Chapter 03

1 0 0
                                    


Aula Kerajaan Ang Le yang cukup sibuk. Pelayan berlalu-lalang menyiapkan acara perjamuan tamu undangan pernikahan agung. Walaupun tampak banyak tamu yang datang, acara perjamuan itu tidak digelar terlalu mewah untuk menghormati mendiang Raja Ragnala.

Raja Gong Jun dan Ratu Jin Mai duduk di singgasana. Tampak Raja Ren, yang sekarang ayah mertuanya, sedang menyambut tamu yang hadir.

"Kami turut berduka Pangeran, mendiang Raja Ragnala pasti bangga melihat putranya saat ini. Oh, maafkan aku yang lancang dan tidak tahu aturan. Pangeran saat ini sudah menjadi Raja. Maafkan aku yang sudah tua ini."

"Tidak perlu sungkan, paman Hong. Paman salah satu teman ayah yang paling baik. Terima kasih kau mau datang hari ini." Gong Jun datang menghampiri lelaki tua paruh baya itu dan menyalaminya.

"Jasa paman Hong sangat besar untuk Kerajaan Ang Le. Walaupun kita jarang bertemu, tapi ayah selalu berpesan bahwa aku bisa mengandalkanmu kelak bila membutuhkan bantuan." Gong Jun masih menggenggam tangan paman Hong yang adalah adipati wilayah perbatasan Ang Le.

"Baiklah. Aku sudah mengenalmu sejak masih dalam kandungan. Raja tidak perlu sungkan. Walaupun umurnya masih muda, aku percaya kau bisa memimpin Ang Le dengan sangat baik, seperti ayahmu." Paman Hong menepuk genggaman tangan dan pundak Gong Jun, tanda bersimpati. Gong Jun membalasnya dengan pelukan singkat.

Seperti paman Hong, tamu undangan yang jumlahnya dibatasi itu kemudian bergilir mengucapkan selamat kepada Gong Jun. Sesekali memberi salam kepada Ratu Jin Mai. Jin Mai tidak banyak bicara malam itu. Instingnya mengatakan untuk waspada, walaupun dia sendiri belum tahu apa.

"Ada apa Ratu Jin Mai?" Ling berbisik dari sampingnya. Panggilan 'Ratu' masih membuat Jin Mai tidak nyaman. Sehingga dia sedikit menyenggol Ling untuk berhenti memanggilnya seperti itu.

"Diam kau." Jin Mai balik berbisik tajam. Ling menahan senyumnya, bermaksud terus menggoda Jin Mai. "Ada sesuatu yang sedang terjadi. Aku bisa merasakannya, Ling. Siapa saja tamu undangan yang datang ini. Kau sudah memeriksanya?"

"Tamu undangan malam ini sangat dibatasi dan sudah dipilih sendiri oleh Raja Ren. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Sebentar lagi acara selesai, tuan putri bisa beristirahat."

"Sudah kau siapkan kamar untukku? Aku tidak mau sekamar dengannya. Siapa yang bisa menjamin salah satu dari kami tidak akan mencoba membunuh satu sama lain lagi."

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa soal itu tuan putri. Aku tidak bisa seenaknya merubah perintah Raja Ren. Aku tidak berani ..."

"Lalu kau ingin aku tidur seranjang dengannya dan saling tikam?"

"Dengarkan dulu. Aku sudah dua kamar yang saling terhubung. Kalian bisa tidur terpisah tapi tetap dalam satu ruangan. Ayahmu bahkan sudah menempatkan banyak penjaga di depan kamar pengantin. Sepertinya dia sudah mengira hal ini akan terjadi."

Jin Mai masih ingin protes namun terhenti saat ayahnya dan beberapa orang tamu menghampirinya. Jin Mai memasang senyum manisnya dan memposisikan diri di samping Gong Jun dengan anggun. Gong Jun yang melihat apa yang dilakukan Jin Mai sedikit melengos, raut wajah sinisnya begitu terlihat.

"Tuan Putri Jin Mai, siapa sangka kau akhirnya menikah begitu cepat. Aku mengucapkan selamat untukmu. Pangeran kerajaan Ang Le memang serasi untukmu. Kalian berdua cantik dan tampan. Sekali lagi selamat." Jin Mai dan Gong Jun sama-sama tidak mengenali pasangan suami istri ini. Tapi dilihat dari pakaian sutra yang dikenakan, tentu bukan orang biasa.

Raja Ren yang berdiri tepat disebelah mereka menjawab, "Kerajaan Ang Le mau menerima putriku yang masih banyak kekurangan ini, aku sudah sangat bersyukur. Jin Mai masih perlu banyak belajar nantinya."

Dua Jalan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang