78. Tertangkap Umpan

15.1K 2.1K 307
                                    

Aku kembali 🙌🏼

Cerita full sampai extra chapter bisa diakses di karyakarsa Viallynn ❤️

Ini panjang, selamat membaca 💕

***

Untuk yang pertama kali setelah beberapa bulan terakhir Ndaru terlihat antusias untuk berkunjung ke rumah ayahnya. Tidak ada perasaan terpaksa, tidak ada wajah tak suka, dan tidak ada rasa gelisah di dada. Yang ada hanya perasaan tak sabar menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sesuai rencana, dua hari kemudian Ndaru benar-benar mengumpulkan keluarganya. Berniat untuk membicarakan masalah keluarga yang cukup pelik untuknya. Mencoba memancing tersangka yang pasti akan berbuat hal tak terduga. Jika prasangkanya benar, maka dipastikan kejutan akan didapat Ndaru dan keluarga.

Selama dua hari terakhir Ndaru benar-benar dibuat sibuk. Bukan hanya dirinya, melainkan Gilang yang juga terus mencari informasi sampai hari tiba. Benar saja, sudah banyak informasi yang Ndaru kantongi saat ini. Sekarang dia tahu jika semuanya memang berkaitan dan terdengar masuk akal. Selain itu, Ndaru juga tetap meminta Gilang untuk menyebarkan berita palsu. Yaitu kabar bahwa ia sudah mengetahui semuanya.

Jika memang benar pelaku berada di sekitar mereka, bisa dipastikan Ndaru akan tidak aman. Oleh karena itu, dia mempekerjaan beberapa pengawal untuk keluarganya. Benar, semua keluarganya, termasuk untuk Darma. Namun lagi-lagi rencananya tidak sesederhana itu.

Dalam perjalanan menuju rumah Harris, Ndaru menggunakan mobil yang berbeda. Tidak bersama Nanang seperti biasa. Melainkan ia datang dengan mengendarai mobilnya sendiri. Sedangkan Gilang yang ia minta untuk bersama Nanang. Ia juga berangkat lebih awal untuk antisipasi.

Di dalam mobil, Ndaru mengendarai mobilnya dengan hati-hati. Di belakangnya ia diikuti oleh dua pengawal yang khusus Gilang berikan padanya dan berbeda dengan pengawal keluarga lainnya.

Hati Ndaru lega saat ia berhasil tiba di rumah ayahnya. Tidak langsung turun, Ndaru bergegas menghubungi Gilang. Mencoba bertanya apa ada yang terjadi dalam perjalanan. Tak perlu menunggu lama untuk panggilan Ndaru terjawab. Suara Gilang langsung ia dengar dengan cepat.

"Apa kalian aman?" tanya Ndaru langsung.

"Sesuai dugaan, Pak. Bapak diincar," jawab Gilang.

"Apa yang terjadi?" Ndaru menegakkan duduknya.

"Bapak sudah sampai di rumah Pak Harris?"

"Sudah."

"Bagus. Saya sedang menunggu orang bengkel, Pak. Secara mendadak mobil yang harusnya Bapak gunakan ini remnya blong di jalan tol."

"Kalian nggak apa-apa? Ada luka?" Ndaru terkejut. Takut jika anak buahnya menjadi korban. Meski kenyataannya mereka sudah menjadi korban.

"Saya dan Pak Nanang baik-baik saja, Pak. Beruntung jalanan tidak padat. Kalau iya, kecelakaan beruntun bisa terjadi. Cuma mobil Bapak aja yang rusak. Sepertinya pelaku sudah tau kalau nggak ada Bapak di dalam mobil."

Ndaru menghela napas kasar. Hatinya tak tenang menyadari jika ia memang diincar. Rem blong bukanlah pertanda baik. Ndaru selalu meminta Nanang untuk merawat mobil mereka. Rem blong adalah hal yang tak mungkin terjadi, karena Ndaru juga tak pernah mengalaminya selama ini.

"Setelah ini kalian langsung ke rumah sakit. Periksa semua keadaan kalian dan pastikan tidak ada apa-apa. Minta tambah pengawalan. Saya akan menyelesaikan sisanya di sini."

"Baik, Pak. Tetap hati-hati. Jangan lengah."

"Terima kasih, Lang. saya janji setelah ini kamu bisa ambil cuti dan bonus liburan."

Duda Incaran ShanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang