2 minggu kemudian...
"Ressa, jangan dandani aku terlalu tebal. Aku bukan mau pesta di istana."
"Iyaa Lady."
"Jangan iya-iya saja, Ressa."
"Lady anda sudah mengatakannya lima kali." Balas Ressa sabar.
Agnesia memejamkan matanya, Ressa masih merias wajahnya. Agnesia yang mau pergi tapi pelayannya ini yang antusias.
"Baiklah. Tapi jangan dandani aku seperti badut ya." Ucap Agnesia
"Badut? Apa itu lady?." Tanya Ressa. Dia baru mendengar nama itu, apa itu nama teman baru ladynya.
"Badut itu semacam. Wanita yang dandanannya terlalu tebal, contohnya seperti Elaina." Ucap Agnesia. Agnesia teringat Elaina pada saat pesta debutante, dandanan wanita itu sangat tebal.
Agnesia rasa bedak yang dipakai Elaina terlalu tebal. Nyamuk saja akan terpeleset saat menempel di wajah Elaina karena licinnya bedak itu. Dandanan Elaina itu seperti Kaonashi alias hantu jepang.
"Saya kemarin sempat bertemu dengan lady Elaina di pasar lady, benar kata lady. Rambutnya seperti rumput kering dan bedaknya benar-benar tebal." Ucap Ressa dengan julidnya. Celetukan dari pelayannya membuat Agnesia tertawa geli.
Ressa terus menceritakan gosip yang dia dengar dari para pedagang di pasar sembari terus merias wajahnya. Agnesia rasa pelayannya ini benar-benar bigos. Agnesia hanya mengangguk saja sebagai responnya.
"Sudah lady, sekarang tinggal memilih gaun yang akan lady pakai."
Ressa memperlihatkan gaun-gaun baru yang akan Agnesia pakai untuk ke pesta teh. Hari ini Agnesia ingin memakai gaun dengan model mengembang.
"Yang ke empat saja Ressa." Pilih Agnesia. Agnesia menyukai warna gaunnya. Pink soft Agnesia akan memperlihatkan image yang lembut di depan para lady.
"Pilihan yang bagus Lady. Lady ingin mengenakan perhiasan yang mana?" Tanya Ressa.
"Kalung yang diberikan ayahku saja." Balas Agnesia setelah mengingat ayahnya memberikan sebuah kalung berbandul berlian berwarna biru, Sebagai hadiah ulang tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Amethyst
Historical FictionBRAKKK!!! Agnessa Ayudia Wicaksono, seorang anak konglomerat di Indonesia. Berusaha membuka matanya, tubuhnya terpental jauh dan kepalanya terbentur pembatas jalan dengan sangat kencang. Dia penasaran benda apa yang menabraknya. "Hahaha Sialan." Agn...