahkan isi hatinya kepada Nava.

Sedangkan Nava hanya dapat mendengarkan dengan tersenyum untuk responnya.

"Hatiku merasa tenang saat ini, karena menantuku ini sudah mau menerima cinta putraku. Aku tau ini sedikit sulit untukmu, tapi percayalah bahwa jika kamu berhasil mendapatkan semua kepercayaan dari Fernando. Kamu berkesempatan untuk memegang Qaisar Beauty," Adelina mulai siap untuk menjelaskan semuanya.

FERNANDO LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang